Blogger Templates

Senin, 28 November 2011

PSORIASIS

Apa sih psoriasis itu?

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang mengenai kulit, ditandai dengan sisik yang berlapis berwarna keperakan, disertai dengan penebalan warna kemerahan dan rasa gatal atau perih. Bila sisik ini dilepaskan maka akan timbul bintik perdarahan di kulit dibawahnya.
Psoriasis sering timbul di kuku, dimulai dari bintik putih pada kuku sampai ke penebalan kuku, juga mengenai kulit kepala (skalp) ditandai dengan sisik besar dan penebalan dengan warna kemerahan yang akan melewati batas rambut. Selain itu penyakit ini sering mengenai siku dan lutut, walaupun dapat juga mengenai wajah, lipat lutut dan siku, genitalia, telapak tangan dan kaki, sesuai tingkat keparahannya penyakit ini bisa meluas keseluruh tubuh (eritroderma) yang akan menimbulkan kegawatan dan dapat mengancam jiwa.
Psoriasis sampai saat ini belum diketahui penyebabnya, walaupun telah ditemukan gen yang bermutasi pada penderita. Penyakit ini dapat mengenai segala usia dan kedua jenis kelamin dengan kemungkinan yang sama. Prevalensinya diperkirakan mengenai 1-2% penduduk dunia.
Psoriasis dipicu oleh kelainan herediter pada gen yang membawa kecenderungan, faktor lingkungan seperti trauma dan cuaca, faktor penyakit lain seperti infeksi dan stress, faktor obat-obatan seperti anti malaria, beta blocker, alkohol, serta status imunologi penderita seperti HIV, kanker dan atopi.
ARTRITIS PSORIATIKA adalah penyakit radang sendi yang ditandai dengan rasa nyeri atau kekakuan pada sendi terutama sendi di jari tangan dan kaki tapi dapat juga menyerang sendi lainnya. Kekakuan terjadi terutama pada pagi hari dan berkurang setelah melakukan aktivitas. Sesuai dengan tingkat keparahannya dapat timbul bengkak pada sendi sampai kehancuran sendi yang terkena sehingga menimbulkan kecacatan.
Artritis Psoriatika menyerang 10% penderita PSORIASIS, walaupun demikian dapat juga timbul sendiri dengan prevalensi dibawah 1% penduduk.
PSORIASIS dan ARTRITIS PSORIATIKA belum dapat disembuhkan dan sangat mengganggu kualitas hidup penderita setara dengan penurunan fungsi fisik dan mental pada penderita kanker, diabetes dan depresi.
PSORIASIS sampai saat ini belum dapat disembuhkan secara total. Pengobatan dilakukan secara bertahap dengan obat topikal (oles), obat sistemik (minum), penyinaran (ultraviolet), laser dan obat biologik. Pemilihan mempertimbangkan efektifitas, toksisitas, kemampuan penderita (harga mahal atau berulangkali, berkelanjutan).
PSORIASIS membutuhkan perubahan gaya hidup dan perawatan kulit yang berkelanjutan. Makanan menurut penelitian tidak berpengaruh bagi penderita, tapi sebagian penderita mengalami perbaikan setelah mengurangi makanan berlemak, pedas dan menjadi vegetarian. Alkohol dan merokok sangat mempengaruhi penyakit ini.

Penyebab
Penyebab psoriasis belum sepenuhnya dipahami. Ada dua hipotesis utama tentang proses yang terjadi dalam perkembangan penyakit. Yang pertama menganggap psoriasis sebagai terutama gangguan pertumbuhan berlebihan dan reproduksi sel-sel kulit. Masalahnya adalah hanya dipandang sebagai kesalahan dan keratinosit epidermis nya. Hipotesis kedua melihat penyakit sebagai gangguan kekebalan-dimediasi di mana reproduksi berlebihan sel kulit adalah faktor sekunder yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh. Sel T (yang biasanya membantu melindungi tubuh terhadap infeksi) menjadi aktif, bermigrasi ke dermis dan memicu pelepasan sitokin (tumor necrosis factor-alfa TNFa, khususnya) yang menyebabkan peradangan dan produksi cepat sel-sel kulit. Hal ini tidak diketahui apa yang memicu aktivasi sel T.
Model kekebalan-dimediasi psoriasis telah didukung oleh pengamatan bahwa obat imunosupresan dapat membersihkan plak psoriasis. Namun, peran sistem kekebalan tubuh tidak sepenuhnya dipahami, dan baru-baru ini dilaporkan bahwa hewan model psoriasis dapat dipicu pada tikus kekurangan sel T. Model binatang, bagaimanapun, hanya mengungkapkan beberapa aspek yang menyerupai psoriasis manusia.
Dikompromikan fungsi penghalang kulit memiliki peran dalam kerentanan psoriasis.
Psoriasis adalah penyakit yang cukup istimewa. Sebagian dari pengalaman orang tentang psoriasis adalah satu di mana hal itu mungkin memperburuk atau memperbaiki tanpa alasan yang jelas. Studi faktor yang terkait dengan psoriasis cenderung didasarkan pada kecil (biasanya rumah sakit berbasis) sampel individu. Studi-studi ini cenderung menderita dari masalah perwakilan, dan ketidakmampuan untuk menggoda keluar asosiasi kausal dalam menghadapi yang lain (mungkin tidak diketahui) faktor intervensi. Temuan yang bertentangan sering dilaporkan. Namun demikian, wabah pertama kadang-kadang dilaporkan stres berikut ini (fisik dan mental), luka kulit, dan infeksi streptokokus. Kondisi yang telah dilaporkan sebagai menyertai memburuknya penyakit ini termasuk infeksi, stres, dan perubahan musim dan iklim. Obat-obatan tertentu, termasuk garam lithium dan beta blocker, telah dilaporkan memicu atau memperburuk penyakit. Konsumsi alkohol berlebihan, merokok dan obesitas dapat memperburuk psoriasis atau membuat manajemen kondisi sulit.
Individu yang menderita dari dampak lanjutan dari Human immunodeficiency virus atau HIV, sering menunjukkan psoriasis. Ini menyajikan sebuah paradoks untuk peneliti sebagai terapi tradisional yang mengurangi jumlah T-sel umumnya menyebabkan psoriasis untuk memperbaiki. Namun, seperti CD4-T-sel yang menurun dengan perkembangan HIV, memburuk psoriasis. Selain itu, HIV biasanya ditandai dengan profil sitokin Th2 yang kuat, sedangkan psoriasis vulgaris dicirikan oleh pola Th1 sekresi kuat. Ini hipotesis bahwa kehadiran CD4-T-your berkurang menyebabkan aktivasi berlebihan dari CD8-T-Sel, yang bertanggung jawab atas eksaserbasi psoriasis pada pasien HIV-positif. Penting untuk diingat bahwa sebagian besar individu dengan psoriasis sehat dan adanya rekening HIV kurang dari 1% kasus. Prevalensi psoriasis pada populasi HIV-positif berkisar dari 1 sampai 6 persen, yaitu sekitar 3 kali lebih tinggi daripada populasi normal.
Psoriasis lebih mungkin terjadi pada kulit kering dibandingkan kulit berminyak atau baik pelembap, dan khususnya setelah cedera kulit eksternal seperti goresan atau dipotong. Hal ini diyakini disebabkan oleh infeksi, di mana organisme penyebab infeksi berkembang dalam kondisi kulit kering dengan minyak kulit minimal, yang dinyatakan melindungi kulit dari infeksi. Kasus untuk psoriasis berlawanan dengan kasus kaki atlet, yang terjadi karena infeksi jamur dalam kondisi basah sebagai lawan kering pada psoriasis. Infeksi ini menyebabkan peradangan, yang menyebabkan gejala-gejala umumnya terkait dengan psoriasis, seperti gatal-gatal dan pergantian kulit cepat, dan menyebabkan kulit kering sebagai organisme penyebab infeksi menyerap kelembaban yang dinyatakan akan pergi ke kulit. Untuk mencegah kulit kering dan mengurangi gejala psoriasis, disarankan untuk tidak menggunakan lulur mandi, karena mereka tidak hanya merusak kulit dengan meninggalkan goresan-goresan kecil, mereka juga mengikis minyak alami kulit. Disarankan untuk menggunakan bedak bubuk setelah mencuci seperti itu membantu menyerap kelebihan kelembaban yang tidak akan pergi ke agen menginfeksi. Selain itu, pelembab dapat diterapkan untuk melembabkan kulit, dan lotion digunakan untuk meningkatkan fungsi kelenjar minyak kulit.

Gejala

Jika pada kulit Anda ada bintik-bintik merah dan kemudian menyebar ke hampir seluruh tubuh, maka bisa jadi ini merupakan penyakit Psoriasis. Apalagi jika bintik merah tersebut semakin melebar dan ditumbuhi sisik putih keperak-perakan dan tebal. Lantas, bagaimana pula cara mengatasinya?
Endang (25), awalnya mengira jika bintik merah yang muncul di leher dan tangannya merupakan semacam penyakit kulit yang disebabkan jamur. Namun, lama-lama bercak merah ini semakin lebar. Setelah ke dokter kulit, baru diketahui jika ia menderita psoriasis. “Sebenarnya belum pernah dengar soal penyakit ini,” kata ibu dari satu anak ini.
Apa yang dialami Endang ini bisa saja Anda alami. Tapi jika ini terjadi, jangan langsung panik. Karena stres bisa memperparah kondisi ini.
Menurut Dokter Spesialisi Kulit dan Kelamin Tudung Hidayat, psoriasis adalah penyakit radang kulit yang sifatnya hilang timbul (residfis). “Penyakit ini ditandai dengan bercak-bercak merah bersisik kasar dan tebal,” katanya, saat ditemui di Rumah Sakit Raden Mataher, kemarin.
Ia mengatakan, psoriasis bisa terjadi pada semua orang dan tidak ada hubungannya dengan jenis kelamin, etnik, warna kulit maupun kulit putih. Penyakit ini pun bisa timbul kapan saja. Dan biasanya terjadi pada usia dewasa. “Jarang terjadi pada bayi dan anak,” katanya.
Sampai saat ini, penyakit psoriasis belum diketahui apa penyebabnya. Tapi memang ada gen abnormal yang mengarah ke pembentukan psoriasis pada penderita, sehingga penyakit psoriasis ini mempunyai risiko menjadi penyakit keturunan. “Tapi belum tentu juga faktor dominan, yang artinya jika orang tuanya terkena, anaknya nanti pasti terkena. Bisa jadi pada cucunya atau keturunan di bawahnya,” tambahnya.
Namun, pada umumnya psoriasis ini tidak membahayakan jiwa, walaupun sangat mengganggu kualitas hidup, seperti kehidupan pribadi, sosial, dan pekerjaan. Ia juga tidak berkembang menjadi kanker. “Makanya, tidak perlu khawatir,” lanjutnya.
Memang ada beberapa keadaan lingkungan atau faktor tertentu yang dapat menjadi pencetus psoriasis, antara lain stres, cuaca dingin dan kelembapan rendah, obat-obatan tertentu hingga makanan meski belum jelas hubungannya.
Proses munculnya gejalanya dimulai dari turn over epidermis atau kulit ari. Jika normalnya pergantian kulit yang terlalu cepat. Jika normalnya pergantian kulit berlangsung dalam waktu 3-4 minggu, proses pergantian psoriasis berlangsung sangat cepat, yaitu sekitar antara 2-4 hari.
Psoriasis juga dapat menyerang kulit kepala. Gejalanya adalah muncul pecahan-pecahan kulit kering yang menyerupai ketombe. “Ini juga bisa kena kuku. Biasanya terlihat lubang-lubang kecil dan keruh pada kuku. Terkadang ada pula yang tanpa rasa gatal sama sekali,” imbuhnya.
Ada beberapa psoriasis yang biasa ditemukan, yakni bentuk vulgaris (bentuk plak), bintik-bintik (guttate), bentuk pada bagian lipatan (flexura), bentuk menyebar luas atau eritroderma (seluruh kulit), bentuk gelembung bernanah (pustula), bentuk mengelupas (exfoliative), dan yang terakhir psoriasis sendi (psoriasis yang disertai dengan radang sendi). “Lama-lama memang menembus tulang dan rasanya ngilu kayak rematik,” tukasnya.(*)

Pengobatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar