Blogger Templates

Senin, 26 September 2011

Trikomoniasis

Apa sih Trikomoniasis itu?

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.
Klasifikasi :
Class: Flagellata
Family: Trichomonadidae
Genus: Trichomonas
Speciees:
• Trichomonas vaginalis
• Trichomonas hominis (Hidup di kolon)
• Trichomonas tenax (hidup di rongga mulut)
Sejarah dan Penyebaran :Spesies parasit ini ditemukan pertama kali oleh Donne 1836 pada sekresi purulen dari vagina wanita dan sekresi traktus urogenital pria. Pada tahun 1837, protozoa ini dinamakan Trichomonas vaginalis. Parasit ini bersifat cosmopolitan ditemukan pada saluran reproduksi pria dan wanita. Penyebab terjadinya keputihan pada wanita. Biasa disebut leukorrhoe atau flour albus.
Morfologi :• Berbentuk flagelata filiformis, tidak berwarna.
• Tidak mempunyai bentuk kista. Bentuk trofozoid berukuran 7 – 25 mikron
• Mempunyai 4 flagel anterior dan 1 flagel posterior yg melekat pada tepi membrane yang bergelombang.
• Parasit hidup di mukosa vagina dengan makan bakteri, sel-sel vagina dan leukosit.
• Habitat
Wanita : vagina, uretra
Pria : uretra, epididimis, prostat
• Diluar habitatnya parasit mati pada suhu 500C, tetapi dapat hidup selama 5 hari pada suhu 00C.
• Sitoplasmanya bergranula dimana granula tersebut pada umumnya terletak di sekitar custa dan axostyle
• Sitostoma tidak ada
• Berkembang biak dengan longitudinal binary fission.
• T. vaginalis bergerak dengan cepat berputar – putar di antara sel epitel dan leukosit dengan menggerakkan flagel anterior dan membrane gelombang.
• Trichomonas Vaginalis hanya dapat hidup pada pH > 5,5 – 7,5. Pada biakan parasit mati pada pH < 4,9. Ini sebabnya parasit tidak dapat hidup di secret vagina yang asam (pH 3,8 – 4,4).
• Infeksi terjadi secara langsung waktu bersetubuh melalui bentuk Trofozoid.
Faktor Predisposisia. pH lingkungan 4,9-7,5, seperti pada kondisi:
• haid
• hamil
• Pencucian vagina
Antibiotik kontrasepsi, hubungan seksual, stres dan hormon dapat merubah lingkungan vagina tersebut dan memacu pertumbuhan bakteri patogen.
b. Aktivitas seksual tinggi dan bergonta – ganti pasangan.
c. Wanita lebih banyak dari pria. Wanita setelah menopause
d. Sanitasi buruk
Tanda dan Gejala1. Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina.
2. Pada kasus akut terlihat :
a. Disini cairan mengandung banyak leukosit dan warnanya agak kekuning-kuningan sampai hijau, seringkali lebih kental, berbusa, dan berbau. Trichomonas vaginalis menghasilkan produk metabolit misalnya amin, yang menaikkan pH vagina dan menyebabkan pelepasan sel-sel vagina. Amin juga merupakan penyebab timbulnya bau pada flour albus pada vaginosis bacterial.
b. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab (Strawberry Appearance)
c. Perdarahan kecil – kecil pada permukaan serviks.
d. Didapatkan rasa gatal dan panas di vagina.
e. Dysuria
f. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual (dispareunia) mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis.
g. Dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah.
h. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina.
3. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.
4. Pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain :
a. iritasi di dalam penis
b. keluar cairan keruh namun tidak banyak
c. rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.
Fisiologi :Vagina memiliki mekanisme perlindungan terhadap infeksi. Kelenjar pada vagina dan serviks / leher rahim menghasilkan sekret yang berfungsi sebagai sistem perlindungan alami dan sebagai lubrikan mengurangi gesekan dinding vagina saat berjalan & saat berhubungan seksual. Jumlah sekret yang dihasilkan tergantung dari masing-masing wanita. Dalam keadaan normal, kadang jumlah sekret dapat meningkat seperti saat menjelang ovulasi, stres emosional dan saat terangsang secara seksual. Selain itu, terdapat flora normal basil doderlein yang berfungsi dalam keseimbangan ekosistem pada vagina sekaligus membuat lingkungan bersifat asam (pH 3.8-4.5) sehingga memiliki daya proteksi yang kuat terhadap infeksi.
Lingkungan vagina yang normal ditandai adanya suatu hubungan yang dinamis antara Lactobacillus acidophilus dengan flora endogen lain, estrogen, glikogen, pH vagina dan hasil metabolit lain. Lactobacillus acidophilus menghasilkan endogen peroksida yang toksik terhadap bakteri pathogen. Karena aksi dari estrogen pada epitel vagina, produksi glikogen, lactobacillus (Doderlein) dan produksi asam laktat yang menghasilkan pH vagina yang rendah sampai 3,8-4,5 dan pada level ini dapat menghambat pertumbuhan bakteri lain.
PatogenesisDasar Kelainan: Infiltrasi sejumlah besar trofozoit trichomonas vaginalis sehingga dapat merusak epitel vagina secara kontak langsung dan oleh daya toksisitasnya.
Pada penderita dengan Trikomoniasis, perubahan kadar estrogen dan progesterone menyebabkan peningkatan pH vagina dan kadar glikogen sehingga berpotensi bagi pertumbuhan dan virulensi dari Trichomonas vaginalis. T. vaginalis menginfeksi sel epitel vagina sehingga terjadi proses kematian sel pejamu (host-cell death). Komponen yang berperan dalam proses kematian sel ter¬se¬but adalah mikrofilamen dari T. vagina¬lis. Selama proses invasi, T.vaginalis ti¬dak hanya merusak sel epitel namun eri¬trosit. Eritrosit mengandung kolesterol esensial dan asam lemak yang diperlu¬kan bagi pembentukan membran tricho¬mo¬nad. Baik sel epitel maupun eritrosit juga merupakan sumber zat besi.
Proses pengikatan dan pengenalan trichomonad dengan sel epitel pejamu melibatkan minimal 4 protein permukaan spesifik T.vaginalis, yang dikenal dengan sistein proteinase. Setelah proses peng¬ikat¬an, akan timbul reaksi kaskade yang meng¬akibatkan sitotoksisitas dan hemolisis pada sel. Lalu menimbulkan peradangan pada dinding saluran urogenital dengan cara invasi sampai mencapai jaringan epitel dan sub epitel . Masa tunas rata- rata 4 hari – 3 minggu . Pada kasus yang lanjut terdapat bagian – bagian dengan jaringan granulasi yang jelas. Nekrosis dapat ditemukan di lapisan sub epitel yang menjalar sampai ke permukaan epitel. Didalam vagina dan uretra parasit hidup di sisa-sisa sel ,kuman-kuman,dan benda- benda lain yang terdapat dalam sekret.
Diagnosis BandingAda beberapa penyakit yang menggambarkan keadaan klinik yang mirip dengan trikomoniasis, antara lain :
1. TrikomoniasisTrikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Biasanya penyakit ini tidak bergejala tapi pada beberapa keadaan trikomoniasis akan menunjukkan gejala. Terdapat duh tubuh vagina berwarna kuning kehijauan, berbusa dan berbau. Eritem dan edem pada vulva, juga vagina dan serviks pada beberapa perempuan. Serta pruritos, disuria, dan dispareunia. Pemeriksaan apusan vagina Trikomoniasis sering sangat menyerupai penampakan pemeriksaan apusan bakterial vaginosis. Tapi Mobilincus dan clue cell tidak pernah ditemukan pada Trikomoniasis. Pemeriksaan mikroskopoik tampak peningkatan sel polimorfonuklear dan dengan pemeriksaan preparat basah ditemukan protozoa untuk diagnosis. Whiff test dapat positif pada trikomoniasis dan pH vagina 5 pada trikomoniasis.
 Klinis : Terdapat flour albus yang banyak dengan warna putih kehijauan-hijauan, berbau lumut serta berbuih, gatal pada vagina kadang-kadang sampai ke paha, dinding vagina terdapat banyak ulkus, edematous, dan eritem
