Blogger Templates

Selasa, 11 Oktober 2011

KOPI

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi.[2]
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.[3] Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam bahasa Belanda.[rujukan?] Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.[3]
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu arabika (kualitas terbaik) dan robusta.[4]
Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu.[5] Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat.[rujukan?] Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya.[6] Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).[7][8]

Kafein
Kopi terkenal akan kandungan kafeinnya yang tinggi.[19] Kafein sendiri merupakan senyawa hasil metabolisme sekunder golongan alkaloid dari tanaman kopi dan memiliki rasa yang pahit.[20] Berbagai efek kesehatan dari kopi pada umumnya terkait dengan aktivitas kafein di dalam tubuh.[rujukan?] Peranan utama kafein ini di dalam tubuh adalah meningkatan kerja psikomotor sehingga tubuh tetap terjaga dan memberikan efek fisiologis berupa peningkatan energi.[21] Efeknya ini biasanya baru akan terlihat beberapa jam kemudian setelah mengonsumsi kopi.[20] Kafein tidak hanya dapat ditemukan pada tanaman kopi, tetapi juga terdapat pada daun teh dan biji cokelat.[20][18]

Struktur molekul kafein.
Teh, minuman dengan kadar kafein sedang.
Kandungan kafein dalam berbagai sumber minuman
SumberKandungan Kafein
Secangkir kopi85 mg
Secangkir teh35 mg
Minuman berkarbonasi35 mg
Minuman berenergi50 mg
Jenis KopiKadar
Kopi instan2,8 - 5,0%
Kopi moka1,00%
Kopi robusta1,48%
Kopi arabika1.10 %

Batas aman konsumsi kafein yang masuk ke dalam tubuh perharinya adalah 100-150 mg.[19] Dengan jumlah ini, tubuh sudah mengalami peningkatan aktivitas yang cukup untuk membuatnya tetap terjaga.[19]
Selama proses pembutan kopi, banyak kafein yang hilang karena rusak ataupun larut dalam air perebusan.[19] Di samping itu, pada beberapa kasus pengurangan kadar kafein justru dilakukan untuk disesuaikan dengan tingkat kesukaan konsumen terhadap rasa pahit dari kopi.[rujukan?] Metode yang umum dipakai untuk hal ini adalah Swiss Water Process.[22] Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan uap air panas dan uap untuk mengekstraksi kafein dari dalam biji kopi.[22] Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan pada era ini juga telah memungkinkan implementasi bioteknologi dalam proses pengurangan kadar kafein.[rujukan?] Cara ini dilakukan dengan menggunakan senyawa theophylline yang dilekatkan pada bakteri untuk menghancurkan struktur kafein.[19]

Manfaat Kopi

Menurut Harvard Women’s Health, konsumsi kopi beberapa cangkir sehari dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2, pembentukan batu ginjal, kanker usus besar, penyakit parkinson, kerusakan fungsi hati (sirosis), penyakit jantung serta menghambat penurunan daya kognitif otak.
  • Diabetes. Dua puluh studi yang dilakukan di seluruh dunia menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko diabetes tipe 2 hingga 50%. Para peneliti menduga penyebabnya adalah asam klorogenik di dalam kopi berperan memperlambat penyerapan gula dalam pencernaan. Asam klorogenik juga merangsang pembentukan GLP-1, zat kimia yang meningkatkan insulin (hormon yang mengatur penyerapan gula ke dalam sel-sel). Zat lain dalam kopi yaitu trigonelin (pro vitamin B3) juga diduga membantu memperlambat penyerapan glukosa.
  • Kanker. Riset secara konsisten menunjukkan bahwa kopi mengurangi risiko kanker hati, kanker payudara dan kanker usus besar.
  • Sirosis. Kopi melindungi hati dari sirosis, terutama sirosis karena kecanduan alkohol.
  • Penyakit Parkinson. Para peminum kopi memiliki risiko terkena Parkinson setengah lebih rendah dibanding mereka yang tidak minum kopi.
  • Penyakit jantung dan stroke. Konsumsi kopi tidak meningkatkan risiko jantung dan stroke.  Sebaliknya, kopi justru sedikit mengurangi risiko stoke. Sebuah studi atas lebih dari 83.000 wanita berusia lebih dari 24 tahun menunjukkan mereka yang minum dua sampai tiga cangkir kopi sehari memiliki risiko terkena stroke 19% lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak minum kopi. Studi terhadap sejumlah pria di Finlandia menunjukkan hasil yang sama.
  • Fungsi kognitif. Studi atas 4.197 wanita dan 2.820 pria di Perancis menunjukkan bahwa meminum setidaknya tiga cangkir kopi sehari dapat menghambat penurunan fungsi kognitif otak akibat penuaan hingga 33 persen pada wanita. Namun, manfaat yang sama tidak ditemukan pada pria. Hal ini mungkin karena wanita lebih peka terhadap kafein.

Efek Negatif Kopi

Namun demikian, kopi juga memiliki efek negatif. Kafein sebagai kandungan utama kopi bersifat stimulan yang mencandu. Kafein mempengaruhi sistem kardiovaskuler seperti peningkatan detak jantung dan tekanan darah. Dampak negatif itu muncul bila Anda mengkonsumsinya secara berlebihan.
Bagi kebanyakan orang, minum dua sampai tiga cangkir kopi tidak memberikan dampak negatif. Meminum kopi dengan frekuensi lebih dari itu bisa menimbulkan jantung berdebar-debar, sulit tidur, kepala pusing dan gangguan lainnya. Oleh karena itu, bagi mereka yang mengkonsumsi kopi agar tidak mengantuk–misalnya karena kekurangan tidur– disarankan agar konsumsinya disebar sepanjang hari.
Riset mengenai hubungan konsumsi kopi dengan keguguran kandungan tidak memberikan kesimpulan seragam. Tetapi, untuk amannya ibu hamil disarankan tidak minum lebih dari satu cangkir kopi sehari.

KANDUNGAN ZAT - ZAT KIMIA PADA BIJI KOPI

  • Kafein
  • Trigoneline
  • Protein dan Asam Amino
  • Karbohidrat
  • Asam Alifatik (asam karboksilat)
  • Asam Klorogenat
  • Lemak dan turunannya
  • Glikosida
  • Mineral
  • Komponen Volatil

7 Tips Sehat Minum Kopi

1. Dosis
Memang belum ada ukuran yang pasti untuk dosis kopi yang boleh dikonsumsi orang. Namun kebanyakan penelitian mengungkapkan bahwa minum 300 mg caffeine (sekitar 1 sampai 3 cangkir kopi sehari) tidak memberikan efek negative pada kebanyakan orang sehat.

2. Sinyal Bahaya

Ketika mereguk kopi memang terasa nikmat, namun sering kali diikuti dengan sejuta rasa bersalah. Kenali sinyal bahaya kopi sehingga kita tahu kapan harus berhenti minum kopi. Sinyal bahaya itu antara lain: gelisah, jantung berdebar, gangguan tidur dan gangguan mood (mis: cepat marah). Seorang peminum kopi yang menghentikan kebiasaan minum kopinya dapat mengalami “caffeine withdrawal” yang ditandai oleh sakit kepala berdenyut, namun gejala ini akan hilang setelah 24-48 jam atau mendapat caffeine dosis baru.

