Blogger Templates

Selasa, 04 Oktober 2011

Gonore

Apa sih yang namanya gonore itu?


Gonore, adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman kecil berbentuk diplokokus, yaitu seperti biji kopi yang terbelah, dan disebut gonokokus, atau juga oleh sejenis virus yang disebut klamidia trakomatis. Terutama yang diakibatkan oleh mikro-organisme yang dikenal dengan nama neisseria gonorrhoeae.

Penyakit ini ditularkan melalui hubungan seksual, namun demikian penularan penyakit ini dapat juga diakibatkan karena "sentuhan tangan, pakaian, atau barang-barang yang telah digunakan penderita/orang yang mengindap penyakit gonore.
Ciri-ciri orang yang terkena gonore adalah: bila pria, ia akan merasa 'panas' ketika buang air kecil (kencing), dan bila diamati, ternyata setelah mengeluarkan air seni, dari ujung alat kelaminnya akan terlihat adanya nanah yang ikut terbawa keluar. Pada wanita gonore umumnya tidak menimbulkan rasa panas atau sakit, terkecuali jika ia terjangkit penyakit keputihan dengan gelaja keluarnya semacam lendir atau cairan kuning kehijau-hijauan (semacam nanah), dalam jumlah yang cukup banyak. Selain menimbulkan rasa panas dan bernanah, gonore juga menyebabkan merah dan bengkak pada ujung alat kelamin kaum pria, juga diseliling vagina (liang senggama) kaum wanita. Kencing nanah atau gonore (bahasa Inggris: gonorrhea atau gonorrhoea) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata (konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul nyeri pinggul dan gangguan reproduksi.

Gejala

Pada pria, gejala awal gonore biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa tidak enak pada uretra dan beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika berkemih serta keluarnya nanah dari penis. Sedangkan pada wanita, gejala awal biasanya timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita seringkali tidak merasakan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan diketahui menderita penyakit tersebut hanya setelah pasangan hubungan seksualnya tertular. Jika timbul gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi beberapa penderita menunjukkan gejala yang berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan dari vagina, dan demam. Infeksi dapat menyerang leher rahim, rahim, saluran telur, indung telur, uretra, dan rektum serta menyebabkan nyeri pinggul yang dalam ketika berhubungan seksual.
Wanita dan pria homoseksual yang melakukan hubungan seks melalui anus (anal sex) dapat menderita gonore pada rektumnya. Penderita akan merasakan tidak nyaman di sekitar anusnya dan dari rektumnya keluar cairan. Daerah di sekitar anus tampak merah dan kasar, serta tinjanya terbungkus oleh lendir dan nanah.
Hubungan seksual melalui mulut (oral sex) dengan seorang penderita gonore biasanya akan menyebabkan gonore pada tenggorokan (faringitis gonokokal). Umumnya infeksi tersebut tidak menimbulkan gejala, namun kadang-kadang menyebabkan nyeri tenggorokan dan gangguan untuk menelan.
Jika cairan yang terinfeksi mengenai mata, maka bisa menyebabkan terjadinya infeksi mata luar (konjungtivitis gonore). Bayi yang baru lahir juga bisa terinfeksi gonore dari ibunya selama proses persalinan sehingga terjadi pembengkakan pada kedua kelopak matanya dan dari matanya keluar nanah. Jika infeksi itu tidak diobati, maka akan menimbulkan kebutaan.
Sejumlah kecil orang mungkin asimtomatik untuk seumur hidup. Antara 30% dan 60% orang dengan gonore yang asimptomatik atau memiliki penyakit subklinis.
Pada laki-laki, gejala termasuk keluarnya cairan kekuningan dari penis, terkait dengan menyakitkan, dan kadang-kadang sering, buang air kecil. Gejala dapat berkembang 2-30 hari setelah infeksi. Beberapa persen dari pria yang terinfeksi tidak memiliki gejala.
Infeksi dapat pindah ke prostat, vesikula seminalis, dan epididimis, menyebabkan rasa sakit dan demam. Tidak diobati, gonore dapat menyebabkan kemandulan.
Hal ini tidak biasa bagi pria untuk memiliki gonore tanpa gejala. Pria mungkin mengeluh nyeri pada buang air kecil dan tebal, debit berlebihan, uretra nanah (juga dikenal sebagai''gleet'') adalah presentasi yang paling umum.
Pemeriksaan dapat menunjukkan memerah meatus uretra eksternal. Infeksi Ascending mungkin melibatkan epididimis, testis, atau kelenjar prostat, menyebabkan gejala seperti nyeri atau pembengkakan skrotum.
Lebih dari setengah wanita dengan gonore tidak menunjukkan gejala, atau gejala ringan yang cukup untuk diabaikan.
Perempuan mungkin mengeluh keputihan, kesulitan buang air kecil (disuria), kencing proyektil, off-siklus menstruasi atau perdarahan setelah hubungan seksual.
Leher rahim dapat muncul di mana saja dari normal ke ekstrim peradangan leher rahim ditandai dengan nanah.
Gejala awal mungkin termasuk keluarnya cairan dari vagina, rasa tidak nyaman di perut bagian bawah, iritasi alat kelamin, rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil dan perdarahan yang abnormal.
Gejala yang kurang canggih, yang mungkin menunjukkan perkembangan penyakit radang panggul (PID), termasuk kram dan nyeri, perdarahan antara periode menstruasi, muntah, atau demam. Wanita yang meninggalkan gejala-gejala ini tidak diobati dapat mengembangkan komplikasi parah.
Infeksi biasanya akan menyebar ke rahim, tuba falopi, dan ovarium, menyebabkan penyakit radang panggul (PID).
Kemungkinan peningkatan produksi hormon pria adalah umum. Infeksi pada uretra (uretritis) menyebabkan disuria sedikit atau nanah.
Kombinasi uretritis dan servisitis pada pemeriksaan sangat mendukung diagnosis gonore, karena kedua situs yang terinfeksi pada pasien gonore paling.
Infeksi gonore juga dapat hadir sebagai artritis septik. Contoh penglihatan kabur pada satu mata dapat terjadi pada orang dewasa.
Jakarta, Kencing nanah atau gonore (GO) adalah salah satu penyakit
menular seksual (PMS) yang paling sering terjadi. Gejalanya cukup jelas tetapi beberapa orang mengalaminya tanpa gejala. Bagaimana cara penularannya?
Seperti dilansir dari WebMD, Selasa (29/6/2010), gonore disebabkan oleh bakteri yang disebut Neisseria gonorrhoeae, yang pertama kali diidentifikasi pada tahun 1879.
Orang yang terkena gonore umumnya tertular pertama kali karena kontak dengan orang yang terinfeksi saat melakukan hubungan seksual melalui vagina, oral, anus.
Sedangkan kontak non seksual terjadi pada ibu hamil yang terkena gonore kemudian menularkan pada anaknya saat proses persalinan.
Bakteri ini masuk melalui lapisan dalam uretra (saluran kemih), leher rahim, rektum (jalur usus besar ke anus) dan tenggorokan atau bagian putih mata (konjungtiva).
Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa naik ke saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam panggul sehingga timbul nyeri panggul dan gangguan reproduksi.
Masa inkubasi, dari waktu terpapar bakteri sampai mengembangkan gejala biasanya 2 sampai 5 hari. Tetapi bisa saja tak bergejala sampai 30 hari.
Gejala pada wanita
Pada wanita, gejala awal kadang-kadang sangat ringan hingga keliru dengan infeksi kandung kemih atau infeksi vagina.
Gejala bisa meliputi:
1. Sering buang air kecil dan sakit
2. Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
3. Cairan vagina abnormal
4. Pendarahan vagina abnormal selama atau setelah berhubungan seks atau antara periode haid
5. Alat kelamin terasa gatal
6. Perdarahan haid tidak teratur
7. Perut bagian bawah terasa sakit
8. Perdarahan haid tidak teratur
9. Kelenjar bengkak dan nyeri pada pembukaan vagina (kelenjar Bartholin)
10. Hubungan seksual terasa menyakitkan
11. Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala pada pria
Pada pria, gejala biasanya cukup jelas, tetapi beberapa orang mengalami gejala ringan atau tanpa gejala, dan tanpa disadari dapat menularkan infeksi gonore untuk pasangan seksnya.
Gejala bisa meliputi:
1. Cairan penis abnormal (terlihat seperti susu pada awalnya, kemudian kuning, lembut, dan berlebihan, kadang-kadang darah kebiruan)
2. Sering buang air kecil dan sakit
3. Anus gatal, nyeri dan terjadi pendarahan
4. Yang jarang terjadi, sakit tenggorokan dan penyakit mata menular

Gejala-gejala gonore yang telah menyebar dari kelamin ke daerah lain meliputi:
1. Ruam
2. Radang sendi atau arthritis
3. Tendon meradang

Orang yang rentan terkena gonore dan penularannya:
1. Kepadatan tinggi daerah perkotaan di antara kaum muda di bawah usia 24 tahun yang memiliki banyak pasangan seks dan melakukan hubungan seksual tanpa kondom
2. Infeksi Gonore 1,5 kali lebih sering terjadi pada pria daripada wanita
3. Meski gonore merupakan PMS, ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa hal itu dapat terjadi karena kutu pubis, yang bisa terdapat pada tempat-tempat kotor
4. Gonore biasanya ditularkan melalui hubungan seks vagina dan anus
5. Kontak oral sering tidak menularkan gonore
6. Bakteri gonore menyukai daerah hangat dan lembab seperti mulut, rektum, vagina dan uretra
7. Gonore dapat ditularkan dari ibu kepada bayinya selama proses kelahiran

Apa Penyebab Gonore?

Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria''''gonorrhoeae.
Infeksi ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual vagina, oral, atau anal, meskipun jarang terjadi transmisi dengan praktik seks aman penggunaan kondom dengan pelumasan.
Masa inkubasi adalah 2 sampai 30 hari dengan gejala yang paling terjadi antara 4-6 hari setelah terinfeksi.
Pria memiliki resiko 20% terkena infeksi dari satu tindakan hubungan seksual vagina dengan seorang wanita terinfeksi gonore.
Risiko bagi laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki (MSM) yang lebih tinggi.
Wanita memiliki risiko 60-80% mendapatkan infeksi dari satu tindakan hubungan seksual vagina dengan seorang pria yang terinfeksi dengan gonore.
Seorang ibu yang terinfeksi dapat mengirimkan gonore ke bayinya selama persalinan, kondisi yang dikenal sebagai oftalmia neonatorum.

Mengenal Penyebab Gonore (Kencing Nanah)

womengonorrhea
NEISSERIA GONORRHOEAE (GONOKOKUS)
Merupakan salah satu spesies dari famili Neisseriaceae. Gonokokus adalah kokus gram-negatif yang biasanya tidak berpasangan atau berkoloni paling kecil dan bersifat patogen pada manusia, serta secara khas ditemukan bersama atau di dalam sel PMN.
Gonokokus hanya meragi glukosa dan secara antigenik berbeda dengan Neisseria lainnya. Cenderung tumbuh lambat pada biakan primer, karena membutuhkan arginin, hipoxantin dan urasil. Pada isolasi bahan klinis (subbiakan selektif) mempunyai koloni khas mengandung bakteri berpili, sedangkan pada subbiakan nonselektif membentuk koloni besar dan tidak berpili. Juga ditemukan varian koloni transparan, bertipe koloni kecil disebabkan protein II permukaan terbuka (Opa) maupun besar.

Neisseria-gonorrhoeae

MORFOLOGI  DAN IDENTIFIKASI
A.     Ciri Khas Organisme
Diplokokus gram-negatif, tidak bergerak, diameternya ± 0,8 μm. Apabila soliter berbentuk ginjal dan bila berpasangan, bagian rata (cekung) saling berdekatan.
B.     Biakan
Jika ditanam pada biakan diperkaya (misalnya; Mueller-Hinton modifikasi Thayer-Martin) dalam 48 jam akan membentuk koloni mukoid cembung, mengkilat, menonjol (diameter 1-5 mm), transparan (opak), tidak berpigmen dan nonhemolitik.
C.     Sifat Pertumbuhan
Paling baik tumbuh pada lingkungan Aerob, mengandung zat organik kompleks seperti darah dipanaskan, hemin atau protein hewan dan dalam atmosfer yang mengandung CO2 5%. Memiliki persyaratan kompleks pertumbuhan, meragikan glukosa, membentuk asam, tetapi tidak menghasilkan gas. Menghasilkan oksidase dan memberi reaksi oksidase (+).
Pertumbuhan dihambat oleh beberapa unsur toksik didalam pembenihan (misalnya asam lemak dan garam). Cepat mati oleh pengeringan, sinar matahari, pemanasan basah dan disinfektan. Menghasilkan enzim autolitik yang cepat mengakibatkan pembengkakan dan lisis in vitro pada 25°C dan pH basa.

STRUKTUR ANTIGEN

Secara antigenik bersifat heterogen dan dapat mengubah struktur permukaannya in vitro atau in vivo untuk menghindari pertahanan inang.
A.     Pili
Alat mirip rambut yang dibangun oleh tumpukan protein Pilin (BM 17.000-21.000) menjulur ke luar beberapa mikrometer dari permukaan Gonokokus yang membantu perlekatan pada sel inang dan resistensi terhadap fagositosis. Pada ujung N molekul Pilin mengandung banyak asam amino hidrofobik. Rangkaian asam amino dekat bagian tengah molekul berguna untuk melekat pada sel inang dan kurang berguna untuk respon imun. Urutan asam amino dekat ujung karboksi sangat variabel dan sangat berperan dalam respon imun. Pilin pada semua strain Gonokokus berbeda secara antigenik dan satu strain dapat membuat berbagai pilin yang secara antigenik berbeda.
B.     Por (Protein I)
Menjulur dari selaput sel Gonokokus dan terdapat dalam bentuk trimer untuk membentuk pori di permukaan, tempat masuknya beberapa nutrien ke dalam sel dengan bobot molekul 34.000-37.000. Setiap strain Gonokokus hanya memiliki satu tipe Por, tetapi Por dari strain lain secara antigenik berbeda. Penentuan tipe secara serologi alam laboratorium terhadap Por oleh reaksi aglutinasi dengan antibodi monoklonal berhasil membedakan 18 serovar PorA dan 28 serovar PorB.
C.     Opa (Protein II)
Berfungsi untuk pelekatan gonokokus di dalam koloninya dan pelekatan pada sel inang. Satu bagian molekul Opa (BM 24.000-32.000) terdapat pada selaput luar Gonokokus dan sisanya pada permukaan, dari koloni opak tetapi pada koloni transparan dapat ada atau tidak. Satu strain Gonokokus kadang dapat memiliki hingga tiga tipe Opa, meskipun setiap strain mempunyai sepuluh atau lebih gen tiap Opa.
D.     Rmp (Protein III)
Protein reduksi yang dapat dimodifikasi dan mengalami perubahan pada berat molekulnya (BM ~ 33.000) ketika tereduksi, secara antigenik dalam semua Gonokokus. Rmp bekerja sama dengan Por dalam pembentukan pori pada permukaan sel.
E.     Lipooligosakarida (LOS)
LOS (BM 3.000 – 7.000) tidak mempunyai rantai samping antigen O panjang disebut  Polisakarida. Gonokokus   apat   memiliki  lebih  dari   satu  rantai   LOS  yang
berbeda antigennya. Racun infeksi terutama disebabkan pengaruh endotoksik LOS.
F.      Protein Lain
Beberapa protein antigen Gonokokus belum diketahui patogenesisnya. Lip (H8) adalah protein permukaan terbuka yang dapat berubah oleh panas. Fbp (terikat Fe, BM~Por) diekspresikan bila pasokan besi terbatas (infeksi). Protease IgA1 yang memecahkan dan menonaktifkan IgA1, imunoglobulin mukosa  utama manusia.

GENETIKA DAN KEANEKAAN ANTIGEN

Gonokokus telah mengembangkan mekanisme yang berbeda-beda untuk sering berganti antigen yang berfungsi penting dalam respon imun infeksi untuk membantu menghindari sistem imun inang, tiap satu dari 103 Gonokokus (Pilin, Opa atau Lipopolisakarida) pada permukaan molekul yang sama dan terbuka.
Banyak gen penyandi Pilin, tetapi hanya satu gen yang disisipkan ke situs ekspresi. Gonokokus dapat membuang dan mengganti semua atau sebagian gen Pilin. Mekanisme Pilin memungkinkan Gonokokus membentuk berbagai molekul Pilin dengan antigen berbeda sepanjang waktu. Mekanisme perubahan Opa melibatkan sekurang-kurangnya sebagian, penambahan atau pembuangan DNA satu atau lebih ulangan pentamer yang mendahului urutan penyandi struktur Opa.
Gonokokus mengandung plasmid; 95% strain berplasmid “Cryptic” kecil (BM 2,4 x106) yang fungsinya tidak diketahui, dua plasmid lainnya (BM 3,4 x106 dan 4,7 x106) mengandung gen penyandi produksi β-Laktamase, penyebab resistensi terhadap penisilin dan dapat dipindahkan dengan konjugasi di antara bakteri Gonokokus. Sering ditemukan Gonokokus resistensi terhadap tetrasiklin akibat penyisipan gen streptokokus penyandi resistensi terhadap tetrasiklin ke dalam plasmid yang berkonjungasi.


blenorhea

PATOGENESIS, PATOLOGI DAN GAMBARAN KLINIK

Gonokokus menunjukkan beberapa tipe morfologi koloni dan hanya bakteri berpili yang virulen. Koloni opak Gonokokus menghasilkan Opa diisolasi dari pria penderita uretritis simptomatik dan biakan serviks rahim. Koloni transparan sering diisolasi dari pria penderita infeksi uretra asimptomatik, wanita yang sedang haid dan gonore bentuk invasif, termasuk salpingitis dan infeksi yang tersebar luas. Tipe koloni yang dibentuk oleh satu strain Gonokokus akan berubah-ubah selama siklus menstruasi.
Gonokokus menyerang selaput lendir saluran genitourinaria, mata, rektum dan tenggorokan, mengakibatkan supurasi akut yang dapat menyebabkan invasi jaringan diikuti peradangan kronis dan fibrosis. Pada pria terdapat urethritis, dengan nanah berwarna krem dan nyeri waktu kencing, serta dapat menjalar  ke epididimis. Pada infeksi yang tidak diobati, sementara supurasi mereda, terjadi fibrosis yang kadang mengakibatkan sumbatan urethra yang dapat tanpa gejala. Pada wanita, infeksi primer terjadi di endoserviks, meluas ke urethra dan vagina mengakibatkan sekret mukopurulen. Infeksi kemudian menjalar ketuba uterina dan menyebabkan salpingitis, fibrosis dan obliterasi. Infertilitas terjadi pada 20% wanita penderita salpingitis. Servisitas kronis atau proktisis akibat Gonokokus sering asimtomatik.
gonore-penis
Bakteremia Gonokokus mengakibatkan lesi kulit (terutama papula hemoragik dan pustula), serta tenosinovitas dan artritis supuratif ekstremitas. Endokarditis Gonokokus tidak umum, tetapi menyebabkan infeksi hebat. Kadang menyebabkan meningitis dan infeksi mata pada orang dewasa. Oftalmia neonatorum gonokokus, infeksi mata pada bayi baru lahir, karena melewati jalan lahir yang terinfeksi dan menyebabkan kebutaan.
Gonokokus penyebab infeksi lokal sering peka terhadap serum tetapi relatif resisten terhadap obat antimikroba. Sebaliknya, Gonokokus yang masuk ke dalam aliran darah dan menyebabkan infeksi yang menyebar biasanya resisten terhadap serum tetapi peka terhadap penisilin dan obat antimikroba lainnya serta berasal dari auksotipe yang memerlukan arginin, hipoxantin dan urasil untuk pertumbuhannya.
gonore-vagina
TES DIAGNOSTIK LABORATORIUM
A.     Bahan
Nanah dan sekret diambil dari urethra, serviks, rektum, konjungtiva, tenggorokan atau cairan sinovial untuk biakan dan sediaan. Untuk penyakit sistemik sistem biakan khusus lebih berguna karena Gonokokus peka terhadap polianetol sulfonat pada pembenihan biakan darah standar.
B.     Sediaan Hapus
Sediaan pewarnaan Gram eksudat urethra atau endoserviks memperlihatkan banyak diplokokus di dalam sel nanah sebagai diagnosis presumtif. Sediaan apus eksudat urethra pria  bersensitivitas 90% dan spesifisitas 99%, dan sediaan apus eksudat endoserviks mempunyai sensitivitas 50% dan spesifisitas 95%. Sediaan apus berwarna pada eksudat konjungtiva juga dapat terdiagnostik, tetapi bahan dari tenggorokan dan rektum umumnya tidak membantu.
C.     Biakan
Nanah (lendir) digoreskan pada biakan selektif diperkaya (misalnya, pembenihan modifikasi Thayer-Martin) dan dieramkan dalam atmosfer mengandung CO2 5% pada suhu 37°C. Untuk menghindari pertumbuhan berlebihan oleh kontaminan, biakan sebaiknya mengandung obat antimikroba. 48 jam setelah pembiakan, dapat teridentifikasi dari pewarnaan Gram, hasil oksidase (+) dan tes koagulasi, serta  imunofluoresensi. Spesies bakteri subbiakan dapat ditentukan reaksi peragian.
D.     Serologi
Serum dan cairan genital mengandung IgG dan IgA terhadap pili Gonokokus, protein selaput luar dan LPS yang dapat ditentukan dengan tes Immunoblotting, radioimunoasai dan ELISA (enzyme linked immunosorbent assay). Namun kurang berguna, karena keanekaan antigen Gonokokus, tertundanya pembentukan antibodi infeksi akut dan tingkat antibodi yang tinggi dalam populasi aktif secara seksual. Beberapa IgM serum bersifat bakterisidal terhadap Gonokokus in vitro.
IMUNITAS
Infeksi Gonokokus berulang secara umum, karena imunitas pelindung terhadap reinfeksi tidak terbentuk. Meskipun ada antibodi, IgA dan IgG pada permukaan selaput lendir, antibodi tersebut sangat strain spesifik atau lemah daya perlindungannya.
PENGOBATAN
gonore-drugMeluasnya pemakaian penisilin, resistensi Gonokokuspun timbul karena seleksi mutan kromosom, sehingga banyak strain memerlukan penisilin G kadar tinggi (MIC ≥1μg/mL) untuk menghambatnya. Gonokokus penghasil penisilin (PPNG) juga meningkat prevalensinya. Sering ditemukan bentuk resisten terhadap tetrasiklin yang diperantarai secara kromosom berkadar tinggi (MIC ≥32μg/mL) dan  resistensi spektinomisin dan antimikroba lainnya.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat AS menganjurkan infeksi genital atau rektal yang tidak berkomplikasi diobati intramuskular dengan seftriakson 250 mg dosis tunggal. Terapi tambahan dengan doksisiklin 100 mg, oral dua kali sehari selama 7 hari,  bagi yang disertai infeksi klamidia dan pada wanita hamil. Diberikan juga eritromisin basa 500 mg, oral empat kali sehari selama 7 hari.
Pada pria penderita uretritis, setelah pengobatan terlihat kesembuhan klinis nyata tidak perlu dibuktikan dengan biakan. Pada infeksi lainnya, harus diikuti tindak-lanjut, karena sering diikuti penyakit kelamin lainnya

EPIDEMIOLOGI, PENCEGAHAN DAN PENGEDALIAN

Gonore tersebar luas diseluruh dunia dan insidennya terus meningkat tiap tahunnya.  Infeksinya ditularkan melalui kontak seksual (Infektivitas 20-30%), terutama pria-wanita infeksi asimtomatik. Infeksi dapat dikurangi dengan menghindari hubungan seksual dengan banyak pasangan, pembasmian dengan diagnosis dini dan pengobatan, serta penemuan kasus dengan penyaringan penduduk beresiko tinggi dan pendidikan. Profilaksis mekanik (kondom) memberikan proteksi sebagian dan Kemoprofilaksis dapat menimbulkan peningkatan resistensi terhadap antibiotika.
PPNG pertama kali muncul 1976, strain resiten penisilin ini ditemukan di berbagai belahan dunia, dengan insiden tertinggi di Filipina. Oftalmia neonatorum Gonokokus dicegah dengan pemberian lokal salep mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% pada konjungtiva bayi yang baru lahir, walau pemberian larutan perk nitrat juga efektif, tetapi sukar disimpan dan dapat menyebabkan iritasi konjungtiva.

GONORRHEA & CHLAMYDIA
  • Disebabkan oleh bakteri. Infeksi dimulai beberapa hari sampai beberapa minggu setelah hubungan intim dengan orang yang terjangkit penyakit ini
  • Pada pria, penyakit ini menyebabkan keluarnya cairan dari kemaluan pria. Buang air kecil dapat terasa sakit. Gejala-gejala ini dapat terasa berat atau tidak terasa sama sekali.
  • Gejala-gejala gonorrhea pada wanita biasanya sangat ringan atau tidak terasa sama sekali, tetapi kalau tidak diobati penyakit ini dapat menjadi parah dan menyebabkan kemandulan
  • Penyakit ini dapat disembuhkan dengan antibiotik bila ditangani secara dini

Diagnosis dan pengobatan

Diagnosis penyakit gonore didasarkan pada hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah untuk menemukan bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan bakteri, maka dilakukan pembiakan di laboratorium.
Gonore biasanya diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler (melalui otot) atau dengan pemberian antibiotik per-oral (melalui mulut) selama satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar melalui aliran darah, biasanya penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotik intravena (melalui pembuluh darah atau infus).

Sifilis

Apa sih sifilis itu?

Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.
Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.
Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada yaitu seperti ruam berwarna merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau apakah dia menderita penyakit sifilis,sebaiknya menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini dan menularkan penyakit ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri sendiri agar tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa oleh dokter agar tidak menjadi terlalu parah.

Sifilis adalah suatu penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman treponema palidum, bentuknya sangat kecil dan berpilin-pilin. Kuman atau bakteri tersebut umumnya hidup di mukosa (saluran) genetalia, rektum, dan mulut yang hangat dan basah. Sifilis tidak ditularkan tanpa hubungan seksual, apalagi melalui benda mati seperti misalnya bangku, tempat duduk toilet, handuk, gelas, atau benda-benda lain yang bekas digunakan/dipakai oleh pengindap. Namun demikian, selain penularanan sifilis melalui hubungan seksual, sifilis masih dapat menular melalui alat suntik atau transfusi darah yang mengandung kuman tersebut.
 

Gejala dan tanda-tanda sifilis

Banyak dari para penderita sifilis yang tidak menyadari jika mereka terkena sifilis dan karena itu mereka tidak mendapat pengobatan yang baik. Infeksi terutama didapat apabila ada kontak langsung dengan luka terbuka sifilis yang sedang aktif.

Sifilis mempunyai beberapa stadium infeksi. Setelah terinfeksi dengan sifilis, ada masa inkubasi, yaitu masa sampai sebelum timbulnya gejala luka terbuka yang disebut ”chancre” sekitar 9-90 hari, umumnya rata-rata saat 21 hari sudah terlihat.

Stadium pertama sifilis bisa ada sebuah luka terbuka yang disebut chancre di daerah genital, rektal, atau mulut. Luka terbuka ini tidak terasa sakit. Pembesaran kelenjar limfe bisa saja muncul. Seorang penderita bisa saja tidak merasakan sakitnya dan biasanya luka ini sembuh dengan sendirinya dalam waktu 4-6 minggu, maka dari itu penderita biasanya tidak akan datang ke dokter untuk berobat, tetapi bukan berarti sifilis ini menghilang, tapi tetap beredar di dalam tubuh. Jika tidak diatasi dengan baik, akan berlanjut hingga stadium selanjutnya.

Stadium kedua muncul sekitar 1-6 bulan (rata-rata sekitar 6-8 minggu) setelah infeksi pertama, ada beberapa manifestasi yang berbeda pada stadium kedua ini. Suatu ruam kemerahan bisa saja timbul tanpa disertai rasa gatal di bagian-bagian tertentu,seperti telapak tangan dan kaki, atau area lembab, seperti skrotum dan bibir vagina. Selain ruam ini, timbul gejala-gejala lainnya, seperti demam, pembesaran kelenjar getah bening, sakit tenggorokan, sakit kepala, kehilangan berat badan, nyeri otot, dan perlu diketahui bahwa gejala dan tanda dari infeksi kedua sifilis ini juga akan bisa hilang dengan sendirinya, tapi juga perlu diingat bahwa ini bukan berarti sifilis hilang dari tubuh Anda, tapi infeksinya berlanjut hingga stadium laten.

Stadium laten adalah stadium di mana jika diperiksa dengan tes laboratorium, hasilnya positif, tetapi gejala dan tanda bisa ada ataupun tidak. Stadium laten ini juga dibagi sebagai stadium awal dan akhir laten. Dinyatakan sebagai sifilis laten awal ketika sifilis sudah berada di dalam badan selama dua tahun atau kurang dari infeksi pertama dengan atau tanpa gejala. Sedangkan sifilis laten akhir jika sudah menderita selama dua tahun atau lebih dari infeksi pertama tanpa adanya bukti gejala klinis. Pada praktiknya, sering kali tidak diketahui kapan mulai terkena sehingga sering kali harus diasumsikan bahwa penderita sudah sampai stadium laten.

Sifilis tersier yang muncul pada 1/3 dari penderita yang tidak ditangani dengan baik. Biasanya timbul 1-10 tahun setelah infeksi awal, tetapi pada beberapa kasus bisa sampai 50 tahun baru timbul, stadium ini bisa dilihat dengan tanda-tanda timbul benjolan seperti tumor yang lunak. Pada stadium ini, banyak kerusakan organ yang bisa terjadi, mulai dari kerusakan tulang, saraf, otak, otot, mata, jantung, dan organ lainnya.

Jika penanganan baik

Untuk ke depannya, jika sifilis menerima penanganan dengan baik pada awal terkena sifilis, akan memberikan hasil yang cukup baik. Perlu diingat, kegagalan terapi bisa saja terjadi dan bisa saja terjadi reinfeksi. Tidak ada kriteria pasti mengenai kesembuhan pasien dengan infeksi sifilis pertama dan kedua, tetapi sifilis bisa dipertimbangkan sembuh jika selama dua tahun tes darah negatif dan tidak ada gejala yang timbul.


ciri-ciri sifilis

Seperti kita ketahui bersama, penyakit sifilis merupakan salah satu penyakit menular seksual (PMS) yang banyak terjadi pada lelaki yang sering bergonta ganti pasangan. Penyakit ini bisa menular jika ia melakukan hubungan seksual dengan wanita lainnya. Namun tidak hanya sebatas itu, seorang ibu yang sedang hamil, yang telah tertular penyakit ini, bisa menularkannya kepada janinnya.
Kalau Anda menduga bahwa Anda menderita sifilis atau kalau Anda mempunyai pasangan yang mungkin menderitanya, Anda dan pasangan perlu mengunjungi dokter spesialis kulit dan kelamin. Kalau mereka mendiagnosa adanya sifilis, Anda akan diberikan antibiotik. Setiap orang yang menjadi partner seksual tanpa perlindungan juga harus segera diperiksa untuk mengetahui apakah mereka telah terinfeksi sifilis. Begitulah himbauan dokter menyangkut penyakit ini.
Namun demikian bagaimana penyakit sifilis ini sesungguhnya? Mungkin sedikit uraian berikut ini bisa membantu Anda.
Sifilis atau yang disebut dengan ‘raja singa’ disebabkan oleh sejenis bakteri yang bernama treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.
Gambaran tentang penyakit sifilis seperti yang dikemukakan tersebut mungkin masih membuat Anda penasaran, karena wanita yang tidak tahu kalau suaminya sering ‘jajan’ mungkin tidak menyadari kalau dirinya sudah mengidap penyakit sifilis.
Jadi uraian selanjutnya adalah mengenali gejala yang mungkin terjadi pada wanita, yang terurai dalam empat stadium berbeda.
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.
Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.
Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.
Sifilis dapat mempertinggi risiko terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati. Baik pada penderita lelaki maupun wanita, spirochaeta dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir primer pada bayi yang ia kandung.

Ciri Pada Wanita dan Pria

Namun demikian bagaimana penyakit sifilis ini sesungguhnya? Mungkin sedikit uraian berikut ini bisa membantu Anda.
Sifilis atau yang disebut dengan ‘raja singa’ disebabkan oleh sejenis bakteri yang bernama treponema pallidum. Bakteri yang berasal dari famili spirochaetaceae ini, memiliki ukuran yang sangat kecil dan dapat hidup hampir di seluruh bagian tubuh. Spirochaeta penyebab sifilis dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Anda tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.
Gambaran tentang penyakit sifilis seperti yang dikemukakan tersebut mungkin masih membuat Anda penasaran, karena wanita yang tidak tahu kalau suaminya sering ‘jajan‘ mungkin tidak menyadari kalau dirinya sudah mengidap penyakit sifilis.
Jadi uraian selanjutnya adalah mengenali gejala yang mungkin terjadi pada wanita, yang terurai dalam empat stadium berbeda.
Stadium satu. Stadium ini ditandai oleh munculnya luka yang kemerahan dan basah di daerah vagina, poros usus atau mulut. Luka ini disebut dengan chancre, dan muncul di tempat spirochaeta masuk ke tubuh seseorang untuk pertama kalinya. Pembengkakan kelenjar getah bening juga ditemukan selama stadium ini. Setelah beberapa minggu, chancre tersebut akan menghilang. Stadium ini merupakan stadium yang sangat menular.
Stadium dua. Kalau sifilis stadium satu tidak diobati, biasanya para penderita akan mengalami ruam, khususnya di telapak kaki dan tangan. Mereka juga dapat menemukan adanya luka-luka di bibir, mulut, tenggorokan, vagina dan dubur. Gejala-gejala yang mirip dengan flu, seperti demam dan pegal-pegal, mungkin juga dialami pada stadium ini. Stadium ini biasanya berlangsung selama satu sampai dua minggu.
Stadium tiga. Kalau sifilis stadium dua masih juga belum diobati, para penderitanya akan mengalami apa yang disebut dengan sifilis laten. Hal ini berarti bahwa semua gejala penyakit akan menghilang, namun penyakit tersebut sesungguhnya masih bersarang dalam tubuh, dan bakteri penyebabnya pun masih bergerak di seluruh tubuh. Sifilis laten ini dapat berlangsung hingga bertahun-tahun lamanya.
Stadium empat. Penyakit ini akhirnya dikenal sebagai sifilis tersier. Pada stadium ini, spirochaeta telah menyebar ke seluruh tubuh dan dapat merusak otak, jantung, batang otak dan tulang.
Sedangkan pada lelaki yang telah tertular oleh sifilis memiliki gejala-gejala yang mirip dengan apa yang dialami oleh seorang penderita wanita. Perbedaan utamanya ialah bahwa pada tahap pertama, chancre tersebut akan muncul di daerah penis. Dan pada tahap kedua, akan muncul luka-luka di daerah penis, mulut, tenggorokan dan dubur.
Orang yang telah tertular oleh spirochaeta penyebab sifilis dapat menemukan adanya chancre setelah tiga hari – tiga bulan bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh. Kalau sifilis stadium satu ini tidak diobati, tahap kedua penyakit ini dapat muncul kapan saja, mulai dari tiga sampai enam minggu setelah timbulnya chancre.
Sifilis dapat mempertinggi risiko terinfeksi HIV. Hal ini dikarenakan oleh lebih mudahnya virus HIV masuk ke dalam tubuh seseorang bila terdapat luka. Sifilis yang diderita juga akan sangat membahayakan kesehatan seseorang bila tidak diobati. Baik pada penderita lelaki maupun wanita, spirochaeta dapat menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan rusaknya organ-organ vital yang sebagian besar tidak dapat dipulihkan. Sifilis pada ibu hamil yang tidak diobati, juga dapat menyebabkan terjadinya cacat lahir primer pada bayi yang ia kandung.

Pengobatan

Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik, perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus penyakit negatif.

Seks Oral dan Sifilis

Banyak orang salah meyakini. Mereka pikir seks oral aman. Padahal, hubungan seks dengan cara ini sudah terbukti bisa menularkan penyakit sifilis. Begitu laporan yang disiarkan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDCP) dalam Morbidity and Mortality Weekly Report. Ditambahkan, luka di mulut akibat sifilis, pada gilirannya semakin meningkatkan risiko terkena infeksi HIV.
“Mereka yang dalam jangka panjang tidak terikat hubungan monogami dan melakukan hubungan seks oral, sebaiknya tetap menggunakan pelindung, semisal kondom, untuk mengurangi risiko terkena penyakit seksual menular,” kata tim peneliti dari Chicago Department of Public Health yang dipimpin oleh Dr. C. Ciesielski.
Dalam pemantauan yang mereka lakukan, tim itu mendapati bahwa sifilis terus menyebar lewat seks oral. Pola penularan yang mereka pantau sangat berubah dalam periode tahun 1998 hingga 2002. Bila di tahun 1990-an sifilis hanya terjadi pada kaum heteroseksual, sejak 2001 jumlah pria yang melakukan hubungan seks dengan sesama pria tercatat hampir 60 persen.
Antara tahun 2000 hingga 2002 tim yang dipimpin Ciesielski juga mewawancarai mereka yang terkena sifilis. Hasilnya, lebih dari 14 persen kasus penularan sifilis terjadi melalui seks oral. Jumlah ini dlaporkan oleh 20 persen gay dan 7 persen pria dan wanita heteroseksual.
Angka itu belum termasuk penularan melalui seks oral yang mungkin terjadi pada saat yang bersangkutan juga melakukan hubungan badan. Bahayanya, orang dengan sifilis di mulut mungkin tidak memperlihatkan gejala. Luka di mulut lazim disalahmengerti sebagai sariawan atau herpes. Padahal, di dalam luka itu tersembunyi kuman penyebab sifilis.
Semua data ini menggarisbawahi perlunya edukasi pada mereka yang aktif secara seksual untuk menghindari sifilis.

penyebab sifilis

Neurosifilis, Kerusakan Otak Akibat Sifilis

neurosifilis
neurosifilis
Neurosifilis adalah infeksi otak atau sumsum tulang belakang yang terjadi pada orang yang memiliki sifilis namun tidak diobati selama bertahun-tahun.
Penyebab Neurosifilis disebabkan oleh Treponema pallidum, bakteri yang menyebabkan sifilis. Neurosifilis biasanya terjadi sekitar 10 – 20 tahun setelah seseorang pertama terinfeksi sifilis. Tidak semua orang yang memiliki sifilis akan mengembangkan komplikasi ini.

Ada lima bentuk yang berbeda dari neurosifilis:
1. Asimtomatik (bentuk yang paling umum), artinya tanpa gejala. Dianggap asimtomatik jika telah pulih dari penyakit dan tidak lagi memiliki dan Gejalanya tidak terlihat
2. Paresis Umum, gangguan fungsi mental yang disebabkan oleh kerusakan otak. Terjadi antara 3 – 30 tahun setelah mendapatkan sifilis. Penderita dapat mengalami perubahan kepribadian atau suasana hati.
3. Meningeal neurosyphilis. Terjadi antara beberapa minggu pertama hingga beberapa tahun pertama setelah mengidap sifilis. Penderita mengalami sakit kepala, leher kaku, mual, dan muntah. Terkadang juga mengalami kehilangan penglihatan atau pendengaran.
4. Meningovascular, menyebabkan gejala yang sama seperti sifilis meningeal tetapi individu yang terkena dampak juga mengalami stroke. Bentuk neurosifilis ini
dapat terjadi dalam beberapa bulan pertama sampai beberapa tahun setelah infeksi.
5. Tabes dorsalis, komplikasi sifilis yang tidak diobati yang melibatkan kelemahan otot dan sensasi yang abnormal (mati rasa dan kesemutan). Ditandai oleh
nyeri pada tungkai atau perut, kegagalan koordinasi otot, dan gangguan kandung kemih. Tanda-tanda lainnya termasuk kehilangan penglihatan, hilangnya refleks dan hilangnya rasa getaran, cara berjalan buruk, dan gangguan keseimbangan. Tabes dorsalis dapat terjadi 5-50 tahun setelah infeksi sifilis awal.
Gejala Neurosifilis
1. Gaya berjalan abnormal
2. Kebutaan
3. Kebingungan
4. Demensia
5. Depresi
6. Sakit kepala
7. Ketidakmampuan untuk berjalan
8. Lekas marah
9. Mati rasa di jari kaki, kaki, atau kaki
10. Sulit konsentrasi
11. Kejang
12. Kaku leher
13. Gangguan Penglihatan
14. Merasa lemah
Tes darah dapat dilakukan untuk mendeteksi zat yang
dihasilkan oleh bakteri yang menyebabkan sifilis.

Herpes simpleks

Apa sih Herpes itu?

Herpes yang disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV) adalah sejenis penyakit yang menjangkiti mulut, kulit, dan alat kelamin. Penyakit ini menyebabkan kulit melepuh dan terasa sakit pada otot di sekitar daerah yang terjangkit.Hingga saat ini, penyakit ini masih belum dapat disembuhkan, tetapi dapat diperpendek masa kambuhnya. Herpes sebenarnya hanyalah suatu penyakit bersifat gangguan temporer (sementara) dan umumnya dapat dicegah oleh setiap orang. Sebagai salah satu penyakit kelamin penularan herpes melalui oral dan kelamin. virus herpes terdiri dari 2 jenis yakni herpes simpleks tipe 1 dan herpes simplek tipe 2. Herpes simplek tipe 1, umumnya menginfeksi didalam dan disekitar mulut, sedangkan herpes simplek tipe 2, biasanya pada genital (alat kelamin), hingga disebut pula herpes genitalis. Gejala penyakit herpes mirif dengan flu yakni dengan gejala pertama suhu badan akan meningkat, sakit pada kerongkongan, pening, kelelahan dan sebagainya yang umum pula terjadi pada orang demam. Gejala-gejala yang mengikuti herpes pada tahap pertama itulah, yang biasanya sering mendatangkan derita yang berat, karena sistim imun pada diri penderita atau orang yang terinfeksinya, umumnya memang tidak siap untuk memerangi infeksi yang timbul. Pada tahap kedua akan muncul lepuhan-lepuhan kecil yang berderet-deret pada permukaan kulit, yang disertai rasa panas dan gatal, yang terkadang sangat menyiksa, tidak tertahankan untuk tidak menggaruknya. Herpes akan lebih cepat muncul apabila kulit sedang iritasi (luka-luka atau lecet), seperti halnya hubungan seks dapat pula menyebabkan timbulnya hespes kelamin, bila terdapat luka/lecet pada organ genetalia (alat kelamin pria atau wanita).

Penyebab Herpes Dan Pengobatannya

Herpes merupakan penyakit akibat dari virus yang umumnya ditandai dengan luka melepuh yang menyakitkan biasanya di daerah mulut dan sekitarnya dan alat kelamin. Beberapa orang juga pernah mengalami penyakit herpes untuk bagian anus, mata, jari-jari tangan atau kaki. Virus herper yang adalah virus herpes simpleks 1 dan 2, virus Epstein-Barr, varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Virus yang paling sering mengganggu adalah virus herpes simpleks 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks 2 (HSV-2). Kedua virus herpes simpleks tersebut menyebabkan bintik-bintik kecil, iritasi, lepuh berisi cairan atau melepuh pada kulit dan selaput lendir. HSV-2 biasanya mempengaruhi alat kelamin, sedangkan HSV-1 paling umum mempengaruhi mulut. Gejala awal penyakit herpes dari demam termasuk sensasi terbakar dan kesemutan di sekitar tepi bibir dan hidung, gatal panas, lecet yang menyakitkan, dan jerawat merah yang akan terbentuk dalam beberapa jam dan berlangsung beberapa hari.
Herpes disebabkan oleh salah satu dari virus herpes yang ditularkan melalui kontak langsung. Setelah terbentuk, virus aktif dalam tubuh, dan semakin mengaktifkan selama penderita mengalami masa stres, dan menjadi aktif dalam sel saraf. HSV memasuki tubuh melalui selaput lendir atau lubang kecil pada kulit sebagai akibat dari kontak langsung, misalnya, melalui sentuhan, ciuman, dan aktivitas seksual vagina, oral, atau anal. Virus yang paling menular adalah melalui kontak langsung dengan luka herpes, juga dapat menular melalui air liur, atau melalui kontak kulit dengan orang yang tidak memiliki luka yang tampak atau gejala lainnya tetapi orang tersebut sebagai penderita penyakit herpes.
Dewasa ini orang yang terinfeksi herpes dapat mengobati gejala herpes dengan mudah. Terdapat beberapa obat herpes yang dapat digunakan untuk mengobati seperti famciclovir, valacyclovir, and acyclovir yang efektif menghentikan gejala herpes. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda dapat menggunakan parasetamol atau aspirin, krim anestesi, dan es. Krim anestesi harus digunakan untuk memperlambat efek pengeringan dan Anda harus menghindari penggunaan douche, deodoran atau sabun antibakteri. Jika Anda tidak ingin mendapatkan infeksi sekunder, maka Anda harus menjaga daerah tersebut kering dan bersih setiap saat. Gunakan pakaian longgar.
Rasa sakit saat buang air kecil dapat diatasi dengan minum banyak air. Jika Anda menyentuh daerah yang terinfeksi, Anda harus mencuci tangan Anda secara menyeluruh dan menghindari, menyentuh atau menggosok mulut atau mata, ini salah satu cara untuk menghindari infeksi lebih lanjut. Daerah yang terinfeksi dapat diberikan garam mandi Epson untuk mengeringkannya. Anda juga harus menghindari situasi penuh tekanan (stress) dan istirahat cukup. Diet yang tepat juga salah satu cara untuk mencegah wabah karena membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Jangan melakukan kontak langsung pada siapapun, agar mereka tidak tertular virus herpes yang Anda derita.
Herpes merupakan penyakit akibat dari virus yang umumnya ditandai dengan luka melepuh yang menyakitkan biasanya di daerah mulut dan sekitarnya dan alat kelamin. Beberapa orang juga pernah mengalami penyakit herpes untuk bagian anus, mata, jari-jari tangan atau kaki. Virus herper yang adalah virus herpes simpleks 1 dan 2, virus Epstein-Barr, varicella zoster, dan cytomegalovirus.
Virus yang paling sering mengganggu adalah virus herpes simpleks 1 (HSV-1) dan virus herpes simpleks 2 (HSV-2). Kedua virus herpes simpleks tersebut menyebabkan bintik-bintik kecil, iritasi, lepuh berisi cairan atau melepuh pada kulit dan selaput lendir. HSV-2 biasanya mempengaruhi alat kelamin, sedangkan HSV-1 paling umum mempengaruhi mulut. Gejala awal penyakit herpes dari demam termasuk sensasi terbakar dan kesemutan di sekitar tepi bibir dan hidung, gatal panas, lecet yang menyakitkan, dan jerawat merah yang akan terbentuk dalam beberapa jam dan berlangsung beberapa hari.
Herpes disebabkan oleh salah satu dari virus herpes yang ditularkan melalui kontak langsung. Setelah terbentuk, virus aktif dalam tubuh, dan semakin mengaktifkan selama penderita mengalami masa stres, dan menjadi aktif dalam sel saraf. HSV memasuki tubuh melalui selaput lendir atau lubang kecil pada kulit sebagai akibat dari kontak langsung, misalnya, melalui sentuhan, ciuman, dan aktivitas seksual vagina, oral, atau anal. Virus yang paling menular adalah melalui kontak langsung dengan luka herpes, juga dapat menular melalui air liur, atau melalui kontak kulit dengan orang yang tidak memiliki luka yang tampak atau gejala lainnya tetapi orang tersebut sebagai penderita penyakit herpes.
Dewasa ini orang yang terinfeksi herpes dapat mengobati gejala herpes dengan mudah. Terdapat beberapa obat herpes yang dapat digunakan untuk mengobati seperti famciclovir, valacyclovir, and acyclovir yang efektif menghentikan gejala herpes. Untuk mengurangi rasa sakit, Anda dapat menggunakan parasetamol atau aspirin, krim anestesi, dan es. Krim anestesi harus digunakan untuk memperlambat efek pengeringan dan Anda harus menghindari penggunaan douche, deodoran atau sabun antibakteri. Jika Anda tidak ingin mendapatkan infeksi sekunder, maka Anda harus menjaga daerah tersebut kering dan bersih setiap saat. Gunakan pakaian longgar.
Rasa sakit saat buang air kecil dapat diatasi dengan minum banyak air. Jika Anda menyentuh daerah yang terinfeksi, Anda harus mencuci tangan Anda secara menyeluruh dan menghindari, menyentuh atau menggosok mulut atau mata, ini salah satu cara untuk menghindari infeksi lebih lanjut. Daerah yang terinfeksi dapat diberikan garam mandi Epson untuk mengeringkannya. Anda juga harus menghindari situasi penuh tekanan (stress) dan istirahat cukup. Diet yang tepat juga salah satu cara untuk mencegah wabah karena membantu untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang sehat. Jangan melakukan kontak langsung pada siapapun, agar mereka tidak tertular virus herpes yang Anda derita.

Gejala dan Penularan Herpes



Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi virus herpes karena terkadang herpes tidak menimbulkan gejala. Bagaimana penularan penyakit herpes ini dan cara menghindarinya?

Terdapat dua jenis penyakit herpes yang bisa menginfeksi manusia yaitu penyakit herpes zooster (shingles) yang terlihat seperti cacar dan juga penyakit herpes genital (herpes simplex).

Kedua penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang berbeda. Jika penyakit herpes zooster disebabkan oleh virus varicella zoster (VZV), penyakit herpes genital disebabkan oleh Herpes HSV 2 (Herpes Simplex Virus 2). Kedua penyakit ini memang berbeda, tapi keduanya merupakan penyakit yang menular.

Cara penularan


1. Penyakit herpes genital (kelamin)
Penularannya melalui kontak kulit langsung yaitu dari daerah yang terinfeksi ke daerah yang tertular.

Misalnya saat seseorang yang terinfeksi mencium atau melakukan hubungan seks seperti oral, vagina atau dubur, maka bisa menyebabkan pasangannya tertular.

Herpes jenis ini paling mudah menular jika kondisi seseorang sedang sakit, biasanya ditandai dengan rasa gatal, kesemutan dan sensasi lain sebelum muncul apapun di kulit.

2. Penyakit herpes zooster
Penyakit ini biasanya mempengaruhi orang-orang dewasa yang memiliki kekebalan tubuh sedang menurun. Virus herpes ini ada dimana-mana tapi jika seseorang memiliki kekebalan tubuh yang baik, maka jarang terkena kondisi ini.

Virus varicella zoster adalah virus yang juga menyebabkan penyakit cacar. Jika orang sudah terkena cacar jarang terkena herpes zooster.

Berbeda dengan cacar, herpes zooster mengakibatkan rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. Dan lokasi penyakitnya hanya terjadi di beberapa sisi tubuh saja. Kadang ada juga yang menyerang mata, wajah, leher, sekitar telinga dan ujung hidung.

Gejala pertama yang dirasakan adalah rasa sakit di satu daerah tertentu. Diikuti dengan adanya ruam yang berisi cairan yang karakteristiknya mirip dengan cacar air. Jika digaruk bisa menyebabkan infeksi.

Cara menghindari

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar terhindar dari infeksi kelamin herpes, seperti dikutip dari eHow, Rabu (14/4/2010) yaitu:

1. Menggunakan kondom baik untuk laki-laki atau perempuan. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa virus herpes tidak dapat melewati kondom latex jika digunakan dengan benar. Praktik ini cukup bisa mengurangi risiko penularan.
2. Jujur dengan pasangan jika salah satu memiliki infeksi penyakit seksual, hal ini bisa membantu mengurangi penularan melalui kontak seksual.
3. Jangan melakukan seks oral jika sedang flu atau diketahui memiliki HSV 1 di dalam mulut, karena ini bisa menjadi penyebar virus ke alat kelamin.
4. Setia pada satu pasangan (monogami) dan melakukan praktik seks yang aman setiap kali berhubungan tanpa ada pengecualian. Mengurangi gesekan dan juga mencegah timbulnya luka kecil di vagina atau penis yang berpotensi masuknya virus ke tubuh.
5. Mencuci tangan setelah menyentuh luka sebelum menyentuh bagian tubuh lain untuk menghindari penyebaran virus.

Untuk menghindari penyakit herpes zooster (shingles) ada beberapa cara yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Jika belum pernah mendapatkan cacar air sama sekali, usahakan untuk tidak berdekatan dengan orang yang sedang cacar.
2. Melakukan vaksin untuk mencegah terinfeksi virus varicella zooster. Seseorang tidak bisa mendapatkan herpes zooster jika belum pernah mendapatkan cacar air, jadi salah satu caranya adalah melindungi diri dari cacar air dengan melakukan vaksin cacar.
3. Jika sedang mengalami herpes zooster, sering-seringlah mencuci tangan agar penyakit ini tidak menyebar ke bagian tubuh lain.
4. Sebisa mungkin menghindari sentuhan atau kontak dengan orang yang sedang sakit herpes zooster, karena sentuhan adalah salah satu media penyebaran dari penyakit ini.
5. Menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak menurun, sehingga virus sulit untuk menginfeksi tubuh.

Bisphenol -A

Apa yang dimaksud dengan BPA?

Bisphenol A (BPA) adalah senyawa organik dengan dua kelompok fungsional fenol. Hal ini digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan resin epoxy, bersama dengan aplikasi lain.
Dikenal sebagai estrogenik sejak 1930-an pertengahan, kekhawatiran tentang penggunaan bisphenol A dalam produk konsumen secara teratur dilaporkan di media berita di 2008 setelah beberapa pemerintah mengeluarkan laporan mempertanyakan keamanan, yang mendorong beberapa pengecer untuk menghapus produk yang mengandung dari rak mereka. Sebuah laporan 2010 dari Amerika Serikat Food and Drug Administration (FDA) menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut mengenai paparan janin, bayi dan anak-anak [1] Pada bulan September 2010,. Kanada menjadi negara pertama yang menyatakan BPA sebagai zat beracun. [2] [3] Di Uni Eropa dan Kanada, BPA digunakan adalah dilarang di botol bayi. [4]

Production
Dunia kapasitas produksi senyawa ini adalah 1 juta ton pada 1980-an, [5] dan lebih dari 2,2 juta ton pada tahun 2009 [6] Pada tahun 2003,. Konsumsi AS adalah 856.000 ton, 72% dari yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat dan 21 % masuk ke resin epoksi. [7] Di AS, kurang dari 5% dari BPA yang dihasilkan digunakan dalam aplikasi kontak makanan. [8]
Bisphenol A pertama kali disintesis oleh kimiawan Rusia AP Dianin pada tahun 1891. [9] [10] Senyawa ini disintesis oleh kondensasi aseton (maka akhiran A dalam nama) [11] dengan dua setara fenol. Reaksi ini dikatalisis oleh asam kuat, seperti asam klorida (HCl) atau resin polistirena tersulfonasi. Industri, yang sangat berlebih fenol digunakan untuk memastikan kondensasi penuh; campuran produk dari proses kumena (aseton dan fenol) juga dapat digunakan sebagai bahan awal: [5]
Sejumlah besar keton mengalami reaksi kondensasi analog. Produksi komersial dari BPA memerlukan destilasi - baik ekstraksi BPA dari produk sampingan resin banyak di bawah vakum tinggi, atau berbasis pelarut ekstraksi menggunakan tambahan fenol diikuti oleh distilasi [5].
Use

Plastik polikarbonat, yang jelas dan hampir menghancurkan-bukti, yang digunakan untuk membuat berbagai produk umum termasuk botol bayi dan air, peralatan olahraga, peralatan medis dan gigi, tambalan gigi dan sealant, lensa kacamata, CD dan DVD, dan elektronik rumah tangga [7]. BPA juga digunakan dalam sintesis polysulfones dan keton polieter, sebagai antioksidan dalam beberapa plastik, dan sebagai inhibitor polimerisasi dalam PVC. Epoxy resin yang mengandung bisphenol A yang digunakan sebagai pelapis pada bagian dalam hampir semua kaleng makanan dan minuman, [18] Namun, karena masalah BPA kesehatan, pelapisan epoxy di Jepang sebagian besar digantikan oleh film PET. [19] Bisphenol A juga merupakan prekursor ke flame retardant tetrabromobisphenol A, dan sebelumnya digunakan sebagai fungisida [20]. Bisphenol A adalah pengembang warna pilihan dalam kertas carbonless copy dan kertas termal, [21] dengan paparan publik yang paling umum berasal dari beberapa [22] termal titik penerimaan penjualan kertas [23]. [24] BPA berbasis produk juga digunakan dalam coran pengecoran dan untuk pipa air lapisan. [8] Identification in Plastics

"Secara umum, plastik yang ditandai dengan daur ulang, kode 1, 2, 4, 5, dan 6 adalah sangat tidak mungkin untuk mengandung BPA Beberapa,. Tapi tidak semua, plastik yang ditandai dengan kode daur ulang 3 atau 7 dapat dilakukan dengan BPA. "[25]
Ada tujuh kelas dari plastik yang digunakan dalam aplikasi kemasan. Tipe 7 adalah menangkap semua "lain" kelas, dan beberapa jenis plastik 7, seperti polikarbonat (kadang-kadang diidentifikasi dengan huruf "PC" di dekat simbol daur ulang) dan resin epoxy, yang dibuat dari monomer bisphenol A [5]. [ 26]
Tipe 3 (PVC) juga dapat berisi bisphenol A sebagai antioksidan dalam peliat [5]. Hal ini terutama berlaku untuk "PVC yang fleksibel", tetapi tidak benar untuk pipa PVC.
Health Effects

Bisphenol A adalah pengganggu endokrin, yang dapat meniru hormon tubuh sendiri dan dapat menyebabkan efek kesehatan negatif [27] [28]. [29] [30] Perkembangan awal tampaknya menjadi periode sensitivitas terbesar terhadap dampaknya, [31 ] dan beberapa studi telah menghubungkan paparan pralahir untuk kesulitan kemudian neurologis. Badan pengawas telah menentukan tingkat keamanan bagi manusia, tetapi mereka tingkat keamanan saat ini sedang diperiksa atau sedang diperiksa sebagai hasil penelitian ilmiah baru [32] [33] Sebuah studi 2011 yang menyelidiki jumlah bahan kimia yang wanita hamil di AS. ditemukan terpapar BPA dalam 96% wanita [34].
Pada tahun 2009, The Endocrine Society merilis sebuah pernyataan yang mengungkapkan keprihatinan atas eksposur manusia saat ini BPA. [35]
Pada tahun 2011, ilmuwan kepala Badan Standar Makanan mengatakan "bukti [adalah] bahwa BPA cepat diserap, detoksifikasi, dan dieliminasi dari manusia -. Karena itu bukan masalah kesehatan" [36]
Expert panel conclusions

Pada tahun 2007, sebuah pernyataan konsensus oleh 38 pakar bisphenol A menyimpulkan bahwa tingkat rata-rata pada orang di atas mereka yang menyebabkan kerugian bagi banyak binatang dalam percobaan laboratorium. Namun, mereka mencatat bahwa sementara BPA tidak persisten di lingkungan atau pada manusia, survei menunjukkan bahwa paparan biomonitoring kontinu, yang bermasalah karena paparan akut studi hewan yang digunakan untuk memperkirakan paparan BPA manusia sehari-hari, dan tidak ada penelitian yang telah diperiksa BPA farmakokinetik pada hewan model telah diikuti eksposur tingkat rendah terus menerus. Mereka menambahkan bahwa pengukuran tingkat BPA dalam serum dan cairan tubuh lain menunjukkan bahwa baik asupan BPA jauh lebih tinggi daripada menyumbang, atau bahwa BPA dapat bioaccumulate dalam beberapa kondisi seperti kehamilan, atau keduanya [37]. Sebuah studi 2011, yang pertama untuk memeriksa BPA dalam eksposur tingkat rendah terus menerus sepanjang hari, tidak menemukan peningkatan penyerapan dan akumulasi BPA dalam darah mencit. [38]
Pada 2007 dilaporkan bahwa di antara yang didanai pemerintah percobaan BPA pada hewan laboratorium dan jaringan, 153 ditemukan efek samping dan 14 tidak, sedangkan semua 13 studi yang didanai oleh perusahaan kimia dilaporkan tidak membahayakan. Penelitian menunjukkan bahaya melaporkan berbagai efek merusak pada keturunan tikus yang terpapar di dalam rahim:. Berat badan normal, resistensi insulin, kanker prostat, dan perkembangan kelenjar susu yang berlebihan [39]
Panel A diselenggarakan oleh US National Institutes of Health pada tahun 2007 ditentukan bahwa ada "beberapa kekhawatiran" tentang efek BPA pada perkembangan otak janin dan bayi dan perilaku. [7] keprihatinan atas efek BPA pada bayi juga meningkat oleh kenyataan bahwa bayi dan anak-anak diperkirakan memiliki asupan harian tertinggi BPA [40] Sebuah laporan 2008 oleh US National Toxicology Program (NTP) nanti. setuju dengan panel, mengungkapkan "keprihatinan beberapa untuk efek pada otak, perilaku, dan prostat kelenjar pada janin, bayi, dan anak-anak di eksposur manusia saat ini untuk bisphenol A, keprihatinan "dan" minimal untuk efek pada kelenjar susu dan usia lebih dini untuk pubertas untuk perempuan pada janin, bayi, dan anak-anak di eksposur manusia saat ini untuk bisphenol A. " NTP telah "diabaikan kekhawatiran bahwa paparan dari wanita hamil untuk bisphenol A akan mengakibatkan kematian janin atau neonatus, cacat lahir, atau berat badan lahir berkurang dan pertumbuhan dalam keturunan mereka." [41

Obesity

Sebuah tinjauan 2008 telah menyimpulkan bahwa obesitas dapat meningkat sebagai fungsi dari paparan BPA, yang "manfaat keprihatinan di kalangan ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat". [42] Sebuah tinjauan studi yang tersedia 2009 telah menyimpulkan bahwa "perinatal paparan BPA bertindak untuk memberi efek persisten pada berat badan dan adipositas "[43]. lain mengulas 2009 telah menyimpulkan bahwa" Menghilangkan paparan (BPA) dan meningkatkan nutrisi selama perkembangan menawarkan potensi untuk mengurangi obesitas dan penyakit yang berhubungan ". [44] review lain telah datang dengan kesimpulan yang sama. [45] [46] Sebuah studi kemudian pada tikus telah menyarankan bahwa paparan perinatal ke air minum yang mengandung 1 mg / L BPA meningkat pada wanita adipogenesis saat penyapihan [47] studi lain. menyarankan bahwa lebih besar ukuran-untuk-usia adalah karena tingkat pertumbuhan lebih cepat daripada obesitas [48]
Neurological issues

Panel A diselenggarakan oleh US National Institutes of Health menetapkan bahwa ada "beberapa kekhawatiran" tentang efek BPA pada perkembangan otak janin dan bayi dan perilaku [7] Sebuah laporan 2008 oleh Program Toksikologi Nasional AS (NTP) nanti. Setuju dengan panel , mengungkapkan "beberapa kekhawatiran untuk efek pada otak" [41] Pada bulan Januari 2010. FDA menyatakan keprihatinan tingkat yang sama.

Sebuah tinjauan 2007 telah menyimpulkan bahwa BPA, seperti xenoestrogens lainnya, harus dianggap sebagai pemain dalam sistem saraf yang dapat mengatur atau mengubah fungsi melalui beberapa jalur [49] Sebuah tinjauan 2007 telah menyimpulkan bahwa dosis rendah BPA selama pengembangan memiliki persisten. efek pada otak, fungsi struktur dan perilaku pada tikus dan tikus [50] Sebuah tinjauan 2008 menyimpulkan. bahwa dosis rendah paparan BPA menyebabkan ibu konsekuensi jangka panjang pada tingkat perkembangan neurobehavioral pada tikus [51]. Sebuah tinjauan 2008 telah menyimpulkan bahwa neonatal paparan Bisphenol-A (BPA) dapat mempengaruhi morfologi otak dimorfik seksual dan fenotipe dewasa saraf pada tikus [52]. Sebuah tinjauan 2008 telah menyimpulkan bahwa BPA diubah potensiasi jangka panjang di hippocampus dan bahkan dosis nanomolar bisa menyebabkan efek yang signifikan pada memori proses [53] Sebuah tinjauan 2009 menimbulkan kekhawatiran tentang efek BPA pada inti periventrikular anteroventral. [54].

Sebuah studi 2008 oleh Yale School of Medicine menunjukkan bahwa efek neurologis yang merugikan terjadi pada primata non-manusia secara teratur terkena bisphenol A pada tingkat sama dengan (EPA) dosis aman Amerika Serikat Environmental Protection Agency maksimum 50 mg / kg / hari. [ 55] [56] Penelitian ini menemukan hubungan antara BPA dan gangguan dengan koneksi sel otak penting untuk memori, pembelajaran dan suasana hati.

Sebuah studi 2010 dengan tikus terpajan 40 microg / kg bw BPA telah menyimpulkan bahwa tindakan corticosterone dan di otak yang sensitif terhadap efek pemrograman BPA. [57]

Disruption of the dopaminergic system

Sebuah tinjauan 2005 menyimpulkan bahwa paparan pralahir dan bayi BPA pada tikus dapat mempotensiasi sistem dopaminergik sentral, sehingga supersensitivity ke obat-of-penyalahgunaan yang disebabkan efek reward dan hyperlocomotion. [58]

Sebuah tinjauan 2008 telah menyimpulkan bahwa BPA meniru aktivitas estrogenik dan dampak berbagai proses dopaminergik untuk meningkatkan aktivitas dopamin mesolimbic mengakibatkan hiperaktif, defisit perhatian, dan kepekaan yang meningkat terhadap penyalahgunaan obat. [59]

Sebuah studi 2009 pada tikus telah menyimpulkan bahwa paparan pranatal dan neonatal untuk BPA dosis rendah menyebabkan defisit dalam pembangunan di striatum dorsolateral melalui mengubah fungsi reseptor dopaminergik. [60] Studi lain 2009 telah menemukan perubahan terkait dalam sistem dopaminergik. [61]

Thyroid function

Sebuah tinjauan 2007 telah menyimpulkan bahwa bisphenol-A telah ditunjukkan untuk mengikat reseptor hormon tiroid dan mungkin memiliki efek pada fungsi selektif. [62]

Sebuah tinjauan 2009 tentang kimia lingkungan dan fungsi tiroid, mengangkat kekhawatiran tentang efek BPA pada triiodothyronine dan menyimpulkan bahwa "bukti yang tersedia menunjukkan bahwa lembaga-lembaga pemerintahan perlu mengatur penggunaan bahan kimia tiroid-mengganggu, terutama karena penggunaan tersebut berhubungan eksposur wanita hamil, neonatus dan kecil anak-anak untuk para agen "[63].

Sebuah Tinjauan diringkas 2009 efek samping BPA pada tindakan hormon tiroid [64].

Senin, 03 Oktober 2011

Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan


Kebiasaan minum teh, terutama teh hijau ternyata memiliki begitu banyak manfaat bagi tubuh kita.

Berikut ini adalah 27 macam manfaat teh hijau yang didasarkan pada berbagai hasil penelitian.
Dapat mencegah dan menurunkan tekanan darah tinggi
Mencegah timbulnya kadar gula darah yang tinggi
Menurunkan kadar kolesterol
Menurunkan resiko terkena berbagai penyakit hati
Menurunkan resiko terkena stroke
Membantu tubuh dalam melawan virus (seperti virus influenza)
Dapat menghambat penurunan fungsi syaraf
Memperbaiki fungsi kognitif
Bermanfaat bagi kesehatan gusi
Mencegah sesak nafas
Mengurangi stress
Menghilangkan kelelahan dan keletihan
Mampu mencegah timbulnya penyakit kanker
Mampu mengendalikan pertumbuhan tumor
Membantu penyembuhan penyakit kanker
Membantu menurunkan berat badan
Mengurangi resiko timbulnya radang sendi dan reumatik
Berfungsi sebagai anti radang tenggorokan
Mencegah osteoforosis
Mencegah timbulnya alergi
Melindungi lever
Mencegah hepatitis
Membantu menghalangi penyebaran virus HIV
Mengurangi bahaya merokok
Memperlambat penuaan
Baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
Mampu mencegah keracunan makanan
 Teh hijau sekarang makin banyak digemari oleh masyarakat. Kebiasaan minum teh hijau ternyata memiliki begitu banyak manfaat bagi tubuh kita.

Tak banyak orang mengetahui ada beberapa manfaat minum teh hijau setiap hari. Selama ini hanya diketahui bahwa teh hijau memang dikenal sebagai minuman yang menyehatkan, melindungi jantung dan sebagai antioksidan.

Manfaat lain dari meminum teh hijau adalah:

Mencegah kanker
Mencegah risiko terjadinya penyakit kanker. Polyphenol yang terdapat dalam teh hijau merupakan antioksidan paling potensial. Di mana dia mencegah penyebaran dan pertumbuhan sel kanker dalam darah. Beberapa penelitian menemukan bahwa orang yang minum teh hijau secara berkala bisa mengurangi risiko kanker payudara, perut, usus, maupun kanker prostat.

Perawatan kulit
Teh ini merupakan antiseptik alami untuk mengatasi gatal dan bengkak-bengkak. Taruh sejumput teh hijau pada kulit yang mengalami radang, terbakar sinar matahari, noda kehitaman maupun di kelopak mata, dan rasakan kesejukannya.

Melindungi kulit
Melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari penyebab kanker kulit. Itulah sebabnya mengapa Anda melihat banyak produk-produk kecantikan seperti tabir surya atau pelembab yang terbuat dari teh hijau.

Menstabilkan tekanan darah
50 persen orang yang mengkonsumsi teh hijau, jarang terkena tekanan darah tinggi dibanding mereka yang tidak pernah meminumnya. Ternyata polyphenols-lah yang berjasa sekali lagi. Mereka mampu menjaga pembuluh darah agar tidak mengecil dan peningkatan tekanan. Teh hijau juga dapat menurunkan kadar kolesterol dan mencegah terjadinya stroke.

Menjaga daya ingat
Teh hijau ternyata bisa menjaga penurunan fungsi otak. Mereka yang minum dua gelas sehari terhindar dari masalah kognitif dibanding mereka yang jarang meminumnya. Teh ini mengandung antioksidan tinggi yang bisa melawan radikal bebas yang menyerang otak, penyebab penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Awet Muda
Semakin sehat arteri, semakin terlihat muda dan sehat Anda yang mengkonsumsinya. Setidaknya 10 ons teh hijau yang dikonsumsi setiap hari, bisa mengabsorbsi arteri dari kelebihan lemak dan kolesterol.

Menurunkan berat badan
Minum teh hijau bisa membantu proses pembakaran kalori sehingga dapat menurunkan berat badan.

TEH HIJAU dan PAYUDARA
Mungkin sebagian besar wanita telah mendengar khasiat teh hijau untuk kesehatan payudaranya. Namun, barangkali sebagian masih meragukan kebenarannya. Kini keraguan tersebut telah terjawab. Senyawa yang terkandung dalam teh hijau memang dapat melindungi payudara dari serangan kanker.

Hal itu terungkap dari studi awal yang dilakukan oleh beberapa peneliti Amerika Serikat. Dalam percobaan itu, mereka memberikan seduhan teh hijau kepada beberapa tikus, sedangkan yang lainnya hanya memperoleh air biasa.
Ternyata, tikus yang meminum teh hijau mendapat manfaat yang menggembirakan. Ukuran tumor payudaranya makin mengecil dan keganasannya pun berkurang dibanding tikus yang hanya meminum air biasa. Selain itu, tumor tikus yang meminum teh kemudian tumbuh lebih lambat dan tidak lagi menyerang sel-sel yang sehat.

Tentu saja, temuan ini makin memperkuat dugaan bahwa teh sangat bermanfaat bagi kesehatan payudara wanita. Soalnya, berdasarkan pengamatan sejauh ini di negara-negara yang rajin mengkonsumsi teh hijau setiap hari, tingkat kanker payudara wanitanya sangat rendah. Bagi mereka, teh dianggap sebagai salah satu makanan sehat.

Selain itu, peneliti utamanya, Dr. Gail Sonenshein, bahkan mengatakan bahwa teh sama sekali tidak mempunyai efek samping yang merugikan. Karena itu, orang tidak perlu takut mengkonsumsi tiga hingga lima cangkir teh per hari. Tidak ada masalah apabila orang rajin minum teh hijau sebagai langkah pencegahan.

Dosen biokimia dari Fakultas Kedokteran Universitas Boston ini menambahkan, teh hijau terutama dapat mencegah kanker payudara yang diakibatkan oleh faktor lingkungan. Namun, ia menganjurkan agar pasien yang sedang menjalani radiasi atau kemoterapi kanker payudara perlu konsultasi dengan dokter sebelum ia mencoba minum banyak teh.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Cellular Biochemistry edisi Juli 2001 tersebut, kandungan senyawa polifenol yang sangat banyak dalam teh tersebut berperan sebagai pelindung terhadap kanker. Polifenol tergolong dalam antioksidan yang sangat ampuh. Senyawa ini akan menetralkan radikal bebas yang menjadi penyebab kanker tersebut.

Radikal bebas sendiri terbentuk secara alami dalam tubuh. Molekul ini dapat merusak sel-sel manusia. Orang menduga bahwa molekul inilah salah satu penyebab kanker, termasuk berbagai jenis penyakit lain seperti penyakit jantung dan penuaan.

Menurut studi tersebut, daun teh hijau yang telah dikeringkan terdiri dari 40% polifenol. Selain dapat memerangi kanker payudara, zat ini juga diyakini dapat menurunkan risiko kanker lambung, paru-paru, usus besar, dubur, hati, dan pankreas.