2. KandidiasisKandidiasis merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh Candida albicans atau kadang Candida yang lain. Gejala yang awalnya muncul pada kandidiasis adalah pruritus akut dan keputihan. Keputihan seringkali tidak ada dan hanya sedikit. Kadang dijumpai gambaran khas berupa vaginal thrush yaitu bercak putih yang terdiri dari gumpalan jamur, jaringan nekrosis epitel yang menempel pada vagina. Dapat juga disertai rasa sakit pada vagina iritasi, rasa panas dan sakit saat berkemih. Pada pemeriksaan mikroskopik, sekret vagina ditambah KOH 10% berguna untuk mendeteksi hifa dan spora Candida. Keluhan yang paling sering pada kandidiasis adalah gatal dan iritasi vagina. Sekret vagina biasanya putih dan tebal, tanpa bau dan pH normal.
 Klinis : discharge banyak, berwarna putih, kental seperti susu pecah, kadang berbau ,kadang tidak berbau, pada vulva dan vagina terdapat tanda-tanda radang disertai maserasi, pseudomembran, fisura, lesi satelit papulopustular. Labia mayor tampak bengkak, merah dan ditutupi oleh lapisan putih yang menunjukkan maserasi.
3. Bakterial VaginosisKriteria klinis untuk bakterial vaginosis yang sering disebut sebagai kriteria Amsel (1983) yang berpendapat bahwa terdapat tiga dari empat gejala, yaitu :
a. Adanya sekret vagina yang homogen, tipis, putih, melekat pada dinding vagina dan abnormal
b. pH vagina > 4,5 (dites dengan nitrazine paper).
c. Tes amin yang positif, yangmana sekret vagina yang berbau amis sebelum atau setelah penambahan KOH 10% (Whiff test).
d. Adanya clue cells pada sediaan basah (sedikitnya 20 dari seluruh epitel). Clue cells merupakan sel epitel vagina granular yang diliputi oleh ko¬ko¬ba¬sil sehingga batas sel tidak jelas.
e. Ditemukannya G. va¬gi¬nalis sebagai flora vagina utama menggantikan laktobasilus
 Klinis : Cairan vagina homogen, putih keabu-abuan, melekat pada dinding vagina, sekret berbau amis, tidak ditemukan adanya peradangan pada vagina dan vulva.
Diagnosisa. Anamnesis
b. Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan Spekulum
Pemeriksaan spekulum untuk menginspeksi vagina dan serviks secara langsung. Ada beberapa macam, speculum metal cusco, atau bivalve adalah yang paling popular. Speculum ini terdiri dari dua daun yang dimasukkan dalam keadaan tertutup, dan kemudian dibuka dengan menekan pegangannya. 2 macam speculum dua daun yaitu :
1. Graves (speculum cocor bebek), speculum yang lebih umum digunakan. Daun – daunnya lebih lebar dan melengkung pada sisinya.
2. Pedersen, mempunyai daun yang lebih sempit dan rata, dipakai untuk wanita dengan introitus kecil.
Teknik Penggunaan :
1. pasien dibaringkan dalam posisi litotomi
2. cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir
3. keringkan tangan dengan handuk bersih
4. gunakan sarung tangan dengan benar
5. bersihkan vulva dan perineum dengan kasa kering
6. ambil spekulum cocor bebek (sesuaikan dengan ukuran yang dibutuhkan) dengan tangan kanan dan masukkan ke dalam introitus vagina dengan posisi lebar spekulum pada sumbu vertikal (anteroposterior)
7. Pemeriksa menggunakan jari telunjuk dan tengah kiri untuk memisahkan labia dan menekan perineum, speculum yang masih tertutup, dengan dipegang oleh tangan kanan pemeriksa dimasukkan secara miring dengan perlahan-lahan kr dalam introitus diatas jari-jari tangan kiri. Speculum tidak boleh di masukkan secara vertical, karena dapat timbul sedera pada uretra/meatus.
8. Spekulum dimasukkan sejauh mungkin kedalam vagina,kalau sudah masuk dengan lengkap, speculum diputar ke posisi transversal, dengan peganganya sekarang mengarah ke bawah, dan dibuka secara perlahan-lahan.
9. Dinding vagina dan serviks dapat divisualisasikan adanya :
a. secret, eritema, erosi, ulserasi, leukoplakia, atau massa.
b. Apa bentuk orifisium externum servisis?
c. Apa warna serviks?
c. Pemeriksaan Laboratorium
Dasar pemeriksaan adalah menyingkirkan kemungkinan lain.
Pemeriksaan Penunjang : pH vagina
Menentukan pH vagina dengan mengambil apusan yang berisi sekret vagina pada kertas pH dengan range 3,5 –5,5. pH yang lebih dari 4,5 dapat disebabkan oleh Trichomonas vaginalis dan bacterial vaginosis.
 Apusan basah/Wet mount
Apusan basah dapat digunakan untuk identifikasi dari flagel, pergerakan dan bentuk teardrop dari protozoa dan untuk identifikasi sel. Tingkat sensitivitasnya 40–60 %, tingkat spesifiknya mendekati 100% jika dilakukan dengan segera.
 Pap Smear
Tingkat sensitivitasnya 40 – 60 %. Spesifikasinya mendekati 95–99%.
 Test Whiff
Tes ini digunakan untuk menunjukkan adanya amina-amina dengan menambahkan Potassium hidroksid ke sampel yang diambil dari vagina dan untuk mengetahui bau yang tidak sedap.
 Kultur
Dari penelitian Walner – Hanssen dkk, dari insiden Trikomoniasis dapat deteksi dengan kultur dan tidak dapat dideteksi dengan Pap Smear atau apusan basah.Kebanyakan dokter tidak mengadakan kultur dari sekresi vagina secara rutin.
 Direct Imunfluorescence assay
Cara ini lebih sensitive daripada apusan basah, tapi kurang sensitive dibanding kultur. Cara ini dilakukan untuk mendiagnosa secara cepat tapi memerlukan ahli yang terlatih dan mikroskop fluoresesensi.
 Polimerase Chain Reaction. Cara ini telah dibuktikan merupakan cara yang cepat mendeteksi Trichomonas vaginalis.
PENATALAKSANAANPengobatan dapat topical maupun sistemik :
1. Topikal
a. Bahan cairan berupa irigasi, misalnya hidrokarbon peroksida 1-2% dan larutan asam laktat.
b. Bahan berupa suposituria, bubuk yang bersifat trikomoniasidal.
c. Gel atau krim yang bersifat trikomoniasidal
2. Sistemik
Golongan obat Nitromidazol seperti :
1. Metronidazol : dosis tunggal 2gr atau 3 x 500mg/hari selama 7 hari.
2. Nimorazol : dosis tunggal 2gr
3. Tinidazol : dosis tunggal 2gr
4. Omidazol : dosis tunggal 1.5 gr
c. Anjuran pada waktu pengobatan
1. Pemeriksaan dan pengobatan terhadap pasangan seksual untuk mencegah terjadinya infeksi pingpong.
2. Jangan melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh.
3. Hindari barang-barang yang mudah menimbulkan transmisi.
Rejimen yang dianjurkan
Metronidazol 2 g dosis tunggal, peroral.
a. Pengobatan ini sangat efektif dengan angka keberhasilan antara 82- 90%
b. Pengobatan juga diberikan kepada pasangan seksualnya dengan rejimen yang sama
c. Jika pasangan seksual-nya diobati bersama-sama maka angka kesembuhan melebihi 95%. Angka reinfeksi 16-25% terjadi jika pasangan seksualnya tidak diobati
d. Penderita dan pasangan seksualnya dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual hingga dinyatakan sembuh
Rejimen alternatif
a. Metronidazol 500 mg, 2 kali sehari selama 7 hari. Rejimen ini dianjurkan untuk penderita yang tidak sembuh dengan pengobatan dosis tunggal
b. Metronidazol 2 g dosis tunggal selama 3-5 hari. Di- anjurkan untuk penderita yang gagal dengan pengobatan ulangan
c. Rejimen metronidazol multidosis selama 7 hari sangat efektif untuk penderita pria
d. Metronidazol 250 mg, 3 kali sehari selama 7 hari
e. Metronidazol 1 g, 2 kali sehari selama 1-2 hari
f. Fenobarbital dan kortikosteroid akan menurunkan kadar metronidazol plasma dan akan menurunkan aktifitas metronidazol terhadap Trichomonas vaginalis, sedangkan cimetidine akan menaikan kadar metronidazol plasma
g. Kasus yang resisten secara klinis dapat diobati dengan dosis 2-4 g metronidazol selama 3-14 hari atau metronidazol 2 g peroral setiap hari disertai 500 mg yang diberikan intravagina

