Blogger Templates

Kamis, 22 September 2011

Keputihan

Apa sih keputihan itu?


Keputihan atau Fluor Albus merupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri,virusjamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan kesaluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

Gejala keputihan

  • Keluarnya cairan berwarna putih kekuningan atau putih kelabu dari saluranvagina. Cairan ini dapat encer atau kental, dan kadang-kadang berbusa. Mungkin gejala ini merupakan proses normal sebelum atau sesudah haid pada wanita tertentu.
  • Pada penderita tertentu, terdapat rasa gatal yang menyertainya.
Biasanya keputihan yang normal tidak disertai dengan rasa gatal. Keputihan juga dapat dialami oleh wanita yang terlalu lelah atau yang daya tahan tubuhnya lemah. Sebagian besar cairan tersebut berasal dari leher rahim, walaupun ada yang berasal dari vagina yang terinfeksi, atau alat kelamin luar.
  • Pada bayi perempuan yang baru lahir, dalam waktu satu hingga sepuluh hari, dari vaginanya dapat keluar cairan akibat pengaruh hormon yang dihasilkan oleh plasenta atau uri.
  • Gadis muda kadang-kadang juga mengalami keputihan sesaat sebelum masapubertas, biasanya gejala ini akan hilang dengan sendirinya.
Penyebab keputihan

Penyebab keputihan secara umum adalah:
  • Sering memakai tissue saat membasuh bagian kewanitaan, sehabis buang air kecil maupun buang air besar
  • Memakai pakaian dalam yang ketat dari bahan sintetis
  • Sering menggunakan WC Umum yg kotor
  • Tidak mengganti panty liner
  • Membilas vagina dari arah yang salah. Yaitu dari ke arah anus ke arah depan vagina
  • Sering bertukar celana dalam/handuk dgn orang lain
  • Kurang menjaga kebersihan vagina
  • Kelelahan yang amat sangat
  • Stress
  • Tidak segera mengganti pembalut saat menstruasi
  • Memakai sembarang sabun untuk membasuh vagina
  • Tidak mejalani pola hidup sehat (makan tidak teratur, tidak pernah olah raga, tidur kurang)
  • Tinggal di daerah tropis yang lembab
  • Lingkungan sanitasi yang kotor.
  • Sering mandi berendam dengan air hangat dan panas. Jamur yang menyebabkan keputihan lebih mungkin tumbuh di kondisi hangat.
  • Sering berganti pasangan dalam berhubungan sex
  • Kadar gula darah tinggi
  • Hormon yang tidak seimbang
  • Sering menggaruk vagina
Sedangkan dengan memperhatikan cairan yang keluar, kadang-kadang dapat diketahui penyebab keputihan.
  • Infeksi kencing nanah, misalnya, menghasilkan cairan kental, bernanah dan berwarna kuning kehijauan.
  • Parasit Trichomonas Vaginalis menghasilkan banyak cairan, berupa cairan encer berwarna kuning kelabu.
  • Keputihan yang disertai bau busuk dapat disebabkan oleh kanker
Istilah keputihan acap kali digunakan sebagai referensi umum untuk sekresi vaginal, baik yang normal maupun abnormal. Karena tidak ada istilah lain dalam bahasa Indonesia yang umum dipakai untuk sekresi vaginal. Hal ini menimbulkan kerancuan di masyarakat.
Selain itu, pilihlah produk pembersih kewanitaan yang bebas dari bahan pewangi dan zat-zat kimia lainnya, agar tidak memperparah keputihan

Bagaimana mengenali kandidasis vaginal?
“Keputihan” paling umum disebabkan oleh jamur Candida,spp, terutama Candida albicans yang menginfeksi secara superfisial atau terlokalisasi. Penyakit ini seringkali dalam istilah medis disebut candidiasis vaginal atau vulvovaginal candidiasis (VVC) atau vaginitis candida albinacans. “Keputihan” dapat disertai gejala atau tanpa ada gejala yang dirasakan, tetapi jika dilakukan pembiakan sekret vagina akan terlihat adanya jamur Candida, spp. Selain Candida albicans, penyebab lain adalah Candida glabrata yang kasusnya mempunyai kecenderungan meningkat.
Seringkali wanita merasa mampu mengenali sendiri bahwa sedang menderita keputihan tanpa merasa perlu memeriksakan diri ke dokter untuk memperoleh pemeriksaan secara lebih detail, namun langsung diobati sendiri dengan obat – obat keputihan yang dijual bebas. Pada kasus ini, tindakan tersebut cukup berisiko, karena apabila kurang tepat dalam pengenalan penyakitnya dapat menyebabkan kurang tepat pula obat yang dipilih, sehingga selain efektivitas terapi tidak tercapai juga akan berisiko pada munculnya resistensi sehingga jamur semakin kebal dengan obat.
Tindakan swamedikasi hanya direkomendasikan jika sebelumnya telah pernah didiagnosis keputihan oleh dokter dan kembali muncul gejala yang sama atau mengalami kekambuhan.