3. Dengarkan Respon Tubuh

Setiap orang memiliki batasan sendiri mengenai konsumsi caffeine. Kebanyakan orang dapat mengkonsumsi 2 cangkir kopi sehari tanpa masalah. Namun ada pula yang mengalami efek buruknya dengan jumlah konsumsi kopi yang sama. Ada yang bercerita setelah minum secangkir kopi menjadi tak dapat tidur sepanjang malam, sebaliknya ada yang tertidur pulas setelah minum kopi. So, cara terbaik adalah dengarkan respon tubuh sendiri!
4. Kenali Kandungan Caffeine
Setelah mengetahui dosis dan respon tubuh, ada baiknya kita mengetahui kandungan caffeine dalam produk-produk yang sering kita konsumsi. Agar jangan sampai dosis kopi yang dianjurkan sudah tercapai, namun kita masih mengkonsumsi produk-produk lain yang mengandung caffeine sehingga merasakan efek buruk kopi. Beberapa produk lain yang perlu diperhatikan kandungan caffeine seperti misalnya : softdrink, permen kopi, teh, coklat, obat sakit kepala.
Cara pengolahan (roasting dan brewing) juga berpengaruh terhadap kandungan caffeine dalam kopi. Sebagai contoh, sebuah penelitian menunjukkan, secangkir kopi di Starbucks mengandung rata-rata 259 mg caffeine dibandingkan dengan kopi dengan jenis dan ukuran cangkir yang sama di Dunkin Donuts yang hanya mengandung 149 mg caffeine.
Dari penelitian lain, kopi decaf (kopi tanpa caffeine) baik untuk mereka yang mengalami obesitas karena dapat meningkatkan HDL (kolesterol “baik”) sekitar 50%. Sedangkan pada mereka yang tidak mengalami obesitas justru dapat menurunkan kolesterol HDL ini yang dapat meningkatkan resiko penyakit jantung.

5. Coffee Mix

Lima milligram kalsium hilang untuk setiap 6 ons kopi yang dikonsumsi. Namun kehilangan kalsium ini dapat diatasi dengan menambahkan 2 sendok susu atau membuat espresso latte. Sedangkan campuran kopi dengan alkohol kurang baik terutama pada orang dengan gangguan hati dan campuran kopi dengan cream juga sebaiknya dihindari untuk mengurangi kalori yang berlebih. Caffeine juga berinteraksi dengan beberapa jenis obat. Bagi yang sedang mengkonsumsi obat, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Banyak yang beranggapan teman terbaik kopi adalah rokok. Eits, jangan salah. Seorang peminum kopi sejati tidak merokok! Rokok dapat mengurangi nikmatnya ngopi lho…

6. Kelompok Anti-Kopi

Kelompok berikut disarankan untuk menghindari kopi: wanita hamil, anak-anak, orang tua, orang dengan penyakit jantung dan pembuluh darah (mis: hipertensi). Nah, kalau sudah termasuk kelompok ini, lupakan kopi!

7. Check Up

Lakukan pemeriksaan berkala terhadap kesehatan, dalam hal ini adalah ukuran tekanan darah. Semakin dini hipertensi diketahui, akan semakin baik untuk penatalaksanaan selanjutnya.

Rabu, 05 Oktober 2011

Anemia

Apa sih Anemia itu?
 
Anemia adalah kondisi di mana darah Anda memiliki jumlah sel darah merah di bawah normal. Kurangnya sel darah merah ini biasanya diindikasikan oleh hitungan hemoglobin yang lebih rendah dari normal (lihat tabel).
Hemoglobin adalah unsur utama penyusun sel darah merah yang merupakan protein kaya zat besi dan berfungsi membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
Bila jumlah hemoglobin Anda sedikit, sel-sel tubuh Anda akan kekurangan oksigen. Anda akan merasa lelah, lemas dan gejala anemia lainnya. Anemia parah dan menahun (kurang dari 5 g/dl) dapat mengakibatkan kerusakan jantung, otak dan organ tubuh lain. Anemia yang sangat parah bahkan dapat menyebabkan kematian.
Anemia
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga
Anemia menyebabkan kelelahan, sesak napas dan kepusingan. Orang dengan anemia merasa badannya kurang enak dibandingkan orang dengan tingkat Hb yang wajar. Mereka merasa lebih sulit untuk bekerja. Artinya mutu hidupnya lebih rendah.
Tingkat Hb diukur sebagai bagian dari tes darah lengkap (complete blood count/CBC). Lihat
Anemia didefinisikan oleh tingkat Hb. Sebagian besar dokter sepakat bahwa tingkat Hb di bawah 6,5 menunjukkan anemia yang gawat. Tingkat Hb yang normal adalah sedikitnya 12 untuk perempuan dan 14 untuk laki-laki.
Secara keseluruhan, perempuan mempunyai tingkat Hb yang lebih rendah dibandingkan laki-laki. Begitu juga dengan orang yang sangat tua atau sangat muda.
(dalam bahasa
Yunani: Tanpa darah) adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.paru-paru, dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh . Anemia adalah kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.Lembaran Informasi (LI) 121 untuk informasi lebih lanjut tentang tes laboratorium ini. Penyebab AnemiaAnemia disebabkan oleh kehilangan darah, (kekurangan zat besi) atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi ini tidak terjadi secara tiba-tiba, melainkan melalui beberapa tahapan. Mula-mula, simpanan zat besi dalam tubuh menurun, hingga mengurangi produksi hemoglobin dan sel darah merah secara perlahan.
Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:
* Kurang mengkonsumsi makanan
- Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia.
Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
- Tidak mengkonsumsi daging (vegetarian)
Dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging, ikan, telur, susu).
Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima tahun.
- Asam folat tersedia pada banyak makanan
namun terutama terdapat di hati dan sayuran hijau mentah.
* Darah menstruasi berlebihan
* Kehamilan
* Penyakit tertentu
* Obat-obatan tertentu
* Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi)
Ini bisa menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
* Penyakit radang kronis
* Penyebab Anemia pada AnakPada anak-anak anemia terjadi akibat :
- infeksi cacing tambang,
- malaria, atau
- disentri yang menyebabkan kekurangan darah yang parah.
Selain kekurangan zat besi, masih ada 2 jenis lagi anemia yang sering terjadi pada anak-anak:
1. Aplastic anemiaTerjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.
2. Haemolytic anemiaTerjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. Pada kasus lain, seperti misalnya reaksi atas infeksi atau obat-obatan tertentu, sel darah merah dirusak oleh antibodi tubuh.
Penyebab umum dari anemia:
Perdarahan hebat
Akut (mendadak)
Kecelakaan
Pembedahan
Persalinan
Pecah
Kronik (menahun)
Perdarahan hidung




Perdarahan
Berkurangnya pembentukan sel darah merah
Kekurangan
Kekurangan
Kekurangan
Kekurangan
Penyakit kronik
Meningkatnya penghancuran sel darah merah
Pembesaran
Kerusakan mekanik pada sel darah merah
Reaksi
Hemoglobinuria nokturnal paroksismal
Sferositosis herediter
Elliptositosis herediterKekurangan
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Penyakit
Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat besi, serta vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
Kekurangan zat besi, vitamin B12 atau asam folat. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan jenis anemia yang disebut megaloblastik, dengan sel darah merah yang besar berwarna muda (lihat
Kerusakan pada sumsum tulang atau ginjal
Kehilangan darah akibat perdarahan dalam atau siklus haid perempuan
Penghancuran sel darah merah (anemia hemolitik)Anemia terutama disebabkan oleh kehilangan darah, kekurangan produksi sel darah merah atau perusakan sel darah merah yang lebih cepat dari normal. Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh:
Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C
Kekurangan zat besi adalah penyebab utama anemia. Sekitar 20% wanita, 50% wanita hamil dan 3% pria mengalami kekurangan zat besi.
Tidak mengkonsumsi daging (vegetarian) dapat menyebabkan Anda kekurangan vitamin B12, jenis vitamin yang hanya ditemui pada makanan hewani (daging, ikan, telur, susu). Di kalangan non vegetarian, hampir tidak ada yang kekurangan vitamin ini karena cadangannya cukup untuk produksi sel darah sampai lima tahun.
Darah menstruasi berlebihan.
Kehamilan
Penyakit tertentu.
Obat-obatan tertentu
Operasi pengambilan sebagian atau seluruh lambung (gastrektomi)
Penyakit radang kronis
 
seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.
. Ini bisa menyebabkan anemia karena tubuh kurang menyerap zat besi dan vitamin B12.
. Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).
Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.
. Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.
Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.
, unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
Infeksi HIV dapat menyebabkan anemia. Begitu juga banyak infeksi oportunistik (lihat
Beberapa obat yang umumnya dipakai untuk mengobati HIV dan infeksi terkait dapat menyebabkan anemia.
LI 121) Asam folat tersedia pada banyak makanan, namun terutama terdapat di hati dan sayuran hijau mentah.LI 500) terkait dengan penyakit HIV.GejalaTubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti muka pucat, lelah, kurang energi/lemas, mengantuk, dan sakit kepala. Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan
Gejala-gejala yang disebabkan oleh pasokan oksigen yang tidak mencukupi kebutuhan ini, bervariasi. Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan
Tubuh yang mengalami anemia akan menunjukkan gejala seperti :
- Muka pucat
- Lelah/Keletihan
- Kurang energi/lemas
- Mengantuk
- Sakit kepala
- Mudah lelah bila berolahraga
- Sulit konsentrasi
- Mudah lupa
- Warna kulit dan bagian putih kornea mata tampak kekuning-kuningan
- Nyeri tulang
Pada kasus yang lebih parah, anemia menyebabkan denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.
 
denyut jantung bertambah cepat, nafas tersengal dan pingsan.stroke atau serangan jantung.DiagnosaPemeriksaan darah sederhana bisa menentukan adanya anemia. Persentase sel darah merah dalam volume darah total (
Bagaimana Anemia Diobati?
Mengobati anemia tergantung pada penyebabnya.
Pertama, mengobati perdarahan kronis. Ini mungkin perdarahan dalam, wasir, atau bahkan sering mimisan
Kemudian, memperbaiki kelangkaan zat besi, vitamin B12 atau asam folat, jika ada
Berhenti memakai, atau mengurangi takaran obat penyebab anemiaPendekatan ini mungkin tidak berhasil. Mungkin mustahil berhenti memakai semua obat yang menyebabkan anemia. Dua pengobatan lain adalah transfusi darah dan suntikan EPO.
Transfusi darah
EPO (eritropoietin)
Sebuah penelitian besar terhadap Odha menemukan bahwa suntikan EPO mengurangi risiko kematian. Sebaliknya, transfusi darah tampaknya meningkatkan risiko kematian. Karena risiko transfusi darah, sebaiknya kita berusaha hindari transfusi untuk mengobati anemia.

Bila Anda merasakan gejala anemia di atas dan orang-orang di sekeliling Anda melihat Anda tampak pucat dan lelah, segeralah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan menanyakan kebiasaan makan Anda dan obat yang sedang Anda minum. Anda lalu akan mendapatkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah dan pemeriksaan penunjang lainnya untuk menentukan apakah terdapat anemia dan apa penyebabnya.
Penanganan anemia tergantung pada penyebabnya
Pemulihan biasanya berlangsung enam hingga delapan minggu
Bila anemia disebabkan penyakit tertentu, satu-satunya solusi adalah menyembuhkan penyakitnya.
Anemia kronis yang ditandai dengan gejala parah seperti denyut jantung cepat, nafas tersengal dan pingsan mungkin harus segera ditangani dengan transfusi darah.
setelah penanganan. Setelah anemia tertangani, Anda masih akan terus menerima asupan suplemen zat besi hingga beberapa bulan untuk menjaga kondisi. Tinja Anda akan berwarna hitam selama perawatan.
. Bila penyebabnya adalah kekurangan zat besi, dokter akan mencari tahu dan mengatasi penyebab kekurangan tersebut. Suplemen zat besi dalam bentuk tablet atau sirup mungkin diberikan. (Bila anemia disebabkan oleh masalah penyerapan pasca- operasi gastrektomi, pemberian suplemen akan diberikan secara intramuskular atau intravenal).
Obat untuk Anemia
Anemia dapat dicegah dengan :
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang dengan asupan zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
- Zat besi dapat diperoleh dengan cara mengonsumsi daging (terutama daging merah) seperti sapi.
- Zat besi juga dapat ditemukan pada sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam dan kangkung, buncis, kacang polong, serta kacang-kacangan.
Perlu kita perhatikan bahwa zat besi yang terdapat pada daging lebih mudah diserap tubuh daripada zat besi pada sayuran atau pada makanan olahan seperti sereal yang diperkuat dengan zat besi.
*
**
60 gram daun bayam merah direbus dengan air secukupnya, tambahkan 1 kuning telur ayam kampung kemudian dimakan.
Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari
***
Hati ayam secukupnya dan 10 butir angco direbus/ditim kemudian dimakan.
Pemakaian : Konsumsi secara teratur 2 kali sehari
Itulah sedikit artikel mengenai
Gejala Penyebab Anemia dan Cara Pencegahan Anemia yang semoga bisa bermanfaat. Beberapa cara mengobati Anemia dan tetap menjaga kesehatan. Diambil dari berbagai sumber google.com disalin Zona Kesehatan. Lihat juga Manfaat Cengkeh untuk Kesehatan.Tips
Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi disarankan bagi setiap orang
Anda tidak memerlukan suplemen zat besi

Mengkonsumsi buah-buahan kaya vitamin C
Menjalani diet vegetarian harus dilakukan dengan bijak
Berhati-hatilah dalam penggunaan aspirin, ibuprofen dan obat anti inflamasi karena dapat menyebabkan iritasi lambung. Bila Anda harus mengkonsumsinya, konsultasikan dengan dokter jika Anda punya riwayat perdarahan lambung. Dokter mungkin akan mengganti dengan obat lain yang sesuai.
karena dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12. Vitamin ini sangat penting bagi pembentukan sel-sel tubuh, termasuk sel darah merah. Bila Anda tidak mengkonsumsi makanan hewani, Anda perlu mengambil suplemen vitamin B12.
seperti jambu, jeruk,
kecuali direkomendasikan dokter. Suplemen zat besi berdosis tinggi dapat menyebabkan konstipasi dan tinja berwarna hitam. Selain itu, penggunaan suplemen zat besi yang tidak perlu dapat menyembunyikan masalah lain, misalnya perdarahan pada saluran pencernaan.
Wanita hamil disarankan mengkonsumsi suplemen makanan sesuai saran dokter, termasuk yang mengandung zat besi dan asam folat untuk mencegah anemia. sirsak, pepaya, dan anggur dapat membantu tubuh menyerap zat besi.
, terlebih bagi wanita yang menstruasi atau sedang hamil. Zat besi yang paling mudah diserap bersumber dari daging, ayam dan ikan. Beberapa makanan seperti sayuran, buah-buahan, sereal (yang diperkuat zat besi), telur dan kacang-kacangan juga mengandung zat besi, namun lebih sulit dicerna. Untuk mempermudah penyerapan zat besi, Anda dapat memakannya bersamaan dengan daging, ayam atau ikan atau dengan buah-buahan yang kaya vitamin C.
merangsang pembuatan sel darah merah. Pada 1985, ilmuwan berhasil membuat EPO sintetis (buatan manusia). EPO ini disuntik di bawah kulit, biasanya sekali seminggu. Namun EPO sangat mahal dan sulit terjangkau di Indonesia.
dahulu satu-satunya pengobatan untuk anemia berat. Namun, transfusi darah dapat menyebabkan infeksi dan menekan sistem kekebalan tubuh. Transfusi darah tampaknya mengakibatkan kelanjutan penyakit HIV yang lebih cepat dan meningkatkan risiko kematian pada Odha.
hematokrit) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan. Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).Cara Pencegahan Anemia

seperti lupus, artritis rematik, penyakit ginjal, masalah pada kelenjar tiroid, beberapa jenis kanker, dan penyakit lainnya dapat menyebabkan anemia karena memengaruhi proses pembentukan sel darah merah.