KOMPLIKASI

• Infeksi pelvis
• Pada kehamilan :
o lahir premature
o bayi berat lahir rendah
o selulitis posthysterectomy (10)

PROGNOSIS

Metronidazol menunjukkan angka kesembuhan 95 % .
Angka kesembuhan meningkat bila kontak seksual memakai pengaman.(10)
 
Gejala

Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.
Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.
Gambar 1. Gambaran sekret vagina pada penderita Trikomoniasis
  
Penyebab

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala, sedangkan pada wanita, trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :
  • Jumlah pasangan seksual selama hidupnya
  • Pasangan seksual saat ini
  • Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual
Pencegahan
Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:

  • Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini.
  • Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.
  • Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.
Pengobatan
 
Pengobatan paling efektif untuk trikomoniasis adalah dengan obat minum metronidazol. Dosis biasanya 2 gram dosis tunggal ataupun 500 miligram dua kali sehari selama tujuh hari. Obat ini tidak boleh diberikan bila penderita dalam keadaan hamil 3 bulan pertama karena efeknya pada janin. Pada keadaan ini, penderita tersebut dapat menggunakan obat clotrimazole, yang penggunaanya secara dimasukan ke dalam vagina.
Gejala trikomoniasis pada pria yang terinfeksi biasanya akan hilang dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, pria yang terinfeksi tersebut, walaupun tidak pernah memberikan gejala atau gejalanya sudah tidak ada, dapat terus menularkan ke pasangan seksualnya sampai ia selesai diobati. Oleh karena itu, kedua pasangan seksual tersebut harus diobati sekaligus untuk menghentikan penyebaran penyakitnya. Penderita yang sedang diobati disarankan tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. Orang yang pernah terkena trikomoniasis tidak melindungi orang tersebut untuk tidak terkena lagi. Walaupun pengobatannya berhasil, orang tersebut dapat terkena infeksi kembali.

Epidemiologi

Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.

Premenstrual syndrome

Apa sich Premenstrual Syndrome?

Premenstrual syndrome (PMS) (juga disebut PMT atau ketegangan pramenstruasi) adalah kumpulan gejala fisik dan emosional yang berhubungan dengan siklus menstruasi wanita. Sementara sebagian besar wanita usia subur (sampai 85%) melaporkan mengalami gejala fisik yang dialami berkaitan dengan fungsi ovulasi normal, seperti kembung atau nyeri payudara, definisi medis dari PMS terbatas pada suatu pola konsisten dari gejala emosional dan fisik yang terjadi hanya selama fase luteal dari siklus menstruasi yang dari "keparahan yang cukup untuk mengganggu beberapa aspek kehidupan" [1] Secara khusus, gejala emosional harus hadir secara konsisten untuk mendiagnosa PMS.. Gejala emosional dan fisik tertentu disebabkan PMS bervariasi dari wanita untuk wanita, tetapi pola individu setiap wanita gejala diprediksi, terjadi secara konsisten selama sepuluh hari sebelum menstruasi, dan lenyap baik sesaat sebelum atau segera setelah dimulainya menstruasi.
Hanya sebagian kecil wanita (2 sampai 5%) memiliki gejala pramenstruasi yang signifikan yang terpisah dari ketidaknyamanan normal yang terkait dengan menstruasi pada wanita sehat [1] [2].
Kultural, singkatan PMS secara luas dipahami dalam negara berbahasa Inggris untuk merujuk pada kesulitan yang berhubungan dengan menstruasi, dan singkatan yang sering digunakan bahkan dalam pengaturan santai dan sehari-hari, tanpa memperhatikan ketelitian medis. Dalam konteks ini, sindrom yang jarang disebut tanpa singkatan, dan konotasi dari referensi sering lebih luas dari definisi klinis.
Gangguan dysphoric premenstrual (PMDD) adalah kondisi yang lebih parah, diposisikan sebagai gangguan kejiwaan yang mirip dengan depresi unipolar.
Gejala


Faktor risiko Asupan kafein yang tinggi [4]
Stres dapat memicu kondisi
Bertambahnya usia
Sejarah depresi
Riwayat keluarga
Diet faktor [6]

(Rendahnya tingkat vitamin dan mineral tertentu, terutama magnesium, mangan, dan vitamin E) dan juga Vitamin D Sejarah keluarga sering merupakan prediksi yang baik dari kemungkinan sindrom pramenstruasi;. Studi telah menemukan bahwa tingkat konkordansi adalah dua kali lebih tinggi di antara kembar identik dibandingkan dengan kembar fraternal [1] Ini berarti bahwa jika salah satu kembar memiliki PMS, maka kembar lainnya adalah lebih mungkin dibandingkan rata-rata mengalami PMS, dan ini menunjukkan bahwa penyebabnya adalah sebagian genetik. Meskipun keberadaan sindrom pramenstruasi adalah tinggi di antara perempuan dengan gangguan afektif seperti depresi dan gangguan bipolar, [kutipan diperlukan] hubungan kausal belum ditetapkan.
Vitamin B, vitamin B6 khususnya, juga dapat membantu dengan PMS. [7]


Diagnosa Tidak ada tes laboratorium atau temuan fisik yang unik untuk memverifikasi diagnosis PMS. Tiga fitur kunci adalah: [1]
Keluhan utama wanita itu adalah satu atau lebih dari gejala-gejala emosional yang terkait dengan PMS (paling biasanya lekas marah, ketegangan, dan / atau ketidakbahagiaan). Gejala muncul diduga selama fase (premenstrual) luteal, mengurangi atau menghilang diduga sesaat sebelum atau selama menstruasi, dan tetap absen selama folikular (pra-ovulasi) fase dari siklus menstruasi. Gejala-gejala harus cukup parah untuk mengganggu atau mengganggu kehidupan sehari-hari wanita tersebut. Untuk membangun sebuah pola, dokter wanita mungkin akan meminta dia untuk menyimpan catatan calon gejala nya di kalender setidaknya dua siklus menstruasi [5] Hal ini akan membantu untuk menentukan apakah gejala, memang, terbatas pada waktu pramenstruasi dan. yang diduga berulang. Sejumlah instrumen standar telah dikembangkan untuk menggambarkan PMS, termasuk Kalender Pengalaman Premenstrual sindrom (COPE), Record Calon Dampak dan Keparahan Menstruasi (PRISM), dan Timbangan Analog Visual (VAS) [1].. Selain itu, kondisi lain yang lebih baik dapat menjelaskan gejala harus dikeluarkan [1]. Sejumlah kondisi medis tunduk pada eksaserbasi pada menstruasi, proses yang disebut pembesaran menstruasi. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien untuk percaya bahwa dia telah PMS, ketika gangguan yang mendasarinya mungkin beberapa masalah lain, seperti anemia, hipotiroidisme, gangguan makan dan penyalahgunaan zat [1] Sebuah fitur kunci adalah bahwa kondisi ini mungkin juga hadir di luar. dari fase luteal. Kondisi yang dapat diperbesar perimenstrually termasuk depresi atau gangguan afektif lain, migrain, gangguan kejang, kelelahan, sindrom iritasi usus, asma, dan alergi [1]. Juga, masalah dengan aspek-aspek lain dari sistem reproduksi wanita harus dikeluarkan, termasuk dysmenorrhea ( sakit saat menstruasi, bukan sebelum itu), endometriosis, perimenopause, dan efek samping yang dihasilkan oleh pil kontrasepsi oral. [1]
Meskipun tidak ada kesepakatan universal tentang apa yang memenuhi syarat sebagai PMS, dua definisi yang umum digunakan dalam program penelitian:
Institut Nasional Kesehatan Mental penelitian membandingkan intensitas gejala dari hari siklus 5 sampai 10 dengan interval enam hari sebelum onset menstruasi. [1] Untuk memenuhi syarat sebagai PMS, intensitas gejala harus meningkatkan minimal 30% dalam enam hari sebelum menstruasi. Selain itu, pola ini harus didokumentasikan untuk setidaknya dua siklus berturut-turut. Definisi dirumuskan di University of California di San Diego membutuhkan baik (fisik) afektif (emosional) dan gejala somatik selama lima hari sebelum menstruasi dalam setiap dari tiga siklus berturut-turut, dan tidak harus hadir selama bagian pra-ovulasi dari siklus (hari 4 sampai 13) [1] Untuk definisi ini,. gejala afektif meliputi gejala-gejala seperti depresi, ledakan marah, lekas marah, kecemasan, kebingungan, dan penarikan sosial. Gejala somatik mencakup gejala seperti nyeri payudara, perut kembung, sakit kepala, dan pembengkakan tangan dan kaki.


Menyebabkan
Penyebab pasti dari PMS belum sepenuhnya dipahami. Sementara PMS ini terkait dengan fase luteal, pengukuran kadar hormon seks berada dalam tingkat normal. Dalam studi kembar, konkordansi dari PMS adalah dua kali lebih tinggi pada kembar monozigot seperti di kembar dizigotik, menunjukkan kemungkinan beberapa komponen genetik [1] [8]. Tersangka berpikir saat ini bahwa interaksi neurotransmiter pusat-saraf-sistem dengan hormon seks yang terpengaruh [1]. Hal ini dianggap terkait dengan aktivitas serotonin (neurotransmiter) di otak. [3] [9] [10]
Studi awal menunjukkan bahwa sampai 40% dari wanita dengan gejala PMS memiliki penurunan yang signifikan dalam tingkat sirkulasi mereka serum beta-endorphin. Beta endorphin adalah neurotransmitter opioid alami yang memiliki afinitas untuk reseptor yang sama yang diakses oleh heroin dan opiat lainnya. Beberapa peneliti telah mencatat kesamaan dalam presentasi gejala antara gejala PMS dan gejala penarikan opiat. [11]
Berbagai alasan-alasan evolusi untuk sindrom telah ditawarkan, termasuk bahwa itu adalah epiphenomenon karena keuntungan selektif diberikan kepada fase lain dari siklus hormonal, [12] bahwa itu mengarah pada "intensifikasi semangat laki-laki selama awal berikutnya kesuburan ", [13] dan bahwa ia meminta perempuan untuk menolak laki-laki tidak subur (yang menyebabkan PMS karena tidak mengimpregnasi perempuan). "... Seorang laki-laki tidak subur / kemitraan wanita subur akan cenderung berpotensi untuk memecah, sehingga memungkinkan pasangan obligasi baru yang akan dibentuk Semakin besar tingkat permusuhan pramenstruasi betina, semakin cepat sebuah kawin subur bisa terjadi.." [14] Setiap teori harus menjelaskan kegigihan dari PMS dari waktu ke waktu evolusi substansial, seperti yang muncul menimpa babun serta [15].


Manajemen
Banyak pengobatan telah disarankan untuk PMS, termasuk perubahan diet atau gaya hidup, dan sarana pendukung lainnya. Intervensi medis terutama prihatin dengan intervensi hormon dan penggunaan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).
Terapi suportif meliputi evaluasi, jaminan, dan konseling informasi, dan merupakan bagian penting dari terapi dalam upaya untuk membantu pasien mendapatkan kembali kontrol atas hidupnya. Selain itu, olahraga aerobik telah ditemukan dalam beberapa penelitian untuk membantu [1] Beberapa gejala PMS bisa dikurangi dengan menjalani pola hidup sehat:. Pengurangan dari kafein, gula, dan natrium dan meningkatkan asupan serat, dan istirahat yang cukup dan tidur. [16] Studi intervensi diet menunjukkan bahwa suplementasi kalsium (1200 mg / d) mungkin berguna. Juga vitamin E (400 IU / d) telah menunjukkan efektivitas beberapa [1] Sejumlah pengobatan lain telah diusulkan, meskipun penelitian tentang perawatan ini tidak meyakinkan sejauh ini:.. Vitamin B6, [7] magnesium, mangan dan triptofan [16 ] SSRI dapat digunakan untuk mengobati PMS yang parah [17] Wanita dengan PMS mungkin dapat minum obat hanya pada hari-hari ketika gejala yang diharapkan terjadi.. [18] Walaupun terapi intermiten mungkin akan lebih diterima oleh beberapa wanita, ini mungkin kurang efektif dibandingkan rejimen terus-menerus. [17] Intervensi hormonal dapat mengambil banyak bentuk: Kontrasepsi hormonal umumnya digunakan; bentuk umum termasuk pil KB kombinasi dan patch kontrasepsi. Kelas ini obat dapat menyebabkan gejala yang berhubungan dengan PMS pada beberapa wanita, dan dapat mengurangi gejala fisik pada wanita lain [1] Mereka tidak meredakan gejala emosional.. [1] Dukungan progesteron telah digunakan selama bertahun-tahun tetapi bukti keberhasilan adalah tidak memadai. Gonadotropin-releasing hormon agonis dapat berguna dalam bentuk parah dari PMS, tetapi telah menetapkan mereka sendiri potensi efek samping yang signifikan. Diuretik telah digunakan untuk menangani retensi air. Spironolactone telah ditunjukkan dalam beberapa studi untuk menjadi berguna. [1] Non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAID, misalnya, ibuprofen) telah digunakan untuk mengobati nyeri. Evening primrose oil, yang mengandung gamma-Linolenic acid (GLA), telah dianjurkan tetapi tidak memiliki dukungan ilmiah. Clonidine telah dilaporkan berhasil mengobati sejumlah besar wanita gejala PMS yang bertepatan dengan penurunan tajam dalam serum beta-endorphin secara bulanan. [19] Chasteberry telah digunakan oleh perempuan selama ribuan tahun untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan masalah haid [20]. Hal ini diyakini beberapa senyawa yang ditemukan dalam pekerjaan Chasteberry pada kelenjar pituitari untuk menyeimbangkan kadar hormon. DL fenilalanin dapat mengurangi atau mencegah gejala PMS pada beberapa perempuan. Hal ini hanya efektif bila PMS dikaitkan dengan penurunan mendadak dalam sirkulasi serum beta-endorphin. [21] Bukti terbaru menunjukkan bahwa pengobatan sehari-hari dengan St Johns Wort (Hypericum perforatum) dapat memperbaiki gejala-gejala fisik dan emosional yang paling umum yang terkait dengan PMS [22].
Prognosa
PMS umumnya diagnosis yang stabil, dengan perempuan rentan mengalami gejala yang sama pada intensitas yang sama di dekat akhir setiap siklus selama bertahun-tahun. [23]
Pengobatan untuk gejala spesifik biasanya efektif dalam mengendalikan gejala. Bahkan tanpa pengobatan, gejala cenderung menurun pada wanita perimenopause, dan menghilang saat menopause. [24]
Wanita yang mengalami PMS memiliki peningkatan risiko untuk depresi klinis.
Epidemiologi
Jumlah perempuan yang mengalami PMS tergantung sepenuhnya pada ketatnya definisi dari PMS [25]. Sementara 80% dari wanita menstruasi mengalami setidaknya satu gejala yang dapat dikaitkan dengan PMS, perkiraan prevalensi berkisar dari serendah 3% [26] sampai setinggi 30% [25].
Suasana gejala seperti labilitas emosional keduanya lebih konsisten dan lebih melumpuhkan dari gejala somatik seperti kembung [27]. Seorang wanita yang mengalami gejala suasana hati kemungkinan akan mengalami gejala ini konsisten dan dapat diramalkan, sedangkan gejala fisik dapat datang dan pergi. Kebanyakan wanita menemukan bahwa gejala fisik yang berkaitan dengan PMS kurang mengganggu daripada gejala emosional
Sejarah
PMS pada awalnya dianggap sebagai penyakit yang dibayangkan. [Kutipan diperlukan] Ketika perempuan pertama mulai melaporkan gejala-gejala ini, mereka sering mengatakan itu "semua di kepala mereka". Minat PMS mulai meningkat setelah itu digunakan sebagai pertahanan pidana di Inggris selama awal 1980-an. [28]
Studi tentang PMS itu dibawa oleh banyak karakter dalam masyarakat. Dokter dan peneliti studi dan mengobati kondisi medis yang diakui. Dalam rangka untuk memiliki dampak, keberadaan, dan pentingnya penyakit harus diterima secara sosial. Perempuan telah memberikan kontribusi pada peningkatan minat dalam penerimaan PMS dan masyarakat itu sebagai suatu penyakit. Dikatakan bahwa perempuan ikut bertanggung jawab atas medikalisasi dari PMS [29] Dengan melegitimasi gangguan ini,. Perempuan telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan sosial dari PMS sebagai suatu penyakit. Ini juga telah menyarankan bahwa perdebatan publik atas PMS dan PMDD yang dipengaruhi oleh organisasi yang memiliki kepentingan terhadap hasil termasuk feminis, APA, dokter dan ilmuwan. [30]
Studi tentang gejala PMS bukanlah perkembangan baru. Perdebatan tentang definisi dan validitas sindrom ini memiliki sejarah panjang. Sebagaimana dinyatakan di atas, perhatian publik tumbuh diberikan kepada PMS dimulai pada 1980 [31] Naik. Sampai titik ini, ada sedikit penelitian PMS sekitarnya dilakukan dan tidak dilihat sebagai masalah sosial. Melalui uji klinis dan karya feminis, PMS melihat dalam konteks sosial mulai terjadi.
Alternatif views Beberapa profesional medis menyarankan bahwa PMS mungkin gangguan sosial dibangun. [32]
Pendukung validitas medis dukungan PMS 'klaim dari bekerja pada gangguan, masalah yang sama dysphoric pramenstruasi ("PMDD"). Pada wanita dengan PMDD, penelitian telah menunjukkan korelasi antara yang dilaporkan sendiri penderitaan emosional dan kadar serotonin prekursor yang diukur dengan tomografi emisi positron (PET) [33]. PMDD juga memiliki catatan perawatan konsisten dengan SSRI, bila dibandingkan dengan plasebo. [34] Namun, diagnosis telah menjadi kontroversi (termasuk dalam hal pengaruh perusahaan farmasi, lihat di bawah) dan mempertanyakan atas dasar ilmiah sebagai medikalisasi [35].
Namun, sebagian pendukung dari PMS sebagai konstruksi sosial tidak sengketa status medis PMDD itu. Sebaliknya, mereka percaya PMDD dan PMS menjadi isu terkait: salah satu produk kimia otak, produk lain dari budaya hypochondriatic. Banyak studi-studi Barat pada PMS hanya mengandalkan pada diri-pelaporan. Menurut Carol Tavris, perempuan Barat secara sosial dikondisikan untuk mengharapkan PMS atau setidaknya tahu keberadaannya diakui, dan karena itu mereka melaporkan gejala mereka sesuai [36].
Pandangan lain mengatakan bahwa PMS terlalu sering atau salah didiagnosis dalam banyak kasus. Berbagai masalah, seperti depresi kronis, infeksi, dan ledakan frustrasi dapat salah didiagnosa sebagai PMS jika mereka kebetulan bertepatan dengan masa pramenstruasi. Seringkali, kata teori ini, PMS digunakan sebagai penjelasan untuk ledakan kemarahan atau kesedihan, bahkan ketika itu bukan penyebab utama [37] [38].
Penggunaan beberapa SSRI untuk mengobati PMS telah menyebabkan beberapa kontroversi. Pembuat Prozac mulai memasarkan bentuk generik, fluoxetine, di bawah nama Sarafem untuk mengobati PMS. Hal ini bertepatan dengan hilangnya mereka paten pada Prozac, yang telah menyebabkan saran bahwa motivasi mereka tidak sepenuhnya jinak [39] Baru. Kontrasepsi oral bernama Drospirenone (Yaz) telah menjadi kontrol pil KB hanya disetujui untuk mengobati PMDD. Pemasaran Yaz pusat pada aspek obat. [40]


Lebih dari 200 gejala yang berbeda telah dikaitkan dengan PMS, tetapi tiga gejala yang paling menonjol adalah lekas marah, ketegangan, dan dysphoria (ketidakbahagiaan) [1] gejala emosional dan non-spesifik yang umum. Termasuk stres, kecemasan, kesulitan dalam tidur (insomnia) , sakit kepala, kelelahan, perubahan suasana hati, kepekaan emosional meningkat, dan perubahan libido [3] definisi formal benar-benar membutuhkan kehadiran gejala emosional sebagai keluhan utama;. adanya gejala fisik yang berhubungan secara eksklusif dengan siklus menstruasi, seperti kembung, kram perut, sembelit, bengkak atau nyeri di payudara, jerawat siklik, dan sakit-tidak sendi atau otot peduli seberapa mengganggu gejala-gejala fisik yang-tidak dianggap PMS [4].
Gejala yang tepat dan intensitas mereka bervariasi dari wanita untuk wanita dan bahkan dari siklus ke siklus. Kebanyakan wanita dengan pengalaman sindrom pramenstruasi hanya beberapa gejala mungkin, dalam pola yang relatif diprediksi [5] Di bawah definisi yang khas, gejala harus hadir di beberapa titik selama sepuluh hari segera sebelum onset menstruasi, dan tidak harus hadir. untuk setidaknya satu minggu antara onset menstruasi dan ovulasi. [4] Meskipun intensitas gejala dapat bervariasi agak, definisi yang paling membutuhkan bahwa konstelasi unik wanita gejala hadir dalam beberapa, siklus berturut-turut. [4]

Kamis, 22 September 2011

Bahaya Dioxin Pada Pembalut Wanita

Sedikit ulasan tentang dioxin nih… Ga lama belakangan ini kan lagi heboh banget tuh ya tentang pembalut yang ternyata katanya bahaya banget buat kesehatan wanita… Sebenernya apa sih dioxin itu sampe bisa bikin heboh se-Indonesia….

Dioxin adalah nama sebuah zat hasil sampingan dari proses bleaching (pemutihan) yang digunakan pada pabrik kertas, termasuk pabrik pembalut wanita, tissue, sanitary pad dan diaper (pembalut untuk anak-anak).

Bagaimana Zat Dioxin Bisa Meresap ke Dalam Rahim?

Apabila darah haid jatuh ke permukaan pembalut, maka zat dioxin akan dilepaskan melalui proses penguapan. Pada awalnya, dioxin akan mengenai permukaan vagina/vulva, kemudian diserap ke dalam rahin melalui serviks. Langkah berikutnya adalah masuk ke dalam uterus, tuba fallopi dan berakhir di ovarium deh….

Fakta Tentang Dioxin

  • Pembalut wanita yang putih bersih itu ternyata setiap 1 cm2 mengandung 107 bakteri berbahaya yang merangsang pertumbuhan bakteri atau virus bila digunakan selama 2 jam terus-menerus.
  • Studi Environmental Protection Agency (EPA) USA mengatakan lambat tapi pasti bila Dioxin itu dapat meracuni kulit.
  • Toxin Shock Syndrome dialami wanita yang  mengalami mestruasi karena penggunaan pembalut wanita yang tidak berkualitas.

Akibat Dioxin

  • Kanker Ovarium
  • Kanker Rahim
  • Kista
  • Myom
  • Endometriosis
  • Kemandulan
  • Keguguran

DIOKSIN PENYEBAB KANKER

Pendahuluan

Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka aktivitas manusia untuk menghasilkan sampah juga semakin meningkat. Sampah yang diproduksi oleh masyarakat berupa sampah organic maupun sampah anorganik. Data BPS pada tahun 2000 menunjukkan produksi sampah dari 380 kota di Indonesia sebesar 80.235,87 ton tiap harinya. Dari sampah yang dihasilkan tersebut 37,6 % atau sekitar 30.168,687 ton di tangani dengan cara di bakar.
Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat berakibat pada pencemaran lingkungan. Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin. Senyawa ini dapat terbentuk pada pembakaran dengan temperature yang rendah. Bahkan menurut Sunardi (www.migas-indonesia) pembakaran dengan menggunakan incinerator pada temperatur 400 – 600 0C merupakan kondisi yang optimum untuk pembentukan senyawa dioksin.
Apabila proses pembakaran sampah berlangsung sempurna maka tidak akan menghasilkan dioksin, seperti yang diperlihatkan pada persamaan reaksi (1)
CaHbOcNdSeClf + u (O2 + 3,76 N2à sCO2 + tHCl xH2O ySO2 + zN2 (1)
Pada reaksi persamaan reaksi pembakaran (1) diatas memperlihatkan tidak terbentuk senyawa dioksin apabila reaksi berlangsung secara sempurna (dalam reaksi yang stabil). Namun dengan beragamnya komposisi yang terdapat pada sampah, maka ketika sampah dibakar maka dapat menghasilkan dioksin dan furan. Hal ini terjadi karena proses pembakaran tidak dapat dapat berlangsung secara stabil. Adapun proses pembentukan dioksin dan furan dapat ditunjukkan pada persamaan reaksi (2) dibawah ini.
C + H2 + Cl2 + O2 + N2 à CO2 + CO + HCl + N2 + O2 + PCDD + PCDF (2)
Dimana: PCDD adalah Polly Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin
PCDF adalah Polly Chlorinated Dibenzo Furan
Adapun informasi yang mendasari pembentukan dioksin dari hasil pembakaran dapat ditunjukkan pada table 1 dibawah ini.
Tabel 1. Distribusi unsure pembentuk dioksin dan furan
Unsur
Distribusi di dalam produk pembakaran
C
CO2, CO, dioksin dan furan
H2
HCl, H2O, dioksin dan furan (kecuali senyawa oktaklorida)
Cl2
HCl, dioksin dan furan
O2
CO2, CO, O2, dioksin dan furan
Sumber : Pirajan et.al, 2007
Dioksin sebenarnya tidak hanya dihasilkan dari pembakaran sampah, akan tetapi juga dapat dihasilkan dari gas emisi kendaraan, kebakaran hutan, asap rokok atau kegiatan lainnya. Disamping itu proses pada pemutihan bubur kertas juga dapat menghasilkan dioksin sebagai impurity pada produksi senyawa klorinat organic. Pada industry bubur kertas dioksin ditemukan pada air limbah (efluen). Pada proses pemutihan bubur kertas menggunakan bahan pemutih yang mengandung klorin dimana kemudian senyawa klorin tersebut bereaksi dengan senyawa organic membentuk dioksin.

Karakteristik senyawa Dioksin

Senyawa dioksin sendiri adalah senyawa yang tersusun oleh atom karbon, hydrogen, oksigen dan klor Dioksin sebenarnya istilah yang digunakan untuk menyebutkan sekelompok zat-zat kimia berbahaya yang termasuk kelompok atau golongan senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo Furan) atau PCB (Polly Chlorinated Biphenyl).

Senyawa 2,3,7,8-TCDD murni telah disintesis sejak tahun 1967. Bentuk fisik dari senyawa murni ini adalah berbentuk serbuk kristal padat (seperti serbuk yang terdapat pada tablet), tidak larut di dalam air dan sedikit larut pada beberapa pelarut organic. (www.websorcerer.com).
Bahaya Keracunan Dioksin
Beberapa decade terakhir telah banyak dilakukan kajian dan riset tentang bahaya dioksin bagi mahluk hidup khususnya manusia. Adapun kasus-kasus yang terjadi sepanjang sejarah menyangkut efek bahaya dari senyawa dioksin misalnya kasus dari Monsanto plant di Nitro, West Virginia, tahun 1949. Akibat kecelakaan di pabrik herbisida 2,4,5-T itu, 250 pekerja terkena penyakit chloracne, penyakit kulit berupa gatal-gatal memerah. Baru tahun 1955, Karl Schultz (seorang dokter Jerman) mensinyalemen bahwa chloracne adalah akibat racun dioksin.
Yang paling terkenal adalah kasus meledaknya pabrik kimia Hoffman-LaRoche di Seveso, Italia, tahun 1976. Akibatnya, sejumlah besar TCDD terlepas sampai ke atmosfer. Di daerah sekitar pabrik, hewan-hewan mati, terjadi destruksi vegetasi, penduduk mengalami keracunan akut, kasus-kasus chloracne, abortus, dan kelainan kongenital. Bahkan penelitian yang dilakukan Bertozzi dkk. pada tahun 1993 menemukan adanya peningkatan kasus kanker.
Penggunaan herbisida Agent Orange dalam Perang Vietnam (1960 – 1970) ternyata juga menyemburkan dioksin. Agent Orange digunakan untuk merontokkan dedaunan agar hutan-hutan Vietnam tidak bisa digunakan untuk bersembunyi tentara Vietkong. Tahun 1983, kantor veteran Chicago mencatat ada 17 ribu lebih veteran yang mengklaim ganti rugi akibat dioksin sewaktu bertugas di Vietnam.
Terbakarnya kabel PVC di Beverly Hills Supper Club bahkan merenggut nyawa 161 orang. Kebakaran tahun 1977 itu menimbulkan asap putih. Menurut salah seorang pekerja di situ, asap pedas yang mengandung gas hidrogen klorida (HCl) itu bisa bereaksi dengan pewarna kuku. Bahkan hasil reaksi tersebut dapat memakan kuku. Ketika terhirup dan masuk ke dalam paru-paru bersama udara yang mengandung air, HCl akan berubah menjadi asam klorida yang korosif. Akibatnya, yang selamat pun mengalami luka parah pada saluran pernapasannya.
Biaya pemulihan daerah yang tercemar dioksin tidaklah sedikit. Kasus di Time Beach, Missouri, pada tahun 1971 bisa menjadi gambaran. Sebuah perusahaan herbisida sembarangan saja membuang sampah industri ke tempat pembuangan oli bekas. Lalu oli bekas tersebut terpakai untuk menyemprot lapangan pacuan kuda, jalanan, serta tempat-tempat berdebu. Selain gangguan berupa chloracne dan radang kandung kemih yang akut, penyemprotan itu juga menimbulkan kematian dan penyakit pada ternak. Daerah tersebut kemudian dibeli oleh EPA (Badan Perlindungan Lingkungan AS) dan biaya yang dikeluarkan untuk membersihkan dioksin mencapai AS $ 100 juta.
Dioksin bersifat ada terus menerus (persistent) dan terakumulasi secara biologi (bioaccumulated), dan tersebar didalam lingkungan dalam konsentrasi yang rendah. Tingkat konsentrasinya rendah, sampai parts per trillion (satu per 10 pangkat 12), terakumulasi sepanjang kehidupan dan ada terus bertahun tahun, walaupun tidak ada penambahan lagi kedalam lingkungan. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena kanker dan efek lainnya terhadap binatang dan manusia. (www1.bpkpenabur.or.id)
Jika dioksin berada diudara maka akan dapat terhirup oleh manusia dan masuk ke dalam sistem pernafasan. Risiko bagi manusia yang paling besar adalah jika dioksin diterima tetap, walaupun dalam satuan takaran kecil, dan selanjutnya mengendap dalam tubuh manusia. Dioksin menimbulkan kanker, bertindak sebagai pengacau hormon, diteruskan dari ibu ke bayi selama menyusui dan mempengaruhi sistem reproduksi. Selain mengakibatkan penyakit tersebut, dioksin dengan demikian juga mempengaruhi kemampuan belajar oleh anak yang sangat peka terhadap pencemaran udara. (Sinaga, 2006)
Dioksin dalam jumlah kecil juga terdapat dalam asap rokok. Belum banyak pula yang menyadari bahwa insinerator atau pembakaran sampah di rumah-rumah sakit merupakan penghasil dioksin yang sangat berbahaya. Dioksin mempunyai struktur kimia yang sangat stabil dan bersifat lipofilik, yaitu tidak mudah larut dalam air tetapi mudah larut di dalam lemak. Karena kestabilan strukturnya ini, maka dioksin sangat berbahaya, sebab tidak mudah rusak atau terurai. Dioksin dapat berada di dalam tanah dan terakumulasi sampai 10-12 tahun. Dioksin bersifat mudah larut dalam lemak sehingga dapat terakumulasi dalam pangan yang relatif tinggi kadar lemaknya.

Pencegahan Peningkatan Dioksin
Untuk dapat menahan laju pertumbuhan senyawa dioksin di udara, khususnya dari pembakaran sampah di perkotaan, maka perlu dilakukan pengendalian sampah secara terpadu. Pertama harus memberikan kesadaran pada masyarakat untuk dapat memisahkan sampah-sampah organic yang mudah terdegradasi oleh mikroorganisme dengan sampah yang susah terdegradasi seperti plastic. Sampah-sampah plastic yang susah terdegradasi harus dikumpulkan dan jangan dibakar begitu saja karena berpotensi untuk menghasilkan dioksin.
Pemerintah daerah, dimana daerahnya memproduksi sampah dalam jumlah yang sangat besar maka harus menyediakan incinerator yang mampu melakukan pembakaran sampah berkisar antara 800 – 1100 0C, sebab dengan incinerator yang mampu membakar sampah hingga temperature 1000 0C tidak akan menghasilkan dioksin. Terjadinya dioksin dalam pembakaran sampah, dapat dikendalikan dengan penguraian suhu tinggi dioksin atau prehormon melalui pembakaran sempurna yang stabil. Untuk itu, penting untuk mempertahankan suhu tinggi gas pembakaran dalam tungku pembakaran, menjaga waktu keberadaan yang cukup bagi gas pembakaran, serta pengadukan campuran antara gas yang belum terbakar dan udara dalam gas pembakaran. Kemudian terhadap pencegahan pembentukan senyawa de novo yang juga merupakan penyebab munculnya dioksin, pendinginan mendadak serta pengkondisian suhu rendah gas pembakaran akan efekti (Anonim, 2005) . Selain itu, terhadap debu terbang yang dikumpulkan dengan penghisap debu yang banyak mengandung dioksin, ada teknologi pemrosesan reduksi khlorinat dengan panas. Untuk udara atmosfir yang dikembalikan, karena menggunakan reaksi reduksi khlorinat dengan menukar khlor yang terkandung dalam dioksin dengan hidrogen, dengan terus memanaskan debu terbang pada suhu diatas 8000C dioksin dalam debu dari jumlah totalnya akan terurai. Ini digunakan sebagai teknologi yang dapat menguraikan dioksin dengan energi input lebih sedikit dibandingkan dengan peleburan.

DIOKSIN SENYAWA B3 PENYEBAB KANKER

Seiring dengan pertumbuhan penduduk maka aktivitas manusia untuk menghasilkan sampah juga semakin meningkat.   Sampah yang diproduksi oleh masyarakat berupa sampah organic maupun sampah anorganik. Data BPS pada tahun 2000 menunjukkan produksi sampah dari 380 kota di Indonesia sebesar 80.235,87 ton tiap harinya.  Dari sampah yang dihasilkan tersebut 37,6 %  atau sekitar 30.168,687 ton di tangani dengan cara di bakar.
Pembakaran sampah yang tidak menggunakan teknologi tinggi dapat berakibat pada pencemaran lingkungan.  Sebab hal ini dapat menghasilkan senyawa kimia berbahaya dan beracun yang dikenal dengan nama dioksin. Senyawa ini dapat terbentuk pada pembakaran dengan temperature yang rendah.  Bahkan menurut Sunardi  (www.migas-indonesia) pembakaran dengan menggunakan incinerator pada temperatur 400 – 600 0 C merupakan kondisi yang optimum untuk pembentukan senyawa dioksin.
Apabila proses pembakaran sampah berlangsung sempurna maka tidak akan menghasilkan dioksin, seperti yang diperlihatkan pada persamaan reaksi (1)
CaHbOcNdSeClf + u (O2 + 3,76 N2)  sCO2 + tHCl + xH2O + ySO2 + zN2         (1)
Pada reaksi persamaan reaksi pembakaran (1) diatas memperlihatkan tidak terbentuk senyawa dioksin apabila reaksi berlangsung secara sempurna (dalam reaksi yang stabil).  Namun dengan beragamnya komposisi yang terdapat pada sampah, maka ketika sampah dibakar maka dapat menghasilkan dioksin dan furan.  Hal ini terjadi karena proses pembakaran tidak dapat dapat berlangsung secara stabil.  Adapun proses pembentukan dioksin dan furan dapat ditunjukkan pada persamaan reaksi (2) dibawah ini.
C + H2 + Cl2 + O2 + N2 –> CO2 + CO + HCl + N2 + O2 + PCDD + PCDF        (2)
Dimana: PCDD adalah Polly Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin
PCDF adalah Polly  Chlorinated Dibenzo Furan
Adapun informasi yang mendasari pembentukan dioksin dari hasil pembakaran dapat ditunjukkan pada table 1 dibawah ini.
Tabel 1. Distribusi unsure pembentuk dioksin dan furan
Unsur    Distribusi di dalam produk pembakaran
  1. C      CO2, CO, dioksin dan furan
  2. H2    HCl, H2O, dioksin dan furan (kecuali senyawa oktaklorida)
  3. Cl2    HCl, dioksin dan furan
  4. O2    CO2, CO, O2, dioksin dan furan
Dioksin sebenarnya tidak hanya dihasilkan dari pembakaran sampah, akan tetapi juga dapat dihasilkan dari gas emisi kendaraan, kebakaran hutan, asap rokok atau kegiatan lainnya.  Disamping itu proses pada pemutihan bubur kertas juga dapat menghasilkan dioksin sebagai impurity pada produksi senyawa klorinat organic.  Pada industry bubur kertas dioksin ditemukan pada air limbah (efluen).  Pada proses pemutihan bubur kertas menggunakan bahan pemutih yang mengandung klorin dimana kemudian senyawa klorin tersebut bereaksi dengan senyawa organic membentuk dioksin.

Karakteristik senyawa Dioksin

Senyawa dioksin sendiri adalah senyawa yang tersusun oleh atom karbon, hydrogen, oksigen dan klor Dioksin sebenarnya istilah yang digunakan untuk menyebutkan sekelompok zat-zat kimia berbahaya yang termasuk kelompok atau golongan senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF (Chlorinated Dibenzo Furan) atau PCB (Polly Chlorinated Biphenyl).

BAHAYA DIOXIN

Dioxin adalah salah satu dari ratusan senyawa kimia beracun yang larut dalam lemak dan sangat stabil di kingkungan sehingga bakteri pengurai di alampun tidak bisa menguraikannya.
Nama Lengkap: Tetraclorodibenzo-p-dioxin atau disingkatTCDD. Rumus kimianya: C12H4O2Cl4.

Dioxin bukan berasal dari alam, tapi dari hasil sampingan proses industri yang terbentuk oleh pembakaran senyawa kimia yang mengandung Chlorine. 95% dioxin (dioksin) yang ada di lingkungan berasal dari pembakaran sampah yang telah terchlorine pada industri-industri pembuat paper dan pulp mills, PVC, PCB yang menggunakan Ferrycloride (F3Cl3), pestisida dan industri-industri kimia.