Faktor Resiko Pada Wanita
Beberapa hal dapat meningkatkan resiko untuk menderita keputihan antara lain penggunaan kontrasepsi jenis oral, diagfrahma dengan spermatisida, kondom, dan IUD (Intrauterine Device).

Gejala dan Tanda Klinis 
Gejala yang muncul pada vulvovaginal candidiasis adalah kemerahan pada vulva di vagina, bengkak, iritasi, dan rasa terbakar serta panas pada daerah vagina. Tanda lain yang tampak adalah lendir putih berlebihan, dapat berupa gumpalan seperti keju, dan tidak berbau. Apabila lendir berbau menyengat seperti telur busuk, maka penyebabnya bukan lagi jamur kandida, namun kemungkinan bakteri. Penderita terkadang juga mengalami nyeri atau rasa sakit saat berkemih. Penegakan diagnosis terhadap keputihan ini dilakukan oleh dokter dan idealnya harus didukung data laboratorium terkait.

Pengobatan Keputihan
Pengobatan keputihan dilakukan dengan menggunakan obat antijamur untuk keputihan. Tindakan tanpa obat yang mendukung penyembuhan dapat dilakukan dengan mengindari penggunaan sabun atau parfum vagina untuk mencegah iritasi, menjaga agar area bagian kewanitaan tetap bersih dan kering dan menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat dan tidak menyerap keringat. Meminum minuman yogurt yang mengandung Lactobacillus acidophilus setiap hari akan mengurangi kekambuhan.
Obat –obat antijamur (dalam nama generik) yang dapat digunakan untuk keputihan adalah sebagai berikut: butoconazole, klotrimazol, mikonazol, tikonazol, ekonazol, fentikonazol, nystatin, terkonazol, ketokonasol, itrakonazol, dan flukonazol, yang diproduksi oleh berbagai pabrik obat dengan berbagai merek dagang. Obat – obat tersebut dapat digunakan secara oral atau diminum, maupun secara topikal atau penggunaan langsung di daerah kewanitaan. Secara oral direkomendasikan antijamur yang mengandung flukonazol, sedangkan secara topikal adalah butokonazol, klotrimazol, mikonazol, nistatin, terkonazol, dan tiokonazol.

Tindakan Pencegahan

Keadaan yang lembab pada daerah kewanitaan akan lebih mendukung berkembangnya jamur penyebab keputihan ini. Sangat disarankan untuk menjaga agar daerah kewanitaan ini dalam keadaan bersih dan tidak lembab dengan menggunakan pakaian dalam yang cukup menyerap keringat atau terbuat dari jenis kain katun. Penggunaan cairan pembasuh vagina harus dilakukan secara bijaksana dengan mengetahui suatu prinsip bahwa lingkungan vagina bersifat asam yang juga merupakan lingkungan normal bagi flora normal (mikroorganisme yang dalam jumlah normal tidak menyebabkan penyakit) di vagina. Adanya perubahan lingkungan normal tersebut, misalnya dengan penggunaan cairan pembilas vagina yang bersifat basa / alkali (mengandung sabun) dapat memicu pertumbuhan kuman secara abnormal yang salah satu akibatnya adalah keputihan.

KENALI GEJALA DAN BAHAYA KEPUTIHAN PADA WANITA HAMIL

Sebagian perempuan hamil tidak pernah mengeluhkan keputihan yang tiba-tiba dideritanya. Hal ini karena merasa tidak merasa terganggu. Padahal, jika dibiarkan berlarut-larut keputihan tersebut bisa membahayakan kehamilannya. Tak hanya dapat menyebabkan persalinan prematur (prematuritas), keputihan pada kehamilan juga dapat menyebabkan ketuban pecah sebelum waktunya serta kelahiran bayi dengan berat lahir rendah.
Itu sebabnya, sangat diajurkan pada ibu hamil agar segera melakukan pemeriksaan kehamilan tatkala mendapatkan dirinya mengalami keputihan. Apalagi jika keputihan tersebut mulai timbul gejala gatal yang sangat hingga cairan berbau.
Dari bermacam keputihan, ada tiga jenis yang dapat terjadi pada kondisi hamil. Yaitu kandidosis vulvovaginal, vaginosis baterialis dan trikomoniasis.