Beberapa jenis obat dapat menyebabkan perdarahan lambung (aspirin, obat anti inflamasi,dll). Obat lainnya dapat menyebabkan masalah dalam penyerapan zat besi dan vitamin (antacid, pil KB, obat anti artritis, dll).

Penyakit yang menyebabkan perdarahan terus-menerus di saluran pencernaan seperti gastritis, radang usus buntu,dll dapat menyebabkan anemia.

Wanita yang hamil rawan terkena anemia karena janin menyerap zat besi dan vitamin untuk pertumbuhannya.

Wanita yang sedang menstruasi rawan terkena anemia karena kekurangan zat besi bila darah menstruasinya banyak dan dia tidak memiliki cukup persediaan zat besi.

yang mengandung zat besi, vitamin B12, asam folat dan vitamin C, unsur-unsur yang diperlukan untuk pembentukan sel darah merah.
pembuluh darah Wasir (hemoroid) Ulkus peptikum Kanker atau polip di saluran pencernaan Tumor ginjal atau kandung kemih menstruasi yang sangat banyakzat besi vitamin B12 asam folat vitamin C limpa autoimun terhadap sel darah merah: G6PD sel sabit hemoglobin C hemoglobin S-C hemoglobin E Thalasemia

Liver

Apa sih Liver itu?

Liver adalah organ vital yang ada di vertebrata dan beberapa binatang lainnya. Ia memiliki berbagai fungsi, termasuk detoksifikasi, sintesis protein, dan produksi biokimia yang diperlukan untuk pencernaan. Hati diperlukan untuk kelangsungan hidup, ada saat ini belum ada cara untuk mengkompensasi ketiadaan fungsi hati jangka panjang, meskipun dialisis hati dapat digunakan jangka pendek. Organ ini memainkan peran utama dalam metabolisme dan memiliki sejumlah fungsi dalam tubuh, termasuk penyimpanan glikogen, dekomposisi sel darah merah, sintesis protein plasma, produksi hormon, dan detoksifikasi. Ini terletak di bawah diafragma di daerah perut-perut panggul. Ini menghasilkan empedu, suatu senyawa alkali yang membantu dalam pencernaan melalui emulsifikasi lipid. Jaringan hati yang sangat khusus mengatur berbagai volume tinggi reaksi biokimia, termasuk sintesis dan pemecahan molekul kecil dan kompleks, banyak yang diperlukan untuk fungsi vital normal. Istilah medis yang berkaitan dengan hati sering mulai di hepato-atau hepatik dari kata Yunani untuk hati, hepar (ἡπαρ).

Hati merupakan organ yang menopang kelangsungan hidup hampir seluruh organ lain di dalam tubuh. Oleh karena lokasi yang sangat strategis dan fungsi multi-dimensional, hati menjadi sangat rentan terhadap datangnya berbagai penyakit. Hati akan merespon berbagai penyakit tersebut dengan meradang yang disebut hepatitis.

Gejala
Menjaga kesehatan organ tubuh yang satu ini memang tak gampang. Asalkan kita berpola hidup sehat dan selalu berolah raga maka kita akan terhindar dari beberapa penyakit. Ada beberapa gejala yang akan timbul dari penyakit liver tersebut. Seperti :
- Warna urin kecoklatan
- Mengalami mual-mual
- Kehilangan selera makan
- Mengalami diare
- Mudah kecapekan
- Terasa gatal-gatal
- Tidak enak badan
- Tidak bersemangat
- Nyeri pada perut bagian kanan atas
- Warna faces pucat (BAB)
- Mudah turun berat badan
- Pembesaran pembuluh darah
- Kadar gula darah rendah
- Gairah Rangsang menurun
- Sakit otot dan pegal
Kemampuan hati untuk melakukan regenerasi telah diketahui semenjak zaman Yunani kuno dari cerita mitos tentang seorang titan yang bernama Prometheus. Kemampuan ini dapat sirna, hingga hepatosit tidak dapat masuk ke dalam siklus sel, walaupun kehilangan sebagian massanya, apabila terjadi fibrosis hati. Lintasan fibrosis yang tidak segera mendapat perawatan, lambat laun akan berkembang menjadi sirosis hati dan mengharuskan penderitanya untuk menjalani transplantasi hati atau hepatektomi demi kelangsungan hidupnya. Walaupun sekarang teknologi kedokteran telah sangat berkembang pesat, namun tingkat kematian dari penyakit ini termasuk tinggi dan berbahaya.
 
Salah satu gejala terlihat pada penderita gangguan hepatitis adalah kulit dan selaput putih mata yang mungkin akan berubah warna menjadi kuning, sehingga sering disebut oleh masyarakat sebagai penyakit kuning. Warna kuning timbul disebabkan oleh cairan empedu yang berlebihan kadarnya dalam darah.

Penyebab
Hepatitis biasanya terjadi terutama salah satu dari kelima virus hepatitis, yaitu A, B, C, D atau E. Hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya, seperti mononukleosis infeksiosa, demam kuning dan infeksi sitomegalovirus. Penyebab hepatitis non virus yang utama adalah alkohol dan obat-obatan. Di Indonesia yang banyak ditemukan adalah virus hepatitis A, virus hepatitis B dan virus hepatitis C. Virus hepatitis dapat masuk ke dalam tubuh, terutama melalui makanan atau air yang dikotori oleh virus, tertular akibat tranfusi darah maupun melalui pemakaian alat-alat yang tidak steril di rumah sakit. Hepatitis merupakan penyakit yang lebih sering menjangkiti anak-anak muda. Tempat tinggal yang sesak, kebersihan yang tidak terjamin dan kurangnya makanan yang sehat sangat memegang peranan dalam

anatomi
Hati adalah organ cokelat kemerahan dengan empat lobus ukuran yang tidak sama dan bentuk. Sebuah hati manusia normalnya berat 1,44-1,66 kg (3,2-3,7 lb), dan lembut, merah muda-coklat, organ segitiga. Ini adalah kedua organ internal terbesar (kulit menjadi organ terbesar secara keseluruhan) dan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia. Hal ini terletak di kuadran kanan atas rongga perut, istirahat tepat di bawah diafragma. Hati terletak di sebelah kanan perut dan ignimbrit kantong empedu. Hal ini terhubung ke dua pembuluh darah besar, satu yang disebut arteri hepatik dan satu yang disebut vena portal. Arteri hepatika membawa darah dari aorta, sedangkan vena portal membawa darah yang mengandung nutrisi dicerna dari saluran pencernaan keseluruhan dan juga dari limpa dan pankreas. Ini pembuluh darah kapiler membagi ke dalam, yang kemudian mengarah pada suatu lobulus. Setiap lobulus terdiri dari jutaan sel hati yang merupakan sel-sel metabolisme dasar.

Aliran darah

Hati mendapat suplai darah ganda dari vena portal hepar dan arteri hepatik. Menyediakan sekitar 75% dari suplai darah hati itu, vena portal hati membawa darah vena dialirkan dari limpa, saluran pencernaan, dan organ yang terkait. Arteri hepatik suplai darah arteri ke hati, akuntansi untuk sisa aliran darah. Oksigen disediakan dari kedua sumber, sekitar setengah dari kebutuhan oksigen hati adalah dipenuhi oleh vena portal hepar, dan setengah dipenuhi oleh arteri hepatik.
Darah mengalir melalui sinusoid hati dan bermuara di vena sentral masing-masing lobulus. Pembuluh darah vena sentral menyatu menjadi hati, yang meninggalkan hati.

Aliran empedu

Pohon bilier istilah berasal dari cabang-cabang pepohonan dari saluran-saluran empedu. Empedu yang diproduksi di hati dikumpulkan dalam empedu canaliculi, yang bergabung untuk membentuk saluran empedu. Dalam hati, saluran ini disebut intrahepatik (dalam hati) saluran empedu, dan sekali mereka keluar dari hati mereka dianggap ekstrahepatik (luar hati). Saluran intrahepatik akhirnya mengalir ke duktus hepatika kanan dan kiri, yang bergabung membentuk duktus hepatik umum. Duktus sistikus dari kantong empedu bergabung dengan duktus hepatik umum untuk membentuk saluran empedu umum.
Empedu bisa mengalir langsung ke duodenum melalui saluran empedu umum, atau disimpan sementara dalam kantong empedu melalui duktus sistikus. Saluran empedu dan saluran pankreas memasuki bagian kedua duodenum bersama di ampula Vater.

Peritoneal ligamen

Selain patch mana terhubung ke diafragma (yang disebut "area telanjang"), hati ditutupi peritoneum viseral sepenuhnya oleh, tipis, berlapis ganda membran yang mengurangi gesekan terhadap organ lainnya. Peritoneum lipatan kembali pada dirinya sendiri untuk membentuk ligamentum falsiforme dan ligamen segitiga kanan dan kiri.
Ini "Lits" sama sekali tidak terkait dengan anatomi yang benar ligamen dalam sendi, dan pada dasarnya tidak penting fungsional dikenal, tetapi mereka landmark permukaan mudah dikenali. Pengecualian untuk ini adalah ligamentum falsiforme, yang melekat hati ke bagian posterior dari dinding anterior tubuh.


Transplantasi hati

Transplantasi hati adalah satu-satunya pilihan bagi mereka yang gagal hati ireversibel. Sebagian besar transplantasi dilakukan untuk penyakit hati kronis yang mengarah ke sirosis, seperti hepatitis C kronis, alkoholisme, hepatitis autoimun, dan banyak lainnya. Kurang umum, transplantasi hati dilakukan untuk kegagalan hati fulminan, di mana kegagalan hati terjadi selama hari sampai minggu.
Allografts untuk transplantasi hati biasanya datang dari donor yang telah meninggal akibat cedera otak yang fatal. Hidup donor transplantasi hati adalah teknik di mana sebagian dari hati orang yang hidup adalah dihapus dan digunakan untuk mengganti seluruh hati penerima. Ini pertama kali dilakukan pada tahun 1989 untuk transplantasi hati anak. Hanya 20 persen dari hati orang dewasa (segmen Couinaud 2 dan 3) diperlukan untuk melayani sebagai allograft hati untuk bayi atau anak kecil.
Baru-baru ini, orang dewasa-untuk-dewasa transplantasi hati telah dilakukan dengan menggunakan hepatika dekstra donor lobus, yang berjumlah 60 persen dari hati. Karena kemampuan hati untuk menumbuhkan, baik donor dan penerima berakhir dengan fungsi hati yang normal jika semua berjalan dengan baik. Prosedur ini lebih kontroversial, karena memerlukan melakukan operasi jauh lebih besar pada donor, dan memang ada kematian donor setidaknya dua dari beberapa ratus kasus pertama. Sebuah publikasi terakhir telah membahas masalah kematian donor, dan setidaknya 14 kasus telah risiko komplikasi pasca operasi found.The (dan kematian) jauh lebih besar dalam operasi sisi kanan dari yang di sisi kiri operasi.
Dengan kemajuan terbaru dari pencitraan non-invasif, donor hati hidup biasanya harus menjalani pemeriksaan pencitraan untuk anatomi hati untuk memutuskan apakah anatomi layak untuk sumbangan. Evaluasi biasanya dilakukan demi baris multidetektor computed tomography (MDCT) dan pencitraan resonansi magnetik (MRI). MDCT baik dalam anatomi pembuluh darah dan Volumetri. MRI digunakan untuk anatomi bilier. Donor dengan anatomi pembuluh darah sangat luar biasa, yang membuat mereka tidak cocok untuk sumbangan, bisa disaring keluar untuk menghindari operasi yang tidak perlu.


Lobus

Anatomi tradisional dibagi menjadi empat hati lobus berdasarkan fitur permukaan. Ligamentum falsiforme terlihat di bagian depan (sisi anterior) dari hati. Ini membagi hati menjadi lobus anatomi kiri, dan lobus anatomi yang tepat.
Jika hati terbalik, untuk melihat dari belakang (permukaan viseral), ada dua lobus tambahan antara kanan dan kiri. Ini adalah lobus caudate (yang lebih unggul) dan lobus kuadratus (lebih rendah).
Dari belakang, lobus dibagi oleh ligamentum venosum dan ligamentum teres (apa kiri ini adalah lobus kiri), fisura melintang (atau porta hepatis) membagi kaudatus dari lobus kuadratus, dan sagital fossa yang tepat, yang vena cava inferior berjalan di atas, memisahkan kedua lobus dari lobus kanan.
Setiap lobus terdiri dari lobulus; vena pergi dari pusat, yang kemudian bergabung dengan vena hepatik untuk membawa darah keluar dari hati.
Pada permukaan lobulus, ada saluran, pembuluh darah dan arteri yang membawa cairan ke dan dari mereka.

Pada hewan lain

Hati ditemukan pada semua vertebrata, dan biasanya organ visceral terbesar. Bentuknya bervariasi pada spesies yang berbeda, dan sangat ditentukan oleh bentuk dan susunan organ-organ sekitarnya. Meskipun demikian, pada sebagian besar spesies ini dibagi menjadi lobus kanan dan kiri; pengecualian untuk aturan umum termasuk ular, dimana bentuk tubuh membutuhkan bentuk cerutu seperti sederhana. Struktur internal dari hati secara luas serupa dalam semua vertebrata.
Organ kadang-kadang disebut sebagai hati ditemukan terkait dengan saluran pencernaan dari Amphioxus chordate primitif. Namun, ini adalah kelenjar mensekresi enzim, bukan organ metabolik, dan tidak jelas betapa homolog itu adalah untuk hati vertebrata.

Fisiologi

Berbagai fungsi hati dilakukan oleh sel-sel hati atau hepatosit. Saat ini, tidak ada organ buatan atau perangkat yang mampu meniru semua fungsi hati. Beberapa fungsi dapat ditiru oleh dialisis hati, pengobatan eksperimental untuk gagal hati. Hati dianggap bertanggung jawab untuk sampai 500 fungsi terpisah, biasanya dalam kombinasi dengan sistem lain dan organ.

Penyakit hati

Hati mendukung hampir setiap organ dalam tubuh dan sangat penting untuk kelangsungan hidup. Karena lokasinya yang strategis dan fungsi multidimensi, hati juga rentan terhadap banyak penyakit.
Yang paling umum termasuk: Infeksi seperti hepatitis A, B, C, E, kerusakan alkohol, fatty liver, sirosis, kanker, kerusakan obat (terutama asetaminofen (juga dikenal sebagai parasetamol) dan obat kanker)
Banyak penyakit hati yang disertai dengan penyakit kuning yang disebabkan oleh peningkatan kadar bilirubin dalam sistem. Bilirubin hasil dari pecahnya hemoglobin sel darah merah mati, normal, hati menghilangkan bilirubin dari darah dan excretes melalui empedu.
Ada juga penyakit hati banyak anak-anak termasuk atresia bilier, defisiensi alfa-1 antitripsin, sindrom Alagille, kolestasis intrahepatik progresif keluarga, dan histiocytosis Langerhans sel, untuk menyebutkan beberapa.
Penyakit yang mengganggu fungsi hati akan menyebabkan kekacauan dari proses ini. Namun, hati memiliki kapasitas yang besar untuk menumbuhkan dan memiliki kapasitas cadangan yang besar. Dalam kebanyakan kasus, hati hanya menghasilkan gejala-gejala setelah kerusakan yang luas.
Penyakit hati dapat didiagnosis dengan tes fungsi hati, misalnya, dengan produksi protein fase akut.
Penyebab penyakit liver – Pada umumnya penyakit yang sering menyerang hati disebut pula hepatitis. Peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia/obat atau gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh suatu agen infeksi atau keracunan. Penyakit ini apabila kurang dari 6 bulan disebut hepatitis akut dan jika penyakit tersebut selama 6 bulan lebih disebut hepatitis kronis.
Gejala penyakit liver – Organ tubuh yang bertempat di bawah diafragma ini merupakan organ tubuh yang paling penting. Banyak orang yang terganggu kesehatannya dari organ ini. Hal ini disebabkan liver/ hati mempunyai banyak fungsi dalam tubuh. Seperti alat ekskresi, membantu fungsi ginjal, menghasilkan amonia, menghasilkan urea, asam urat, memanfaatkan nitrogen dari asam amino dan lain sebagainya.

Talasemia

MENGENAL TALASEMIA

Cerita mengenai talasemia
Apakah talasemia itu? Adalah penyakit keturunan (genetik) dimana terjadi kelainan darah (gangguan pembentukan sel darah merah). Sel darah merah sangat diperlukan untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh tubuh kita.

Pada penderita talasemia karena sel darah merahnya ada kerusakan (bentuknya tidak normal, cepat rusak, kemampuan membawa oksigennya menurun) maka tubuh penderita talasemia akan kekurangan oksigen, menjadi pucat, lemah, letih, sesak dan sangat membutuhkan pertolongan yaitu pemberian transfusi darah. Bila tidak segera ditransfusi bisa berakibat fatal, bisa meninggal.

Setelah ditransfusi, penderita talasemia menjadi segar kembali. Kemudian darah yang sudah ditransfusikan tadi setelah beberapa waktu akan hancur lagi. Kembali terulang penderita kekurangan oksigen, timbul gejala lagi, perlu transfusi lagi, demikian berulang-ulang seumur hidup. Bisa tiap minggu penderita memerlukan transfusi darah, bahkan bisa lebih sering. Jadi seperti di ceritera Drakula, kalau sudah menghisap darah menjadi segar lagi.

Celakanya, darah yang ditransfusi terus-menerus tadi ketika hancur akan menyisakan masalah besar yaitu zat besi dari darah yang hancur tadi tidak bisa dikeluarkan tubuh. Akan menumpuk, kulit menjadi hitam, menumpuk di organ dalam penderita misalnya di limpa, hati, jantung. Penumpukan di jantung sangat berbahaya, jantung menjadi tidak bisa memompa lagi dan kemudian penderita talasemia meninggal.

Untuk membuang zat besi dalam tubuh ada obatnya yaitu desferoksamin, ada yang disuntikkan dan ada yang diminum. Namun harganya mahal sekali. Sehingga untuk perawatan seorang penderita talasemia dibutuhkan biaya yang banyak sekali yaitu sekitar Rp 250.000.000/tahun. Untuk mempertahankan hidupnya, keluarga yang kaya sekalipun bisa menjadi miskin. Uang sebesar itu untuk transfusi, obat pengambil zat besi, obat-obat penunjang lain, pemeriksaan laboratorium, dan berbagai keperluan perawatan talasemia.

Anak penderita talasemia kadang sudah mulai ditransfusi pada awal-awal kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan terganggu, pucat, lemah. Mukanya menjadi tidak normal, hidung menjadi pesek, mata menjauh karena pertumbuhan tulang tengkorak terganggu, mukanya khas yang di dunia kedokteran dikenal sebagai muka (facies) Cooley.
Perut membuncit karena limpa, hati membesar, bahkan kadang-kadang perlu limpanya diangkat karena membesar tadi.

Talasemia tidak menular dan dapat dicegah
Talasemia bukan penyakit menular, tapi dapat dicegah. Mengapa dapat dicegah? Karena penderita talasemia dilahirkan dari ibu dan ayah pembawa sifat talasemia, kedua orang tua tersebut normal-normal saja tidak menunjukan gejala talasemia sedikitpun.

Bila ibu pembawa sifat menikah dengan ayah pembawa sifat maka kemungkinan 25% anaknya menderita talasemia, 50% menjadi pembawa sifat lagi dan hanya 25% yang normal.
Oleh karena itu, untuk mencegah lahirnya seorang bayi talasemia, seorang ibu yang pembawa sifat jangan menikah dengan ayah yang pembawa sifat juga.

Apakah kita ada peluang punya anak talasemia?
Benar sekali, kita punya peluang sangat besar punya anak menderita talasemia karena kita di Indonesia berada di daerah yang jumlah pembawa sifatnya sangat banyak yaitu antara 6-10% dari jumlah penduduk. Dari satu survey di sebuah fakultas kedokteran di Indonesia ternyata 5,9% mahasiswanya adalah pembawa sifat talasemia.

Karena itu sangat bijaksana apabila kita sebelum menikah sudah mengetahui apakah kita pembawa sifat atau bukan, baik laki-laki maupun perempuan perlu mengetahuinya.Mencegah itu jauh lebih baik daripada mengobati.

Wanita pembawa sifat jangan menikah dengan pria pembawa sifat. Kalau pun ngotot akan menikah janganlah punya anak, dan selalu dalam pengawasan dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Kita perlu memeriksakan diri dan melakukan tes yang disebut tes skrining talasemia. Pemeriksaannya sangat mudah dan biayanya pun murah dapat dilakukan di tempat praktik dokter yang telah ikut program tes skrining ini.

Pemeriksaannya hanya sedikit ujung jari ditusuk, darah diambil setetes, kemudian di tes dan waktunya pun sangat singkat, kurang dari 10 menit. Pemeriksaan itu dikenal dengan nama tes skrining talasemia dengan Thalcon-OF.

Bila hasilnya negatif, kemungkinan sangat besar kita bukan pembawa sifat. Tapi bila positif, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan di laboratorium. Apakah ada penyakit lain ataukah memang benar pembawa sifat talasemia.

Talasemia merupakan salah satu jenis anemia hemolitik dan merupakan penyakit keturunan yang diturunkan secara autosomal yang paling banyak dijumpai di Indonesia dan Italia.[rujukan?] Enam sampai sepuluh dari setiap 100 orang Indonesia membawa gen penyakit ini. Kalau sepasang dari mereka menikah, kemungkinan untuk mempunyai anak penderita talasemia berat adalah 25%, 50% menjadi pembawa sifat (carrier) talasemia, dan 25% kemungkinan bebas talasemia[1]. Sebagian besar penderita talasemia adalah anak-anak usia 0 hingga 18 tahun.

Gejala thalasemia yang sering ditemui:
Lesu
Tidak punya nafsu makan
Lekas capai
Sering terkena radang tenggorokan dan flu
Penderita mengalami ketidakseimbangan dalam produksi hemoglobin (Hb)

Penderita thalasemia tidak mampu memproduksi protein alpha/protein beta dalam jumlah yang cukup. Sehingga sel darah merahnya tidak dapat terbentuk dengan sempurna. Insiden pembawa sifat thalasemia di Indonrsia berkisar antara 6-10%, artinya dari setiap 100 orang 6-10 orang adalah pembawa sifat thalassemia.
Thalasemia diturunkan oleh orang tua yang carrier kepada anaknya. Jika ayah dan ibu menderita thalassemia maka kemungkinan anaknya untuk membawa sifat talasemia sebesar 50% .
Oleh karena pembawa sifat thalasemia tidak dapat dibedakan dengan individu normal, maka statusnya hanya dapat dibedakan dengan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan laboratorium untuk skrining dan diagnosis thalasemia meliputi:
1. Hematologi Rutin: untuk mengetahui kadar Hb dan ukuran sel-sel darah
2. Gambaran darah tepi : untuk melihat bentuk, warna dan kematangan sel-sel darah
3. Feritin, SI dan TIBC : Untuk melihat status besi
4. Analisis Hemoglobin : untuk diaknosis dan menentukan jenis thalassemia
5. Analisis DNA : untuk diaknosis prenatal (pada janin) dan penelitian
sumber: info-sehat.com
Alternatif pengobatan alami penyakit thalasemia
Lalu soal ekstrak teripang mengatasi talasemia? Itu bukan kebetulan belaka. Paulo Antonio de Souza Mourao dari Fakultas Biomedika, Universidade Federal Rio de Janeiro, Brazil, membuktikannya. Menurut Paulo, glukosaminoglikan dalam teripang mampu mengatasi tulang rapuh pada penderita talasemia mayor. Senyawa itu berefek memperbaiki aliran darah dan melancarkan cairan yang tersumbat.
 
thalassemia (penyakit keturunan yang berbahaya)
pengertian thalassemia

2.Thalassemia mayor
Terjadi kerusakan gen yang berat, sehingga jantung penderita mudah berdebar-debar. Berkurangnya hemoglobin berakibat pada kurangnya oksigen yang dibawa, sehingga jantungnya terpaksa bekerja lebih keras. Selain itu, sel darah merahnya cepat rusak sehingga harus senantiasa dibantu suplai dari luar melalui transfusi.

3. Thalassemia intermedia
Merupakan kondisi antara mayor dan minor, dapat mengakibatkan anemia berat dan masalah lain seperti deformitas tulang dan pembengkakan limpa. Rentang keparahan klinis pada thalassemia intermedia ini cukup lebar, dan batasnya dengan kelompok thalassemia mayor tidak terlalu jelas sehingga, keduanya dibedakan berdasarkan ketergantungan sang penderita pada tranfusi darah.(yang ini ane blh dapet gambarnya gan)

Talasemia merupakan penyakit kelainan darah yang bersifat menurun (genetik). Pada keadaan ini, sel darah merah yang dihasilkan tubuh tidak normal dan pecah lebih cepat dari sel darah merah normal. Akibatnya, sepanjang hidupnya penderita terpaksa bergantung pada pasokan darah donor agar dapat memperpanjang hidupnya.


PENYEBAB
Ketidakseimbangan dalam rantai protein globin alfa dan beta, yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, disebabkan oleh sebuah gen cacat yang diturunkan.
Untuk menderita penyakit ini, seseorang harus memiliki 2 gen dari kedua orang tuanya.
Jika hanya 1 gen yang diturunkan, maka orang tersebut hanya menjadi pembawa tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala dari penyakit ini.


Thalasemia digolongkan bedasarkan rantai asam amino yang terkena.
2 jenis yang utama adalah Alfa-thalassemia (melibatkan rantai alfa) dan Beta-thalassemia (melibatkan rantai beta).

Thalassemia juga digolongkan berdasarkan apakah seseorang memiliki 1 gen cacat (Thalassemia minor) atau 2 gen cacat (Thalassemia mayor).

Alfa-thalassemia paling sering ditemukan pada orang kulit hitam (25% minimal membawa 1 gen), dan beta-thalassemia pada orang di daerah Mediterania dan Asia Tenggara.

1 gen untuk beta-thalassemia menyebabkan anemia ringan sampai sedang tanpa menimbulkan gejala; 2 gen menyebabkan anemia berat disertai gejala-gejala.
Sekitar 10% orang yang memiliki paling tidak 1 gen untuk alfa-thalassemia juga menderita anemia ringan.

PENGOBATAN
Pada thalassemia yang berat diperlukan transfusi darah rutin dan pemberian tambahan asam folat.
Penderita yang menjalani transfusi, harus menghindari tambahan zat besi dan obat-obat yang bersifat oksidatif (misalnya sulfonamid), karena zat besi yang berlebihan bisa menyebabkan keracunan.
Pada bentuk yang sangat berat, mungkin diperlukan pencangkokan sumsum tulang.
Terapi genetik masih dalam tahap penelitian.


PENCEGAHAN
Pada keluarga dengan riwayat thalassemia perlu dilakukan penyuluhan genetik untuk menentukan resiko memiliki anak yang menderita thalassemia.

Talasemia adalah penyakit yang diturunkan, yang berasal dari pasangan yang membawa sifat talasemia. Dalam hal ini kemungkinan yang terjadi pada anak yang dilahirkan adalah 25% talasemia mayor, 50% carrier (pembawa sifat) dan 25% sehat. Maksudnya, dalam setiap kehamilan dari pasangan tersebut terdapat kemungkinan satu berbanding empat bagi anak mereka untuk menderita talasemia mayor, dua banding empat kemungkinan anak membawa gen talasemia (carrier) dan satu banding empat kemungkinan anak berdarah normal dan tumbuh sehat.
Thalassemia adalah sekelompok penyakit keturunan yang merupakan akibat dari ketidakseimbangan pembuatan salah satu dari keempat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin.

bentar gan neh ane edit bentar ada 3 jenis thalassemia itu gan
1. Thalassemia minor

Kerusakan gen yang terjadi umumnya ringan. Penderitanya hanya menjadi pembawa gen thalas-semia, dan umumnya tidak mengalami masalah kesehatan, kecuali gejala anemia ringan yang ditandai dengan lesu, kurang nafsu makan, sering terkena infeksi dan sebagainya. Kondisi ini sering disalah artikan sebagai anemia karena defisiensi (kekurangan) zat besi.

Leukimia / Kanker Darah

Apa sih kanker darah / leukimia itu?

Leukemia; dalam bahasa Yunani leukos λευκός, "putih"; aima αίμα, "darah"), atau lebih dikenal sebagai kanker darah merupakan penyakit dalam klasifikasi kanker (istilah medis: neoplasma) pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya terjadi pada leukosit (sel darah putih). Sel-sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel leukemia memengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Pada tahun 2000, terdapat sekitar 256,000 anak dan dewasa di seluruh dunia menderita penyakit sejenis leukemia, dan 209,000 orang diantaranya meninggal karena penyakit tersebut, Hampir 90% dari semua penderita yang terdiagnosa adalah dewasa

Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis

Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun bahkan ada yang mencapai 5 tahun.

Tipe sel predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid

Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
Jumlah leukosit dalam darah
  • Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, terdapat sel-sel abnormal
  • Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Prevalensi empat tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka leukemia dapat dibagi menjadi:
  • Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
  • Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
  • Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
  • Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.

Patogenesis

Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang normal.

Etiologi

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun diketahui beberapa faktor yang dapat memengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA. Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan yang mendukung:
  • Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
  • Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
Faktor leukemogenikTerdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi dapat memengaruhi frekuensi leukemia:
Racun lingkungan seperti benzena
Bahan kimia industri seperti insektisida
Obat untuk kemoterapi
Epidemiologi
HerediterPenderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
VirusVirus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Leukemia akutManifestasi klinikManifestasi leukemia akut merupakan akibat dari komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan
Alat diagnosaLeukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat, seperti:
Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi sumsum tulang
Pewarnaan sitokimia
Immunofenotipe
Sitogenetika
Diagnostis molekuler
 
Ciri-ciri Leukemia
Hampir 60 persen kanker yang dialami anak-anak adalah kanker darah atau leukemia. Sayangnya ketika dibawa ke rumah sakit kebanyakan sudah dalam tahap akut. Ketahui ciri-ciri leukemia pada anak.

Leukemia paling banyak ditemui pada anak usia 2-6 tahun. Namun kanker ini bisa terjadi pada semua kelompok umur dengan kelompok terbanyak adalah anak-anak dan orangtua di atas usia 50 tahun.

Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Sel induk darah gagal terbentuk dan tidak matang tepat pada waktunya. Akibatnya dua tipe sel darah putih jumlahnya berlebih dan berkembang yakni sel myeloid dan limphoid.

Jika jumlah sel abnormal tersebut semakin banyak, maka fungsi sel darah putih yang tadinya bertugas melindungi dan melawan infeksi, berubah menjadi sel ganas yang menyebabkan gejala yang menyimpang.

Penyebab leukemia hingga kini belum diketahui pasti. Tapi diduga faktor-faktor luar seperti radiasi dan bahan-bahan kimia beracun (benzen) menjadi indikasi penyebab leukemia.

Faktor lain yang umumnya menyebabkan leukemia adalah riwayat keluarga, faktor genetik yang merusak kromosom, usia, etnik dan Virus-1 (HTLV-1). Namun pada beberapa kasus terkadang tidak diketahui penyebab pastinya.

Leukemia pada anak ini ada yang bersifat tahunan ada juga yang akut (kronis). Jika tidak segera ditangani, leukemia akut ini dapat menjadi penyakit yang fatal dalam beberapa bulan.

Berbeda dengan leukemia akut, leukemia menahun lebih banyak dialami oleh orang dewasa dan perkembangannya lebih lambat bisa 10 tahun lebih.

Leukemia yang ganas kini bisa dijinakkan dengan terapi rutin seperti kemoterapi. Penyakit leukemia ini dapat disembuhkan, asalkan mendapatkan perawatan secara rutin.

Gejala pada anak seperti dilansir dari mayoclinic, Minggu (31/10/2010) adalah:

1. Demam dan mudah terkena infeksi
Karena sel darah putihnya abnormal, kuman yang masuk jadi tidak bisa dilawan sel darah putih. Sel darah putih yang harusnya bertugas melindungi tidak berfungsi. Akibatnya anak jadi rentan kena infeksi dan sering demam.

Demam dan infeksi adalah tanda awal leukemia. Tidak mudah memang membedakan dengan demam lainnya seperti flu. Tapi demam pada leukemia biasanya lebih dari 38 derajat celcius yang berlangsung beberapa hari dan sering terjadi.

2. Anemia
Anemia terjadi karena tubuh kekurangan sel darah. Anak-anak leukemia umumnya mengalami anemia dengan ciri-ciri muka pucat, tak bertenaga alias lemas, gampang lelah dan sesak napas.

3. Nyeri tulang
Nyeri tulang ini bukan karena luka atau memar. Nyeri tulang pada anak leukemia biasanya semakin memburuk dari waktu ke waktu karena sumsum tulangnya terakumulasi sel-sel darah putih yang abnormal.

4. Kelenjar yang bengkak
Kelenjar getah bening bengkak merupakan salah satu gejala awal sering diamati pada anak leukemia. Bengkak akibat kelenjar bisa terlihat di dada, pangkal paha leher dan ketiak. Kelenjar getah bening bisa membengkak karena akumulasi sel-sel darah putih yang abnormal.

Bedanya dengan bengkak kelenjar pada sakit lainnya adalah pada anak leukemia berlangsung selama beberapa hari berbeda dengan bengkak karena sakit flu.

5. Mudah berdarah dan memar
Anak-anak leukemia gampang sekali berdarah dan memar yang merupakan tanda tingkat pembekuan darahnya rendah. Trombosit adalah fragmen sel atau sel yang membantu darah untuk membeku yang diproduksi oleh sumsum tulang. Rendahnya tingkat trombosit dalam tubuh dapat mengakibatkan keterlambatan dalam pembekuan darah sehingga anak-anak leukemia gampang berdarah untuk periode yang sering.

6. Gejala lainnya adalah mimisan, perdarahan gusi, kesulitan bernapas, kehilangan nafsu makan, berat badan rendah, sakit kepala, hati dan limpa membesar, keringat berlebihan pada malam hari dan munculnya bintik-bintik merah kecil pada kulit, yang dikenal sebagai petechiae.

Diagnosis leukemia dilakukan dengan pemeriksaan fisik, tes darah darah lengkap, CT scan, MRI, biopsi sumsum tulang, apusan darah tepi, dan analisis cytogenic dan tekan tulang belakang.

Pilihan pengobatan kanker yang biasa tersedia untuk leukemia adalah kemoterapi, terapi radiasi, transplantasi sumsum tulang dan terapi biologi.
Gejala-Gejala Leukemia Seperti semua sel-sel darah, sel-sel leukemia berjalan keseluruh tubuh. Tergantung pada jumlah sel-sel abnormal dan dimana sel-sel ini berkumpul, pasien-pasien dengan leukemia mungkin mempunyai sejumlah gejala-gejala.
Gejala-gejala umum dari leukemia:
Demam-demam atau keringat-keringat waktu malam
Infeksi-infeksi yang seringkali
Perasaan lemah atau lelah
Sakit kepala
Perdarahan dan mudah memar (gusi-gusi yang berdarah, tanda-tanda keungu-unguan pada kulit, atau titik-titik merah yang kecil dibawah kulit)
Nyeri pada tulang-tulang atau persendian-persendian
Pembengkakan atau ketidakenakan pada perut (dari suatu pembesaran limpa)
Pembengkakan nodus-nodus getah bening, terutama pada leher atau ketiak
Kehilangan berat badan
Gejala-gejala semacam ini bukanlah tanda-tanda yang pasti dari leukemia. Suatu infeksi atau persoalan lain juga dapat menyebabkan gejala-gejala ini. Siapa saja dengan gejala-gejala ini harus mengunjungi dokter sesegera mungkin. Hanya seorang dokter dapat mendiagnosa dan merawat persoalannya.
Pada tingkat-tingkat awal dari leukemia kronis, sel-sel leukemia berfungsi hampir secara normal. Gejala-gejala mungkin tidak nampak untuk suatu waktu yang lama. Dokter-dokter seringkali menemukan leukemia kronis sewaktu suatu checkup rutin — sebelum ada gejala-gejala apa saja. Ketika gejala-gejala nampak, mereka umumnya adalah ringan pada permulaan dan memburuk secara berangsur-angsur.
Pada leukemia akut, gejala-gejala nampak dan memburuk secara cepat. Orang-orang dengan penyakit ini pergi ke dokter karena mereka merasa sakit. Gejala-gejala lain dari leukemia akut adalah muntah, bingung, kehilangan kontrol otot, dan serangan-serangan (epilepsi). Sel-sel leukemia juga dapat berkumpul pada buah-buah pelir (testikel) dan menyebabkan pembengkakan. Juga, beberapa pasien-pasien mengembangkan luka-luka pada mata-mata atau pada kulit. Leukemia juga dapat mempengaruhi saluran pencernaan, ginjal-ginjal, paru-paru, atau bagian-bagian lain dari tubuh.
Kanker darah leukemia ternyata diam-diam juga merupakan penyakit yang sangat ditakuti di Negara maju setelah HIV Aids, kanker darah merupakan penyakit kanker yang paling banyak menyerang anak-anak. Nah seperti apa penyakit kanker darah ini menyerang anak-anak mari simak mengenai penyebab dan tanda-tanda kanker darah leukemia dibawah ini
Penyebab Leukemia Kanker Darah
Sampai saat ini penyebab penyakit leukemia belum diketahui secara pasti, akan tetapi ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi frekuensi terjadinya leukemia.
Radiasi. Hal ini ditunjang dengan beberapa laporan dari beberapa riset yang menangani kasus Leukemia bahwa Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia, Penerita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia, Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan Nagasaki, Jepang.
Leukemogenik. Beberapa zat kimia dilaporkan telah diidentifikasi dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, misalnya racun lingkungan seperti benzena, bahan kimia inustri seperti insektisida, obat-obatan yang digunakan untuk kemoterapi.
Herediter. Penderita Down Syndrom memiliki insidensi leukemia akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Virus. Beberapa jenis virus dapat menyebabkan leukemia, seperti retrovirus, virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Tanda dan Gejala Penyakit Leukemia
Gejala Leukemia yang ditimbulkan umumnya berbeda diantara penderita, namun demikian secara umum dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Anemia. Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen dalam tubuh).
2. Perdarahan. Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang Infeksi. Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung (meler) dan batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian. Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut. Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6. Pembengkakan Kelenjar Lympa. Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa, baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan pembengkakan.
7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea). Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada, apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita mata
Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40 tahun
Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.