Kandidosis vulvovaginal

Vulvovaginal dapat terjadi karena pertumbuhan berlebihan sel-sel jamur, kondisi yang memudahkan pertumbuhan tersebut antara lain: kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral kombinasi, pemakaian antibiotika berlebihan, menstruasi, diabetes mellitus (kencing manis), penyakit-penyakit yang menurunkan daya kekebalan tubuh, kebiasaan irigasi/bilas vagina, cairan pembersih/pewangi vagina, vaginal jeli atau pemakaian celana dalam yang ketat dengan ventilasi yang kurang.
Gejalanya muncul cairan kental, berbau sangat tajam dan disertai dengan rasa gatal akibat cairan keputihan sudah mengiritasi dan membuat lecet vulva. Ibu hamil juga akan merasakan nyeri saat berkemih dan saat bersenggama.

Vaginosis Bakterialis

Adanya perubahan ekosistem dalam area genital. Yaitu keadaan menghilangnya jumlahlaktobasili yang normal dan disertai oleh pertumbuhan berlebihan dari mikroorganisme lain dalam konsentrasi yang tinggi. Dibandingkan pada saat tidak hamil, frekuensi terjadinya Vaginosis Bakterialis pada perempuan hamil cukup tinggi sekitar 16-24 persen.
Gejalanya muncul cairan kental, berbau sangat tajam. Pada kondisi parah barulah muncul rasa gatal.

Trikomoniasis

Trichomonas Vaginalis, yaitu protozoa yang mempunyai flagel, pada manusia biasanya terdapat di uretra (saluran kemih). Ditularkan pada umumnya melalui hubungan seksual.
Gejala yang timbul berupa iritasi pada area genital, rasa panas, gatal dan nyeri yang dapat terasa di daerah vulva dan paha, perineum (kulit diantara vagina dan anus) , dapat pula disertai nyeri saat berkemih dan senggama. Dapat juga terjadi perdarahan bercak setelah senggama akibat kontak langsung dengan leher rahim yang meradang.  Keluar cairan keputihan yang berbuih dan berwarna putih keabuan atau berwarna kuning kotor kehijauan serta berbau busuk yang menusuk. Dalam kondisi parah, vagina dan leher rahim dapat bengkak dan meradang kemerahan.

LANGKAH TEPAT PENDERITA KEPUTIHAN

  1. Berkonsultasilah ke dokter kandungan, Dokter akan memberi obat sesuai keluhan dan penyebab. Umumnya keputihan yang disebabkan oleh infeksi diberikan obat-obatan untuk mengatasi keluhan dan menghentikan proses infeksi sesuai dengan penyebabnya. Obat-obatan yang digunakan dalam mengatasi keputihan biasanya berasal dari golongan flukonazol untuk mengatasi infeksicandida dan golongan metronidazol untuk mengatasi infeksi bakteri dan parasit. Sediaan obat dapat berupa sediaan oral yang berupa tablet atau kapsul, topikalseperti krem yang dioleskan dan uvula yang dimasukkan langsung ke dalam liang vagina. Untuk keputihan yang ditularkan melalui hubungan seksual, terapi juga diberikan kepada pasangan seksual dan dianjurkan untuk tidak berhubungan seksual selama masih dalam pengobatan.
  2. Bagi yang sudah berkeluarga, lakukan pemeriksaan bersama pasangan.
  3. Jika masih belum sembuh juga, lakukan uji resistensi obat dan mengganti dengan obat lain. Ada kemungkinan bahwa kuman ternyata resisten terhadap obat yang diberikan.
  4. Bagi yang sudah menikah, lakukan pap smear. Apalagi jika sudah berumur > 35 tahun dan keluhan keputihan diikuti dengan adanya sesuatu yang mencurigakan di mulut rahim karena dikhawatirkan adalah virus yang dapat memicu kanker. Idealnya, pap smear dilakukan setahun sekali.
  5. Jika positif terkena virus, bisa dilanjutkan dengan pemeriksaan mulut rahimdengan menggunakan alat pembesar yang diletakkan di luar bibir vagina. Sebagai penunjang, lakukan pula tes urin dan tes darah.
  6. Yang paling penting adalah jagalah kebersihan daerah vagina Anda dan cobalah untuk membiasakan pola hidup yang sehat agar daya tahan tubuh baik untuk mendukung pengobatan yang sempurna.
Pengetahuan akan keputihan secara tepat akan membantu dalam membedakan antara keputihan yang normal dengan keputihan yang patologis. Sehingga pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara dini dan menghindarkan Anda dari kemandulan dan kanker leher rahim lebih lanjut. Dengan demikian jagalah selalu kesehatan diri termasuk di area pribadi Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar